Jambret Bule, Dua Pelajar Dihajar Warga
Sekitar 50 meter dari lokasi awal, kedua penjambret yang masih duduk di bangku SMP ini tertangkap tangan oleh warga.
DENPASAR, NusaBali
Dua pelaku penjambretan terhadap wisatawan asal Prancis, Perthuis Caroline,37, nyaris tewas dimassa setelah tertangkap tangan melancarkan aksinya. Kedua pelaku yang masih berstatus pelajar tersebut nekat menggasak tas milik bule ini dengan cara menarik paksa saat melintas di Jalan Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Senin (14/3) sekitar pukul 16.00 Wita.
Kedua pelaku berinisial EAP,16, dan Putu EK,15, menjadi bulan-bulanan warga yang kesal dengan ulah mereka. Akibatnya, kedua pelaku bonyok, sehingga harus dilarikan ke RS Sanglah. Bahkan, saking geramnya warga, motor yang digunakan pelaku dalam melancarkan aksinya langsung dibakar.
Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, diketahui jika kedua pelaku EAP,16, tinggal di Jalan Merpati gang V Banjar Monang Maning, Denpasar dan rekannya Putu EK,15, tinggal di Jalan Imam Bonjol, Abiantimbul, Denpasar tersebut melakukan aksinya dengan merampas tas milik Perthuis Caroline saat melintas di Jalan Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Korban yang bernomor pasport 12CH97100 inipun kaget saat tas miliknya sudah berpindah tangan ke pelaku yang kala itu menggunakan sepeda motor.
"Saat itu, korbannya sedang berjalan kaki di pinggir jalan. Nah, melihat tasnya dijambret sontak korban berteriak minta tolong," jelas sumber di kepolisian, Senin (14/3) malam. Alhasil, situasi jalanan yang masih ramai dan beberapa warga yang berada tak jauh dari lokasi TKP langsung meresponnya.
Wargapun melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku yang menggunakan sepeda motor itu. Sekitar 50 meter dari lokasi awal, kedua penjambret yang masih duduk di bangku SMP ini tertangkap tangan oleh warga. Keduanya dihadang di jalan tersebut dan langsung dipukuli. "Yang ngejar ini sambil teriak-teriak juga. Makanya ada beberapa warga yang ada di depannya langsung menghadang. Sehingga kedua korban tidak berkutik. Merekapun menjadi bulan-bulanan massa yang geram," kata sumber yang meminta namanya dirahasiakan.
Akibatnya, kedua remaja tersebut mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan kaki. Tidak hanya itu, kegeraman warga tersebut berlanjut pada pembakaran sepeda motor yang dikendarai oleh kedua pelaku. "Mereka (para pelaku) bonyok. Semuanya sudah tidak berdaya saat itu. Motor hangus dibakar," tambah sumber tadi.
Untungnya, amukan warga tersebut cepat diredam oleh petugas Babinsa dan pecalang yang ada di sekitar lokasi. Selanjutnya, kasus penjambretan itu dilaporkan ke Polsek Kuta Selatan. Petugas yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi kedua pelajar tersebut ke RS Surya Husada. Namun, lantaran luka yang dialami cukup serius, keduanya langsung dirujuk ke RS Sanglah Denpasar.
"Keduanya masih mendapatkan perawatan. Polisi belum bisa menggali keterangan kedua pelaku," tutup sumber. Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Wayan Latra mengatakan saat ini pihaknya baru menggali keterangan korban dan saksi saja. Hal ini lantaran korban masih dalam penanganan. "Kalau kasus tersebut (penjambretan) memang benar. Keduanya belum bisa diajak komunikasi. Mereka masih dirawat karena sekarat," terangnya seraya mengakui masih mendalami kasus tersebut. 7 da
1
Komentar