SMP 1 Saraswati Tabanan Krisis Siswa
SMP 1 Saraswati memberi target 4 rombel, tiap rombel 32 orang. Namun hingga Kamis (5/7), baru 14 siswa yang mendaftar.
TABANAN, NusaBali
Setiap penerimaan peserta didik baru (PPDB), SMP 1 Saraswati yang beralamat di Desa Delod Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, mengalami krisis siswa. Setidaknya setelah pengumuman penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah negeri, mereka harusnya kebagian siswa yang tidak diterima di sekolah negeri. Namun kenyataannya saat ini baru ada 14 siswa yang mendaftar.
Kepala SMP 1 Saraswati, Ayu Arya Semerthi mengatakan PPDB yang dibuka mulai 4 Juli 2018 sampai Kamis (5/7) baru ada 14 siswa yang mendaftar. Tentu ini jauh dari harapan. “Kami menginginkan menerima 4 kelas dengan jumlah per rombel 32 orang (sehingga totalnya 128 siswa baru, Red) ,” ungkapnya, Kamis kemarin.
Oleh karena itu, dia tetap akan membuka pendaftaran hingga 16 Juli 2018, meskipun dalam petunjuk teknis (juknis), pendaftaran PPDB dibuka sampai 6 Juli 2018. Hal itu karena pihaknya berharap jumlah pendaftar sesuai dengan yang diinginkan. “Pendaftaran akan kami buka sampai tanggal 16 Juli, mudah-mudahan dapat 4 kelas,” harap Semerthi.
Dia pun tidak bisa memprediksi berapa siswa yang akan bisa diterima melihat situasi seperti ini. Padahal kalau dilihat dari kondisi bangunan SMP 1 Saraswati memiliki gedung memadai, fasilitas belajar mulai komputer lengkap, dan kurikulum yang digunakan sama dengan sekolah lain, yakni Kurikulum 2013. “Kami juga punya lab komputer, lab sains, dan gong baleganjur. Bahkan guru kami juga lengkap,” beber Semerthi.
Yang jelas dari 14 siswa yang sudah mendaftar pihaknya berharap siswa tersebut tidak ‘hilang’. Dan mau belajar sama-sama di SMP 1 Saraswati. “Harapannya supaya ada lagi siswa yang mendaftar, dan siswa yang sudah daftar tidak hilang,” jelasnya. Menurutnya, jika kondisinya seperti ini terus, dirinya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Tabanan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila, mengatakan setelah pengumuman di SMPN 6 Tabanan alias sekolah yang baru dibuat selesai, baru akan kelihatan berapa siswa yang mendaftar di SMP 1 Saraswati. “Yang jelas kita tidak boleh memaksakan pilihan anak mau sekolah negeri atau sekolah swasta,” ujarnya. *d
Setiap penerimaan peserta didik baru (PPDB), SMP 1 Saraswati yang beralamat di Desa Delod Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, mengalami krisis siswa. Setidaknya setelah pengumuman penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah negeri, mereka harusnya kebagian siswa yang tidak diterima di sekolah negeri. Namun kenyataannya saat ini baru ada 14 siswa yang mendaftar.
Kepala SMP 1 Saraswati, Ayu Arya Semerthi mengatakan PPDB yang dibuka mulai 4 Juli 2018 sampai Kamis (5/7) baru ada 14 siswa yang mendaftar. Tentu ini jauh dari harapan. “Kami menginginkan menerima 4 kelas dengan jumlah per rombel 32 orang (sehingga totalnya 128 siswa baru, Red) ,” ungkapnya, Kamis kemarin.
Oleh karena itu, dia tetap akan membuka pendaftaran hingga 16 Juli 2018, meskipun dalam petunjuk teknis (juknis), pendaftaran PPDB dibuka sampai 6 Juli 2018. Hal itu karena pihaknya berharap jumlah pendaftar sesuai dengan yang diinginkan. “Pendaftaran akan kami buka sampai tanggal 16 Juli, mudah-mudahan dapat 4 kelas,” harap Semerthi.
Dia pun tidak bisa memprediksi berapa siswa yang akan bisa diterima melihat situasi seperti ini. Padahal kalau dilihat dari kondisi bangunan SMP 1 Saraswati memiliki gedung memadai, fasilitas belajar mulai komputer lengkap, dan kurikulum yang digunakan sama dengan sekolah lain, yakni Kurikulum 2013. “Kami juga punya lab komputer, lab sains, dan gong baleganjur. Bahkan guru kami juga lengkap,” beber Semerthi.
Yang jelas dari 14 siswa yang sudah mendaftar pihaknya berharap siswa tersebut tidak ‘hilang’. Dan mau belajar sama-sama di SMP 1 Saraswati. “Harapannya supaya ada lagi siswa yang mendaftar, dan siswa yang sudah daftar tidak hilang,” jelasnya. Menurutnya, jika kondisinya seperti ini terus, dirinya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Tabanan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila, mengatakan setelah pengumuman di SMPN 6 Tabanan alias sekolah yang baru dibuat selesai, baru akan kelihatan berapa siswa yang mendaftar di SMP 1 Saraswati. “Yang jelas kita tidak boleh memaksakan pilihan anak mau sekolah negeri atau sekolah swasta,” ujarnya. *d
Komentar