Paparan Abu Vulkanik Dirasakan Warga Petang
Paparan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Agung, Senin (2/7) juga dirasakan masyarakat di wilayah Kecamatan Petang.
MANGUPURA, NusaBali
Walau tidak terlihat secara kasat mata, namun masyarakat merasakan mata perih saat beraktivitas di luar rumah, terlebih saat berkendara menggunakan sepeda motor. Diakui warga di Kecamatan Petang, paparan abu vulkanik ini sudah dirasakan sejak beberapa hari yang lalu. Tetapi paparannya semakin terasa saat Gunung Agung erupsi Senin kemarin. “Yang warga rasakan sekitar jam 23.00 Wita hingga tengah malam, mungkin karena arah angin yang tertiup kencang pada malam hari,” kata Perbekel Petang Wayan Suryantara, Selasa (3/7).
Agar aktivitas warga tetap berjalan normal, pihaknya pun berharap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait memberikan bantuan dini, seperti masker untuk masyarakat. Sebab, masker untuk melindungi agar abu tidak terhirup melalui hidung. “Mudah-mudahan bisa dibantu masker supaya warga tetap bisa beraktivitas normal,” harap Wayan Suryantara kemarin.
Sementara, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Badung Kompyang R Swandika, mengakui abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung juga terasa di wilayah Badung, khususnya di Badung Utara. Hal ini diketahui dari pemantaun yang dilakukan tim relawan PMI di Petang, serta berdasarkan informasi langsung dari masyarakat.
Untuk itu, dalam rangka membantu masyarakat, PMI Badung sengaja membagi-bagikan masker. Masker yang dibagikan baik untuk pengguna jalan yang kebetulan melintas serta diperuntukkan pula untuk kalangan pelajar. “Masker yang kami bagikan sebanyak 2.000,” ungkapnya.
Dalam pembagian masker kali ini, imbuh mantan Sekda Badung itu, PMI Badung melibatkan tim relawan sebanyak 27 orang. Adapun daerah yang disasar yakni di wilayah Desa Adat Kiadan, Nungnung, Pelaga, dan sekitarnya.
Disamping itu, menurut Swandika, PMI Badung juga telah menyiapkan tim khusus bila sewaktu-waktu diperlukan untuk diperbantukan ke Karangasem, membantu pengungsi. “Jika diperlukan kami akan mengirimkan relawan ke lokasi pengungsian di Karangasem. Tentu saja kami akan berkoordinasi dengan PMI Provinsi,” tukasnya. *asa
Agar aktivitas warga tetap berjalan normal, pihaknya pun berharap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait memberikan bantuan dini, seperti masker untuk masyarakat. Sebab, masker untuk melindungi agar abu tidak terhirup melalui hidung. “Mudah-mudahan bisa dibantu masker supaya warga tetap bisa beraktivitas normal,” harap Wayan Suryantara kemarin.
Sementara, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Badung Kompyang R Swandika, mengakui abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung juga terasa di wilayah Badung, khususnya di Badung Utara. Hal ini diketahui dari pemantaun yang dilakukan tim relawan PMI di Petang, serta berdasarkan informasi langsung dari masyarakat.
Untuk itu, dalam rangka membantu masyarakat, PMI Badung sengaja membagi-bagikan masker. Masker yang dibagikan baik untuk pengguna jalan yang kebetulan melintas serta diperuntukkan pula untuk kalangan pelajar. “Masker yang kami bagikan sebanyak 2.000,” ungkapnya.
Dalam pembagian masker kali ini, imbuh mantan Sekda Badung itu, PMI Badung melibatkan tim relawan sebanyak 27 orang. Adapun daerah yang disasar yakni di wilayah Desa Adat Kiadan, Nungnung, Pelaga, dan sekitarnya.
Disamping itu, menurut Swandika, PMI Badung juga telah menyiapkan tim khusus bila sewaktu-waktu diperlukan untuk diperbantukan ke Karangasem, membantu pengungsi. “Jika diperlukan kami akan mengirimkan relawan ke lokasi pengungsian di Karangasem. Tentu saja kami akan berkoordinasi dengan PMI Provinsi,” tukasnya. *asa
Komentar