Bambu Tak Tergerus Zaman
Maraknya ragam bahan bangunan modern bukan berarti membuat bahan bangunan natural tak laku.
Contohnya bambu.
Di Desa Pakraman Pengelipuran, Kelurahan Kubu Kecamatan Bangli memiliki hutan bambu yang luas, sekaligus juga daya tarik wisata Pengelipuran. “Ini dikirim ke Denpasar,” ujar I Wayan Pariawan, seorang warga Pengelipuran yang sedang ‘memanen’ bambu bersama rekannya, Minggu (1/7). Menurut Pariawan, permintaan bambu masih tetap ramai, meski produk bahan bangunan lain yang modern juga merambah. Untuk saat ini harga per batang, rata-rata Rp 12.000. Kegunaannya, kata Pariawan, sebagai usuk, stiger dan untuk kepentingan bangunan lainnya. “Karenanya bambu jadi sumber penghasilan juga,” ujarnya. Menurut Pariawan, panen bambu bisa dilakukan berkala. Paling bagus panen pada usia dua tahun. “Atau minimal umur satu tahun, maksimal umur 3 tahun,” ungkap Pariawan. *k17
1
Komentar