Hujan Abu Rambah Singaraja
Pasca erupsi Gunung Agung pada Senin (2/7) malam lalu, hujan abu terpantau tipis di seputraan kota Singaraja pada Selasa (3/7) pagi.
SINGARAJA, NusaBali
Staf Palang Merah Indonesa (PMI) dengan sejumlah relawan langsung bergerak membagikan dua ribu masker kepada masyarakat Buleleg. Aksi bagi-bagi masker itu dilakukan di simpang empat Jalan Ngurah Rai-Udayana Buleleng. Seluruh masyarakat Buleleng yang berhenti di traffic light diberikan masker untuk menghindari abu vulkanik masuk ke saluran pernafasan. Staf Penanggulangan Bencana PMI Buleleng, Kadek Sumardika ditemui di lokasi pembagian masker mengatakan aksi tersebut dilakukan spontan dilakukan setelah melihat ceceran abu vulkanik di markas PMI Buleleng.
“Tadi kami lihat di sekitar markas ada abu, kami langsung berinisiatif membagikan masker, sementara dua ribu dulu,” kata dia. Meski masih tergolong tipis, sebaran abu vulkanik Gunung Agung disebut cukup membahayakan. Apalagi terhirup dan masuk ke saluran pernafasan serta mengenai mata. Sehingga masyarakat tetap diharapkan untuk menggunakan masker saat keluar rumah sampai situasi kondusif.
Selain itu pihaknya juga mengklaim sudah menyiapkan 10 ribu masker yang siap dibagikan kepada masyarakat. Sisa masker akan dibagikan jika ada situasi mendesak, yakni hujan abu tebal. Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur dari pantauannya, hujan abu di Buleleng hanya ditemukan di wilayah Pancasari dan Wanagiri, Kecamatan Sukasada, dan tersebar tipis di wilayah kota.
Sejauh ini pihaknya pun menyakinkan belum menerima pengungsi dari Karangasem. Meski pada Senin (2/7) malam sempat ada sejumlah pengungsi dari Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, yang memasuki Desa Tembok, Kecamatan Tejakula Buleleng. Mereka pun sempat bermalam di wantilan Kantor perbekel setempat. Namun memutuskan untuk kembali ke daerahnya pada Selasa (3/7) pagi.
“Sampai saat ini kami hanya mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker saat berpergian, untuk menghindari abu vulkanik. Sementara belum ada persiapan khusus, karena belum ada pengungsi yang datang. Namun secara teknis jika memang ada, kami Buleleng sudah siap baik dari tempat aman dan logistik,” kata dia.*k23
“Tadi kami lihat di sekitar markas ada abu, kami langsung berinisiatif membagikan masker, sementara dua ribu dulu,” kata dia. Meski masih tergolong tipis, sebaran abu vulkanik Gunung Agung disebut cukup membahayakan. Apalagi terhirup dan masuk ke saluran pernafasan serta mengenai mata. Sehingga masyarakat tetap diharapkan untuk menggunakan masker saat keluar rumah sampai situasi kondusif.
Selain itu pihaknya juga mengklaim sudah menyiapkan 10 ribu masker yang siap dibagikan kepada masyarakat. Sisa masker akan dibagikan jika ada situasi mendesak, yakni hujan abu tebal. Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur dari pantauannya, hujan abu di Buleleng hanya ditemukan di wilayah Pancasari dan Wanagiri, Kecamatan Sukasada, dan tersebar tipis di wilayah kota.
Sejauh ini pihaknya pun menyakinkan belum menerima pengungsi dari Karangasem. Meski pada Senin (2/7) malam sempat ada sejumlah pengungsi dari Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, yang memasuki Desa Tembok, Kecamatan Tejakula Buleleng. Mereka pun sempat bermalam di wantilan Kantor perbekel setempat. Namun memutuskan untuk kembali ke daerahnya pada Selasa (3/7) pagi.
“Sampai saat ini kami hanya mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker saat berpergian, untuk menghindari abu vulkanik. Sementara belum ada persiapan khusus, karena belum ada pengungsi yang datang. Namun secara teknis jika memang ada, kami Buleleng sudah siap baik dari tempat aman dan logistik,” kata dia.*k23
1
Komentar