Pergerakan Pesawat Tiap Bulan Capai 431
Pada semester 1 2018 rata-rata 1.857.064 penumpang tiap bulan, dan untuk rata-rata pergerakan pesawat setiap bulan mencapai 431 pesawat.
MANGUPURA, NusaBali
Pada semester 1 2018 pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, mengalami kenaikan 10 persen dibanding periode sama 2017. Tercatat hingga Juni 2018 sebanyak 11.142.386 penumpang datang dan pergi melalui Bandara Ngurah Rai. Sementara periode sama 2017 hanya mencapai 10.156.686 penumpang.
General Manager Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi merinci dari jumlah tersebut sebanyak 5.867.204 penumpang internasional dan 5.275.182 penumpang domestik. Selain pergerakan penumpang, pihaknya juga mencatat pergerakan pesawat.
Tahun ini meningkat 12 persen dibanding 2017. Tercatat pada semester 1 2018 sebanyak 78.054 pergerakan pesawat. Sementara 2017 hanya mencapai 69.927 pergerakan pesawat.
“Rata-rata pergerakan penumpang setiap bulan hingga semester 1 2018 mencapai 1.857.064 penumpang, dan untuk rata-rata pergerakan pesawat setiap bulan mencapai 431 pesawat,” ungkap Yanus, Rabu (4/7).
Yanus mengatakan pemicu kenaikan ini salah satunya dipengaruhi oleh target Kementerian Pariwisata untuk mendatangkan wisman lebih besar dari 2017. Dikatakan Kemenpar memiliki target 17 juta wisman ke Indonesia. Pemasangan target tinggi itu disambut baik oleh para maskapai.
“Banyak airlines yang merespons positif hal ini dengan membuka rute baru dengan berbagai cara. Misalnya menambah frekuensi penerbangan atau mengganti jenis pesawat dengan kapasitas yang lebih besar,” ujar Yanus.
Saat ini beberapa airlines berlomba-lomba menyusun strategi untuk memanfaatkan sejumlah permintaan guna meningkatkan frekuensi penerbangan ke Bali, ataupun dengan cara menggunakan jenis pesawat yang lebih besar untuk menambah seat capacity. Sejalan dengan hal tersebut, saat ini manajemen Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai terus mengejar penyelesaian pembangunan proyek pengembangan bandara.
Meskipin saat ini sejumlah proyek pengembangan bandara adalah dalam menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 2018 sekaligus juga dalam rangka menambah kapasitas parkir pesawat dalam jangka panjang.
“Penambahan parkir pesawat tidak hanya karena menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 2018, namun ke depannya juga bisa dijadikan acuan bagi airlines yang ingin menambah atau mengganti jenis pesawatnya untuk mendatangkan lebih banyak lagi penumpang atau wisman ke Indonesia,” tutur Yanus.
Untuk diketahui saat ini PT Angkasa Pura I (AP I) sedang menggarap proyek perluasan apron sisi barat. Apron yang menjorok ke laut ini dibangun dengan cara reklamasi. Apron seluas 47,9 hektare ini dapat menampung 6 pesawat wide body (berbadan lebar), seperti Airbus 300, Airbus 330, Airbus 340, Airbus 340, Boeing 777, dan narrow body (berbadan kecil) atau sering disebut lorong tunggal seperti Boeing 707, Boeing 727, Boeing 720, dan Fokker 28. Di samping itu masih ada sejumlah proyek penunjang lainnya yang tengah digarap. *p
Pada semester 1 2018 pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, mengalami kenaikan 10 persen dibanding periode sama 2017. Tercatat hingga Juni 2018 sebanyak 11.142.386 penumpang datang dan pergi melalui Bandara Ngurah Rai. Sementara periode sama 2017 hanya mencapai 10.156.686 penumpang.
General Manager Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi merinci dari jumlah tersebut sebanyak 5.867.204 penumpang internasional dan 5.275.182 penumpang domestik. Selain pergerakan penumpang, pihaknya juga mencatat pergerakan pesawat.
Tahun ini meningkat 12 persen dibanding 2017. Tercatat pada semester 1 2018 sebanyak 78.054 pergerakan pesawat. Sementara 2017 hanya mencapai 69.927 pergerakan pesawat.
“Rata-rata pergerakan penumpang setiap bulan hingga semester 1 2018 mencapai 1.857.064 penumpang, dan untuk rata-rata pergerakan pesawat setiap bulan mencapai 431 pesawat,” ungkap Yanus, Rabu (4/7).
Yanus mengatakan pemicu kenaikan ini salah satunya dipengaruhi oleh target Kementerian Pariwisata untuk mendatangkan wisman lebih besar dari 2017. Dikatakan Kemenpar memiliki target 17 juta wisman ke Indonesia. Pemasangan target tinggi itu disambut baik oleh para maskapai.
“Banyak airlines yang merespons positif hal ini dengan membuka rute baru dengan berbagai cara. Misalnya menambah frekuensi penerbangan atau mengganti jenis pesawat dengan kapasitas yang lebih besar,” ujar Yanus.
Saat ini beberapa airlines berlomba-lomba menyusun strategi untuk memanfaatkan sejumlah permintaan guna meningkatkan frekuensi penerbangan ke Bali, ataupun dengan cara menggunakan jenis pesawat yang lebih besar untuk menambah seat capacity. Sejalan dengan hal tersebut, saat ini manajemen Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai terus mengejar penyelesaian pembangunan proyek pengembangan bandara.
Meskipin saat ini sejumlah proyek pengembangan bandara adalah dalam menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 2018 sekaligus juga dalam rangka menambah kapasitas parkir pesawat dalam jangka panjang.
“Penambahan parkir pesawat tidak hanya karena menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 2018, namun ke depannya juga bisa dijadikan acuan bagi airlines yang ingin menambah atau mengganti jenis pesawatnya untuk mendatangkan lebih banyak lagi penumpang atau wisman ke Indonesia,” tutur Yanus.
Untuk diketahui saat ini PT Angkasa Pura I (AP I) sedang menggarap proyek perluasan apron sisi barat. Apron yang menjorok ke laut ini dibangun dengan cara reklamasi. Apron seluas 47,9 hektare ini dapat menampung 6 pesawat wide body (berbadan lebar), seperti Airbus 300, Airbus 330, Airbus 340, Airbus 340, Boeing 777, dan narrow body (berbadan kecil) atau sering disebut lorong tunggal seperti Boeing 707, Boeing 727, Boeing 720, dan Fokker 28. Di samping itu masih ada sejumlah proyek penunjang lainnya yang tengah digarap. *p
1
Komentar