nusabali

NUN Tinggi, Tapi Tak Diterima di SMPN 1 Tabanan

  • www.nusabali.com-nun-tinggi-tapi-tak-diterima-di-smpn-1-tabanan

Pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi, Selasa (3/7) pagi.

TABANAN, NusaBali

Seperti biasa siswa dan orangtua menyerbu SMPN 1 Tabanan yang notabane sekolah favorit untuk melihat pengumuman. Namun ada siswa dan orangtua sedih karena anak yang melamar tidak diterima karena terkendala KK. Padahal NUN (Nilai Ujian Nasional) mereka tergolong relatif tinggi.

Seperti yang diungkapkan orangtua siswa, Malai. NUN anaknya Marcel yakni 258,7. Kalau saja KK yang bersangkutan di Kecamatan Tabanan otomatis anaknya diterima di SMPN 1 Tabanan. NUN terkecil diterima di SMPN 1 Tabanan 257,6 untuk jalur zonasi 1. Bahkan ada peluang juga bisa diterima di SMPN 2 dan SMPN 3 Tabanan karena sekolah SD mereka di Immaculata masuk sekolah pendukung.

Tetapi karena KK mereka beralamat di Kecamatan Kediri, Jatim, maka otomatis kesempatan tersebut kandas. "Saya kecewa juga tidak diterima. Sebab saya kira anak saya diterima karena waktu mendaftar pihak sekolah SD yang mendaftarkan. Jadi tidak tahu ada seperti ini. Sudah pengumuman begini saya tahu, coba saja tahu sejak awal. Saya daftarkan anak saya di SMPN 1 Kediri pasti masih bisa diterima," ungkapnya.

Dia mengatakan banyak ada orangtua siswa yang NUN anaknya lumayan besar tidak diterima karena kendala KK pada PPDB jalur zonasi. "Guru sini (SMPN 1 Tabanan) menyarankan anak saya masuk di SMPN 6 Tabanan, tetapi saya coba dulu daftar di SMPN 1 Kediri. Karena KK Kediri mudah-mudahan diterima. Kalau tidak di SMPN 6 saja meski mengantarnya sedikit jauh," katanya.

Kepala SMPN 1 Tabanan I Made Sucahya mengatakan, hal tersebut sudah banyak orangtua yang mengalami. Karena jalur zonasi sesuai juknis ada dua sistem, zonasi dalam atau 1 dan zonasi luar. Yang zonasi luar inilah KK bersangkutan tidak Kecamatan Tabanan, namun sekolah SD di sekolah pendukung masuk. Sesuai Juknis zonasi luar menerima kuota hanya 5 persen atau 15 orang di SMPN 1 Tabanan. "Otomatis karena jumlahnya banyak yang daftar maka di ranking gunakan NUN," jelasnya. Untuk zonasi dalam NUN tertinggi diterima di SMPN 1 Tabanan sebesar 294,6 dan terkecil 257,6 dengan jumlah anak yang diterima 229 dan yang mendaftar 298. Maka sekitar 69 orang terdepak. Sedangkan NUN di zonasi luar tertinggi diterima 297,5 dan terkecil 277,6 dengan jumlah pendaftar 236 yang lulus hanya 15 orang berarti terdepak sebesar 221 orang. "Makanya tadi banyak ada siswa nangis, NUN lumayan besar tidak diterima karena terkendala KK," ujarnya.

Apalagi siswa dan orangtua siswa yang sesuai alamat KK tidak mendaftar sekolah di alamat asal otomatis tidak bisa diterima dimana-mana. Maka dari itu dia menyarankan siswa tersebut sekolah di SMPN 6 Tabanan yang notabane sekolah baru. "Kami sarankan di SMPN 6 Tabanan tidak masalah, karena pendaftaran gelombang kedua kami buka besok (hari ini) lagi sehari," beber Sucahya.

Ditambahkan, untuk di SMPN 6 Tabanan guru sekitar 15 orang sudah siap. Untuk sementara mereka belajar di SMPN 1 Tabanan kelas siang. Dimana SMPN 6 Tabanan mencari 8 kelas dengan jumlah rombel 32 orang. "Untuk di gelombang I sudah ada yang daftar 26 orang," jelasnya. Kata Sucahya mereka belajar di SMPN 1 Tabanan karena dinas masih menyiapkan sarana dan prasarana seperti bangku. Sebab bangku yang ada di SDN 3 Dajan Peken otomatis dibawa ke SDN 2 dan SDN 5 Dajan Peken yang notabane siswanya di groping kesana. "Dinas sudah menganggarkan di anggaran perubahan, kemungkinan nanti selama satu semester masih belajar di SMPN 1 Tabanan," tandas Sucahya.*d

Komentar