Proyek Pembangunan CAS Dikerjakan Dua Tahap
Kabar gembira bagi petani di Kabupaten Badung
MANGUPURA, NusaBali
Pembangunan controlled atmosphere storage (CAS) di Pasar Petang, telah memasuki proses lelang. CAS merupakan tempat penyimpanan hasil pertanian supaya tidak cepat busuk dan tahan lebih lama. Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan telah menjalin kerja sama yang tertuang dalam MoU bersama dengan petani di Badung Utara. Sehingga hasil pertanian sebagian akan mengisi CAS tersebut. Sewaktu-waktu saat terjadi paceklik, maka produk pertanian yang tersimpan akan diambil untuk didistribusikan ke pasar. Cara ini sekaligus untuk menjaga stabilitas harga saat terjadi kenaikan harga akibat kelangkaan.
Sesuai perencanaan, pembangunan alat penyimpan hasil pertanian ini dibagi menjadi dua tahap, yakni pembangunan fisik gedung dan pengadaan peralatannya. Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung IGA Arinda, menyatakan proyek pembangunan CAS sekarang ini tengah memasuki tahap lelang di LPSE Badung.
Untuk tahap pertama, adalah pekerjaan belanja modal gedung dan bangunan-pengadaan bangunan gudang-bangunan gudang tertutup permanen-pembangunan gudang controlled atmosphere storage (CAS) dengan pagu anggaran Rp 2.632.817.000. Sedangkan, tahap kedua adalah pekerjaan belanja modal peralatan dan mesin-pengadaan alat penyimpanan hasil percobaan pertanian cold storage (kamar pendingin) alat penyimpanan hasil percobaan pertanian cold storage dengan pagu anggara Rp 3.108.000.000.
“Ada dua kegiatan, kami tengah menyiapkan dokumen lelangnya. Tapi proyek ini masuk dalam satu tahun anggaran induk 2018,” ungkap Arinda, Kamis (5/7).
Terkait pembangunan fisik, ditargetkan terealisasi Juli 2018. “Perkiraan pekan ketiga Juli ini sudah mulai dikerjakan,” tegasnya.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Putu Oka Swadiana, mengatakan pembangunan CAS dimaksudkan untuk menyimpan hasil pertanian terutama bawang dan cabai, dan beberapa komoditas lainnya. Dengan demikian, ketika sedang musim paceklik pemerintah bisa menyalurkannya ke pasar.
Berdasarkan MoU bersama petani, pemkab menyiapkan puluhan hektare lahan pertanian untuk proyek ini. Terdiri dari 50 hektare cabai rawit dan 10 hektare cabai besar. Adapun sasarannya, yakni 17 calon petani, calon lokasi (CP/CL). Mereka tersebar di Kecamatan Mengwi, 11 CP/CL di Kecamatan Abiansemal, dan 9 CP/CL di Kecamatan Petang. Selanjutnya bawang lima hektare, dengan lima CP/CL di Kecamatan Mengwi dan dua CP/CL di Kecamatan Abiansemal. Sedangkan nanas madu dua hektare, dengan tiga CP/CL di Kecamatan Petang.
“Semoga dengan cara ini dapat membantu petani khususnya cabai dan bawang. Sebab dua komoditas ini yang sangat fluktuatif harganya,” tegas Swadiana. Menurutnya, gagasan pembangunan CAS muncul dari ide Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. *asa
Pembangunan controlled atmosphere storage (CAS) di Pasar Petang, telah memasuki proses lelang. CAS merupakan tempat penyimpanan hasil pertanian supaya tidak cepat busuk dan tahan lebih lama. Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan telah menjalin kerja sama yang tertuang dalam MoU bersama dengan petani di Badung Utara. Sehingga hasil pertanian sebagian akan mengisi CAS tersebut. Sewaktu-waktu saat terjadi paceklik, maka produk pertanian yang tersimpan akan diambil untuk didistribusikan ke pasar. Cara ini sekaligus untuk menjaga stabilitas harga saat terjadi kenaikan harga akibat kelangkaan.
Sesuai perencanaan, pembangunan alat penyimpan hasil pertanian ini dibagi menjadi dua tahap, yakni pembangunan fisik gedung dan pengadaan peralatannya. Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung IGA Arinda, menyatakan proyek pembangunan CAS sekarang ini tengah memasuki tahap lelang di LPSE Badung.
Untuk tahap pertama, adalah pekerjaan belanja modal gedung dan bangunan-pengadaan bangunan gudang-bangunan gudang tertutup permanen-pembangunan gudang controlled atmosphere storage (CAS) dengan pagu anggaran Rp 2.632.817.000. Sedangkan, tahap kedua adalah pekerjaan belanja modal peralatan dan mesin-pengadaan alat penyimpanan hasil percobaan pertanian cold storage (kamar pendingin) alat penyimpanan hasil percobaan pertanian cold storage dengan pagu anggara Rp 3.108.000.000.
“Ada dua kegiatan, kami tengah menyiapkan dokumen lelangnya. Tapi proyek ini masuk dalam satu tahun anggaran induk 2018,” ungkap Arinda, Kamis (5/7).
Terkait pembangunan fisik, ditargetkan terealisasi Juli 2018. “Perkiraan pekan ketiga Juli ini sudah mulai dikerjakan,” tegasnya.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Putu Oka Swadiana, mengatakan pembangunan CAS dimaksudkan untuk menyimpan hasil pertanian terutama bawang dan cabai, dan beberapa komoditas lainnya. Dengan demikian, ketika sedang musim paceklik pemerintah bisa menyalurkannya ke pasar.
Berdasarkan MoU bersama petani, pemkab menyiapkan puluhan hektare lahan pertanian untuk proyek ini. Terdiri dari 50 hektare cabai rawit dan 10 hektare cabai besar. Adapun sasarannya, yakni 17 calon petani, calon lokasi (CP/CL). Mereka tersebar di Kecamatan Mengwi, 11 CP/CL di Kecamatan Abiansemal, dan 9 CP/CL di Kecamatan Petang. Selanjutnya bawang lima hektare, dengan lima CP/CL di Kecamatan Mengwi dan dua CP/CL di Kecamatan Abiansemal. Sedangkan nanas madu dua hektare, dengan tiga CP/CL di Kecamatan Petang.
“Semoga dengan cara ini dapat membantu petani khususnya cabai dan bawang. Sebab dua komoditas ini yang sangat fluktuatif harganya,” tegas Swadiana. Menurutnya, gagasan pembangunan CAS muncul dari ide Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. *asa
Komentar