Stok Logistik Sudah Disiapkan
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Buleleng, telah mempersiapkan diri mengantisipasi situasi terburuk dari perkembangan aktivitas Gunung Agung.
Antisipasi Dampak Gunung Agung
SINGARAJA,NusaBali
Persiapan itu berupa penyediaan stok logistik bagi para pengungsi yang masuk ke wilayah Buleleng. Kepala Dinsos, Gede Komang yang dikonfirmasi Rabu (4/7) mengaku, pihaknya sudah mempersiapkan diri sejak tanggal 28 Juni 2018 lalu, begitu situasi Gunung Agung kembali erupsi. Persiapan itu berupa penyediaan logistik pengungsi, meski sejauh ini belum ada gelombang pengungsi masuk ke wilayah Buleleng. “Memang kami belum menerima laporan ada pengungsi masuk ke wilayah Buleleng, tetapi kami sudah mempersiapkan diri terutama ketersediaan logistik,” terangnya.
Diungkapkan, stok logistik yang disiapkan tersebut berupa barang seperti beras, dan perlengkapan lainnya. Sedangkan stok permakanan masih dalam bentuk uang sekitar Rp 80 juta, yang sewaktu-waktu dapat dibelanjakan untuk kebutuhan permakanan. “Kalau stok permakanan dari sisa logistik yang dulu, sudah kita serahkan ke Karangasem sebelumnya. Sekarang masih ada sisa stok beras, jadi untuk antisipasi pengungsi kita sudah siap. Di samping kita juga punya dana simpanan sisa yang dulu,” terangnya.
Menurut Kadis Gede Komang, persediaan stok logistik yang disiapkan sekarang, dapat mencukupi kebutuhan pengungsi untuk tiga hari. Untuk kebutuhan logistik berikutnya, Gede Komang mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak provinsi dan pusat. “Saya rasa stok beras mencukupi, sambil menunggu nanti bantuan beras di provinsi atau dari Bulog,” imbuhnya.
Sebelumnya, Asisten Tata Pemerintahan Setda Buleleng, Made Arya Sukerta menyebut hingga kini belum ada gerakan pengungsi masuk ke Kabupaten Buleleng. Kalau toh ada warga yang mengungsi, mereka lebih banyak mengungsi di internal Kabupaten Karangasem.
Merujuk arahan Gubernur Bali Made Mangku Pastika beberapa bulan lalu, para pengungsi akan difokuskan di desa-desa aman yang ada di Kabupaten Karangasem. Apabila ada peningkatan status, tak menutup kemungkinan para pengungsi akan datang ke Kabupaten Buleleng.
“Bila pengungsi datang, semua kami tampung di bale banjar, wantilan, balai masyarakat, bale subak, pokoknya semua fasum yang ada. Seandainya fasum tidak menampung, baru kami arahkan ke posko. Tapi itu juga sifatnya amat sangat sementara,” imbuh Arya.
Pihaknya pun telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng dan Dinas Sosial Buleleng, mengambil langkah-langkah siaga. Sehingga saat pengungsi menyatakan datang, maka pemerintah telah siap menempatkan para pengungsi di lokasi yang telah ditentukan. *k19
SINGARAJA,NusaBali
Persiapan itu berupa penyediaan stok logistik bagi para pengungsi yang masuk ke wilayah Buleleng. Kepala Dinsos, Gede Komang yang dikonfirmasi Rabu (4/7) mengaku, pihaknya sudah mempersiapkan diri sejak tanggal 28 Juni 2018 lalu, begitu situasi Gunung Agung kembali erupsi. Persiapan itu berupa penyediaan logistik pengungsi, meski sejauh ini belum ada gelombang pengungsi masuk ke wilayah Buleleng. “Memang kami belum menerima laporan ada pengungsi masuk ke wilayah Buleleng, tetapi kami sudah mempersiapkan diri terutama ketersediaan logistik,” terangnya.
Diungkapkan, stok logistik yang disiapkan tersebut berupa barang seperti beras, dan perlengkapan lainnya. Sedangkan stok permakanan masih dalam bentuk uang sekitar Rp 80 juta, yang sewaktu-waktu dapat dibelanjakan untuk kebutuhan permakanan. “Kalau stok permakanan dari sisa logistik yang dulu, sudah kita serahkan ke Karangasem sebelumnya. Sekarang masih ada sisa stok beras, jadi untuk antisipasi pengungsi kita sudah siap. Di samping kita juga punya dana simpanan sisa yang dulu,” terangnya.
Menurut Kadis Gede Komang, persediaan stok logistik yang disiapkan sekarang, dapat mencukupi kebutuhan pengungsi untuk tiga hari. Untuk kebutuhan logistik berikutnya, Gede Komang mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak provinsi dan pusat. “Saya rasa stok beras mencukupi, sambil menunggu nanti bantuan beras di provinsi atau dari Bulog,” imbuhnya.
Sebelumnya, Asisten Tata Pemerintahan Setda Buleleng, Made Arya Sukerta menyebut hingga kini belum ada gerakan pengungsi masuk ke Kabupaten Buleleng. Kalau toh ada warga yang mengungsi, mereka lebih banyak mengungsi di internal Kabupaten Karangasem.
Merujuk arahan Gubernur Bali Made Mangku Pastika beberapa bulan lalu, para pengungsi akan difokuskan di desa-desa aman yang ada di Kabupaten Karangasem. Apabila ada peningkatan status, tak menutup kemungkinan para pengungsi akan datang ke Kabupaten Buleleng.
“Bila pengungsi datang, semua kami tampung di bale banjar, wantilan, balai masyarakat, bale subak, pokoknya semua fasum yang ada. Seandainya fasum tidak menampung, baru kami arahkan ke posko. Tapi itu juga sifatnya amat sangat sementara,” imbuh Arya.
Pihaknya pun telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng dan Dinas Sosial Buleleng, mengambil langkah-langkah siaga. Sehingga saat pengungsi menyatakan datang, maka pemerintah telah siap menempatkan para pengungsi di lokasi yang telah ditentukan. *k19
Komentar