Dapat Restu Istri, Sudikerta Pastikan Tarung ke Senayan
Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta, yang baru saja tumbang di Pilgub Bali, 27 Juni 2018, dipastikan maju tarung berebut kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang.
Demer: Sudah Dibantu dalam Pilgub, Sebaiknya Gantian Membantu Kader
DENPASAR, NusaBali
Ketut Sudikerta putuskan maju ke Senayan, setelah mendapat restu dari istrinya, Ida Ayu Ketut Sri Suamiatini. Nama Ketut Sudikerta sebagai caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali pun sudah diusulkan ke DPP Golkar setelah melalui pembahasan yang alot dalam Rapat Penyusunan dan Verifikasi Caleg 2019 di Rumah Apresiasi Sudikerta, Jalan Drupadi Denpasar, Kamis (5/7) siang. Rapat kemarin dihadiri langsung Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.
Dalam rapat tersebut, Demer didampingi anggota anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar: AA Bagus Adhi Mahendra Putra dan Dewa Made Widiyasa Nida. Sudikerta selaku Ketua DPD I Golkar Bali juga hadir dalam rapat kemarin bersama Sekretaris DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya, serta para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali.
Sudikerta mengatakan, setelah mendapatkan dorongan dari para Ketua DPD II Golkar se-Bali untuk maju tarung ke DPR RI dalam Pileg 2019 mendatang, dirinya meminta waktu berembuk dengan keluarga termasuk sang istri. Setelah dialog dari hati ke hati, sang istri akhirnya memberikan restu Sudikerta maju tarung ke Senayan. “Ya, saya dapat restu keluarga untuk maju ke Pileg 2019,” jelas Sudikerta.
Menurut Sudikerta, dirinya didorong maju dengan harapan Golkar bisa menambah kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang. Kursi Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ditargetkan naik menjadi 3 dari semula 2 kursi hasil Pileg 2014 lalu. “Karena ini semangat dari kader, saya bersedia maju. Saya melihat kepentingan partai lebih luas, bukan kepentingan pribadi,” tandas politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang masih menjabat Wagub Bali 2013-2018 ini.
Sudikerta mengatakan, ketika dirinya maju tarung, Golkar dipredikasi bisa meraih 3 kursi DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019. Ini mengacu elektabilitas dan popularitas Sudikerta. “Apalagi saya sudah survei juga, 70 persen masyarakat menginginkan saya maju ke DPR RI melalui Golkar,” klaim Sudikerta yang sempat menjadi anggota Fraksi Golkar DPRD Bali 2004-2005.
Dalam Pileg 2019 nanti, Golkar mengusung 9 caleg DPR RI Dapil Bali. Selain Sudikerta, 8 caleg lagi adalah Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini anggota DPR RI), AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi (politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang kini anggota DPR RI Dapil Bali), I Wayan Geredeg (politisi asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mantan Bupati Karangasem dua periode), I Made Wijaya (politisi asal Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung yang kini Korwil Klungkung DPD I Golkar Bali), AA Sri Puspadewi, Dira Fatmayanty, I Gusti Ayu Amelinda Hanjani, dan I Gede Haryawan. “Sesuai keputusan, kita usulkan kuota 100 persen (9 jatah DPR RI Dapil Bali, Red),” ujar Sudikerta.
Sementara itu, Demer mengatakan caleg DPR RI Dapil Bali belum dibahas. Yang ada baru pengusulan nama-nama saja DPD I Golkar Bali. “Nanti DPP Golkar akan membahasnya. Sekarang ini hanya membahas caleg DPRD Bali dan DPRD Kabupaten/Kota se-Bali, itu sudah selesai. Saya ke Bali ini memonitor proses pembahasan caleg DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota,” tegas Demer saat dikonfirmasi usai pertemuan kemarin.
Demer menyebutkan, DPP Golkar bisa menambahkan dan mengurangi daftar kandidat caleg DPR RI yang diusulkan DPD I Golkar Bali. “Soal menambah atau mengurangi, itu akan dibahas di pusat. Bukan saya memutuskan, tapi DPP Golkar,” katanya.
Terkait majunya Sudikerta ke DPR RI Dapil Bali, menurut Demer, dirinya tidak ada masalah. Dia siap bertarung secara kompetif dan profesional. Namun, secara pribadi Demer sebetulnya ingin Sudikerta membantu kader lainnya ke kursi legislatif. Sebab, sebelumnya Sudikerta sudah dibantu maju ke Pilgub Bali 2018. “Ya, sekarang gantian dong Sudikerta bantu teman-teman yang telah membantunya di Pilgub Bali 2018. Jangan malah menjadi saingan kita,” pinta Demer.
Takut bersaing dengan Sudikerta? “Bukan takut, bukan itu ukurannya. Jangan hilangkan nalar. Intinya, kalau pembahasan caleg DPR RI tidak dilakukan dengan mekanisme rapat resmi, itu belum bisa dikatakan sah prosesnya. Kalau secara organisasi, belum ada keputusan apa pun terkait caleg DPR RI. Ingat itu,” tandas Demer.
Sebelumnya, kandidat caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali lainnya, Wayan Geredeg, juga mengingatkan Sudikerta sebaiknya kasi kesempatan kepada kader lain. “Gantian dong, masak borong semua. Teman-teman baru saja keringetan (bekerja keras) untuk tarung Pilgub Bali 2018,” ujar Wayan Geredeg yang juga Korwil Bali Bidang Intelijen DPP Golkar saat dikonfirmasi NusaBali, Senin (2/7) lalu. *nat
DENPASAR, NusaBali
Ketut Sudikerta putuskan maju ke Senayan, setelah mendapat restu dari istrinya, Ida Ayu Ketut Sri Suamiatini. Nama Ketut Sudikerta sebagai caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali pun sudah diusulkan ke DPP Golkar setelah melalui pembahasan yang alot dalam Rapat Penyusunan dan Verifikasi Caleg 2019 di Rumah Apresiasi Sudikerta, Jalan Drupadi Denpasar, Kamis (5/7) siang. Rapat kemarin dihadiri langsung Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.
Dalam rapat tersebut, Demer didampingi anggota anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar: AA Bagus Adhi Mahendra Putra dan Dewa Made Widiyasa Nida. Sudikerta selaku Ketua DPD I Golkar Bali juga hadir dalam rapat kemarin bersama Sekretaris DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya, serta para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali.
Sudikerta mengatakan, setelah mendapatkan dorongan dari para Ketua DPD II Golkar se-Bali untuk maju tarung ke DPR RI dalam Pileg 2019 mendatang, dirinya meminta waktu berembuk dengan keluarga termasuk sang istri. Setelah dialog dari hati ke hati, sang istri akhirnya memberikan restu Sudikerta maju tarung ke Senayan. “Ya, saya dapat restu keluarga untuk maju ke Pileg 2019,” jelas Sudikerta.
Menurut Sudikerta, dirinya didorong maju dengan harapan Golkar bisa menambah kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang. Kursi Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ditargetkan naik menjadi 3 dari semula 2 kursi hasil Pileg 2014 lalu. “Karena ini semangat dari kader, saya bersedia maju. Saya melihat kepentingan partai lebih luas, bukan kepentingan pribadi,” tandas politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang masih menjabat Wagub Bali 2013-2018 ini.
Sudikerta mengatakan, ketika dirinya maju tarung, Golkar dipredikasi bisa meraih 3 kursi DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019. Ini mengacu elektabilitas dan popularitas Sudikerta. “Apalagi saya sudah survei juga, 70 persen masyarakat menginginkan saya maju ke DPR RI melalui Golkar,” klaim Sudikerta yang sempat menjadi anggota Fraksi Golkar DPRD Bali 2004-2005.
Dalam Pileg 2019 nanti, Golkar mengusung 9 caleg DPR RI Dapil Bali. Selain Sudikerta, 8 caleg lagi adalah Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini anggota DPR RI), AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi (politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang kini anggota DPR RI Dapil Bali), I Wayan Geredeg (politisi asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mantan Bupati Karangasem dua periode), I Made Wijaya (politisi asal Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung yang kini Korwil Klungkung DPD I Golkar Bali), AA Sri Puspadewi, Dira Fatmayanty, I Gusti Ayu Amelinda Hanjani, dan I Gede Haryawan. “Sesuai keputusan, kita usulkan kuota 100 persen (9 jatah DPR RI Dapil Bali, Red),” ujar Sudikerta.
Sementara itu, Demer mengatakan caleg DPR RI Dapil Bali belum dibahas. Yang ada baru pengusulan nama-nama saja DPD I Golkar Bali. “Nanti DPP Golkar akan membahasnya. Sekarang ini hanya membahas caleg DPRD Bali dan DPRD Kabupaten/Kota se-Bali, itu sudah selesai. Saya ke Bali ini memonitor proses pembahasan caleg DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota,” tegas Demer saat dikonfirmasi usai pertemuan kemarin.
Demer menyebutkan, DPP Golkar bisa menambahkan dan mengurangi daftar kandidat caleg DPR RI yang diusulkan DPD I Golkar Bali. “Soal menambah atau mengurangi, itu akan dibahas di pusat. Bukan saya memutuskan, tapi DPP Golkar,” katanya.
Terkait majunya Sudikerta ke DPR RI Dapil Bali, menurut Demer, dirinya tidak ada masalah. Dia siap bertarung secara kompetif dan profesional. Namun, secara pribadi Demer sebetulnya ingin Sudikerta membantu kader lainnya ke kursi legislatif. Sebab, sebelumnya Sudikerta sudah dibantu maju ke Pilgub Bali 2018. “Ya, sekarang gantian dong Sudikerta bantu teman-teman yang telah membantunya di Pilgub Bali 2018. Jangan malah menjadi saingan kita,” pinta Demer.
Takut bersaing dengan Sudikerta? “Bukan takut, bukan itu ukurannya. Jangan hilangkan nalar. Intinya, kalau pembahasan caleg DPR RI tidak dilakukan dengan mekanisme rapat resmi, itu belum bisa dikatakan sah prosesnya. Kalau secara organisasi, belum ada keputusan apa pun terkait caleg DPR RI. Ingat itu,” tandas Demer.
Sebelumnya, kandidat caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali lainnya, Wayan Geredeg, juga mengingatkan Sudikerta sebaiknya kasi kesempatan kepada kader lain. “Gantian dong, masak borong semua. Teman-teman baru saja keringetan (bekerja keras) untuk tarung Pilgub Bali 2018,” ujar Wayan Geredeg yang juga Korwil Bali Bidang Intelijen DPP Golkar saat dikonfirmasi NusaBali, Senin (2/7) lalu. *nat
1
Komentar