nusabali

KBS-Ace Kuasai 9 Kecamatan

  • www.nusabali.com-kbs-ace-kuasai-9-kecamatan

Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace, Gede Supriatna mengakui kemenangan tersebut masih tidak sesuai dengan target, karena target kemenangan adalah 80 persen.

Pleno KPU Buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, I Wayan Koster-Tjokorde Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace), meraih kemenangan telak di Buleleng. KBS-Ace menguasai seluruh kecamatan yakni sebanyak 9 kecamatan yang ada. Hasil pleno KPU Buleleng, Kamis (5/7) mencatat, pasangan KBS-Ace meraih 69,09 persen suara, dengan total suara yang diraup sebanyak 220.923 suara. Sedangkan pasangan calon urut 2, Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) meraih 30,91 persen suara, dengan perolehan suara 98.859 suara.

Pleno rekapitulasi perolehan suara paslon kemarin dipimpin Ketua KPU Buleleng, Gede Suardana, bersama empat komisioner KPU. Rapat pleno juga menghadirkan Ketua Panwas Pilgub Bali Kabupaten Buleleng, Ketut Ariyani, serta perwakilan dari masing-masing paslon sebagai saksi. Pleno KPU dimulai sekitar pukul 10.00Wwita, dimulai dengan penghitungan perolehan suara masing-masing paslon oleh 9 PPK secara bergiliran.

Hasil pleno juga mencatat, kemenangan KBS-Ace diraih di 9 kecamatan yang ada. Perolehan suara tertinggi KBS-Ace berada di Kecamatan Buleleng, dengan total 39.354 suara. Disusul Kecamatan Sukasada dengan perolehan 26.396 suara, dan Kecamatan Gerokgak sebanyak 26.110 suara. Perolehan suara terkecil KBS-Ace hanya berada di Kecamatan Busungbiu sebanyak 17.595 suara.

Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace, Gede Supriatna mengakui kemenangan tersebut masih tidak sesuai dengan target, karena target kemenangan adalah 80 persen. Meski demikian, Supriatna tetap bersyukur kemenangan itu sudah dapat mengantar kandidatnya memimpin Bali. “Memang kami ditarget 80 persen. Tetapi kami semua tim telah berkerja keras dengan hasil yang menurut kami sudah maksimal,” katanya.

Menurut Supriatna, ada beberapa faktor yang menjadi target tidak tercapai. Salah satunya adalah, tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilgub Bali masih kurang. Di Bali, partisipasi masyarakat Buleleng dalam Pilgub disebutkan paling rendah dibanding kabupaten/kota lainnya. “Memang bukan itu (tingkat partisipasi,red) yang menjadi faktornya, tetapi kalau saja partisipasi tinggi, tentu angka prosentase kemenangan akan naik juga,” tandas politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.

Sementara, Ketua KPU Buleleng, Gede Suardana menyebut, angka partisipasi pemilih pada Pilgub Bali lebih baik dibanding Pilkada Buleleng 2017 lalu. Jika dalam pilkada lalu, angka partisipasi pemilih sebesar 54,4 persen, namun dalam pilgub yang telah berlalu partisipasi pemilih di Buleleng naik menjadi 58,42 persen. Capaian ini jika dirata-ratakan di sembilan kecamatan terendah persentase partisipasi pemilihnya sebesar 52 persen dan tertinggi sebesar 64 persen. “Tetap ini menajdi PR bagi semua pihak baik itu KPU, Panwaslu, Pemerintah, Partia Politik (Parpol) dan elemen masyarakat untuk bisa meningkatkan partisipasi pemilih dalam hajatan politik berikutnya,” jelasnya. *k19

Komentar