Bangku Belajar SMPN Baru Belum Siap
Untuk sementara, murid SMPN 5 dan SMPN 6 Tabanan akan belajar di SMPN 1 Tabanan, kelas siang.
TABANAN, NusaBali
SMPN 5 Kediri yang didirikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan sudah mendapatkan 160 murid untuk tahun ajaran 2018/2019. Tetapi untuk kelengkapan sarana dan prasarana seperti bangku belum siap. Para murid baru rencananya mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMPN 1 Kediri, kelas siang. Hal yang sama, murid SMPN 6 Tabanan akan belajar di SMPN 1 Tabanan, kelas siang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN 5 Kediri Sagung Raka Suartini, mengatakan sebanyak 160 murid baru ini sudah sesuai dengan target yang disarankan di dalam Juknis PPDB dari Dinas Pendidikan Tabanan. Dengan jumlah 5 rombongan belajar (rombel), per rombel 32 orang. “Pendaftaran ulang juga dilakukan hari ini ( Rabu kemarin),” ujarnya, Rabu (4/7).
Kata dia, dengan jumlah tersebut, jika ada murid yang masih tercecer belum dapatkan sekolah, pihaknya masih akan menerima di SMPN 5 Kediri. Nanti rencannya kelas akan diisi 36 orang, meskipun sesuai dapodik harus diisi 32 siswa per rombel.
“Namum jika ada penambahan siswa, kami akan koordinasi terkait hal ini ke pihak panitia BOS, agar siswa tersebut mendapatkan dana BOS dan masuk di daftar dapodik. Sebab tidak boleh sampai tidak menerima siswa, karena wajib belajar sembilan tahun,” bebernya.
Diakui SMPN 5 Kediri untuk sementara waktu akan belajar di SMPN 1 Kediri kelas siang. Ini karena Dinas Pendidikan Tabanan tengah mempersiapkan sarana dan prasarana seperti bangku di SDN 5 Abiantuwung yang notabene dijadikan gedung SMPN 5 Kediri.
Namun untuk pelaksanaan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah), jadi satu dengan SMPN 1 Kediri. “Kami jadikan satu, untuk mengembalikan psikologi siswa yang tidak diterima di SMPN 1 Kediri yang awalnya sangat ingin sekolah di SMPN 1 Kediri,” tegasnya.
Meskipun bangku belum tersedia, untuk tenaga pengajar sudah ada 11 guru yang siap. Tenaga guru diambil dari SMP yang kelebihan guru dan kekurangan jam mengajar. Sehingga ketika proses belajar mengajar sudah siap.
Sedangkan terkait dengan SMPN 1 Kediri memperoleh sebanyak 256 siswa dengan jumlah 8 rombel. Dan jumlah ini menurutnya tidak akan ditambah karena sudah sesuai dengan juknis yang ada. “Untuk saat ini saya minta SMPN 1 Kediri jangan diobrak-abrik dulu,” tegasnya.
Sementara itu, di SMPN 6 Tabanan sudah ada 215 siswa yang mendaftar. Karena membutuhkan siswa sebanyak 256 orang dengan jumlah 8 rombel, maka SMPN 6 Tabanan masih akan memperpanjang waktu pendaftaran PPDB hingga hari ini. “Baru dapat 215, jadi masih ada kesempatan,” ujar Plt SMPN 6 Tabanan I Made Sucahya.
Kata dia siswa di SMPN 6 Tabanan juga akan belajar di SMPN 1 Tabanan kelas siang. Ini karena di gedung SDN 3 Dajan Peken masih belum ada bangku. “Dinas masih mengusulkan di anggaran perubahan, jadi siswa SMPN 6 Tabanan akan belajar, kemungkinan 1 semester, di SMPN 1 Tabanan,” tegasnya. *d
SMPN 5 Kediri yang didirikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan sudah mendapatkan 160 murid untuk tahun ajaran 2018/2019. Tetapi untuk kelengkapan sarana dan prasarana seperti bangku belum siap. Para murid baru rencananya mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMPN 1 Kediri, kelas siang. Hal yang sama, murid SMPN 6 Tabanan akan belajar di SMPN 1 Tabanan, kelas siang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN 5 Kediri Sagung Raka Suartini, mengatakan sebanyak 160 murid baru ini sudah sesuai dengan target yang disarankan di dalam Juknis PPDB dari Dinas Pendidikan Tabanan. Dengan jumlah 5 rombongan belajar (rombel), per rombel 32 orang. “Pendaftaran ulang juga dilakukan hari ini ( Rabu kemarin),” ujarnya, Rabu (4/7).
Kata dia, dengan jumlah tersebut, jika ada murid yang masih tercecer belum dapatkan sekolah, pihaknya masih akan menerima di SMPN 5 Kediri. Nanti rencannya kelas akan diisi 36 orang, meskipun sesuai dapodik harus diisi 32 siswa per rombel.
“Namum jika ada penambahan siswa, kami akan koordinasi terkait hal ini ke pihak panitia BOS, agar siswa tersebut mendapatkan dana BOS dan masuk di daftar dapodik. Sebab tidak boleh sampai tidak menerima siswa, karena wajib belajar sembilan tahun,” bebernya.
Diakui SMPN 5 Kediri untuk sementara waktu akan belajar di SMPN 1 Kediri kelas siang. Ini karena Dinas Pendidikan Tabanan tengah mempersiapkan sarana dan prasarana seperti bangku di SDN 5 Abiantuwung yang notabene dijadikan gedung SMPN 5 Kediri.
Namun untuk pelaksanaan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah), jadi satu dengan SMPN 1 Kediri. “Kami jadikan satu, untuk mengembalikan psikologi siswa yang tidak diterima di SMPN 1 Kediri yang awalnya sangat ingin sekolah di SMPN 1 Kediri,” tegasnya.
Meskipun bangku belum tersedia, untuk tenaga pengajar sudah ada 11 guru yang siap. Tenaga guru diambil dari SMP yang kelebihan guru dan kekurangan jam mengajar. Sehingga ketika proses belajar mengajar sudah siap.
Sedangkan terkait dengan SMPN 1 Kediri memperoleh sebanyak 256 siswa dengan jumlah 8 rombel. Dan jumlah ini menurutnya tidak akan ditambah karena sudah sesuai dengan juknis yang ada. “Untuk saat ini saya minta SMPN 1 Kediri jangan diobrak-abrik dulu,” tegasnya.
Sementara itu, di SMPN 6 Tabanan sudah ada 215 siswa yang mendaftar. Karena membutuhkan siswa sebanyak 256 orang dengan jumlah 8 rombel, maka SMPN 6 Tabanan masih akan memperpanjang waktu pendaftaran PPDB hingga hari ini. “Baru dapat 215, jadi masih ada kesempatan,” ujar Plt SMPN 6 Tabanan I Made Sucahya.
Kata dia siswa di SMPN 6 Tabanan juga akan belajar di SMPN 1 Tabanan kelas siang. Ini karena di gedung SDN 3 Dajan Peken masih belum ada bangku. “Dinas masih mengusulkan di anggaran perubahan, jadi siswa SMPN 6 Tabanan akan belajar, kemungkinan 1 semester, di SMPN 1 Tabanan,” tegasnya. *d
1
Komentar