Usaha Ritel Optimis Tumbuh 10 -12 Persen
Bisnis ritel di Bali diharap bisa tumbuh dua digit antara 10-12 persen tahun 2018. Harapan tersebut berdasarkan beberapa faktor.
DENPASAR, NusaBali
Pertama secara umum kondisi perekonomian secara nasional yang sudah cukup stabil. Sedang khusus untuk Bali, adalah pertumbuhan perekonomian Bali yang berada di atas pertumbuhan perkonomian nasional. Demikian urai Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Anak Agung Ngurah Agra Putra, Kamis (5/7).
Pertumbuhan ekonomi nasional untuk kuartal pertama 5,06 persen. Kuartal kedua 5,2 persen. Sedang Bali pada kuartal pertama tumbuh 5,68 persen. “Kuartal kedua saya belum dapat, tetapi kisarannya mungkin 5,96 persen,” kata AA Ngurah Agra Putra. Antara lain, itulah harapan pertumbuhan dua digit sektor ritel. “Sebelumnya kita tumbuh hanya satu digit,” ujarnya.
Selain itu beberapa faktor yang memicu optimisme bisnis ritel di Bali. Di antaranya kebijakan pemerintah pemberian THR dan gaji ke-13 untuk ASN untuk periode Lebaran, PPh Final 0,5 persen untuk UMKM dan kebijakan lainnya. “Kebijakan pemerintah ini dapat mendrive perekonomian,” jelas Gung Agra, sapaan Anak Agung Ngurah Agra Putra, pemilik Ayu Nadi Swayalan ini.
Selanjutnya beberapa moment dan even, baik yang sudah dan akan digelar di Bali,menurut Gung Arga juga berimbas positif. Moment tersebut, pelaksanaan pilkada yang berlangsung lancar dan aman. Pelaksanaan event regional/internasional (MICE), di antaranya Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) beberapa waktu lalu, dan pertemuan tahunan IMF-World Bank pada Oktober depan. “Itu juga kami kira mampu menggerakkan roda perekonomian lebih kencang lagi, yang akhirnya mudah-mudahan berimbas pada ritel,” ujarnya.
Disusul beberapa even lain, musim liburan, kegiatan hari raya keagamaan. Kata Gung Arga juga berpengaruh positif pada pertumbuhan bisnis ritel. Sedang dari dalam, yakni bisnis ritel munculnya peritel lokal, baik dengan brand baru atau rebranding dari brand lama, kata Gung Arga jelas berpengaruh, pertumbuhan bisnis eceran ini di Bali. “Itulah kira-kira yang mendasari target kita bisa tumbuh dua digit atau sekitar 11 persen,” tandasnya. *k17
Pertama secara umum kondisi perekonomian secara nasional yang sudah cukup stabil. Sedang khusus untuk Bali, adalah pertumbuhan perekonomian Bali yang berada di atas pertumbuhan perkonomian nasional. Demikian urai Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Anak Agung Ngurah Agra Putra, Kamis (5/7).
Pertumbuhan ekonomi nasional untuk kuartal pertama 5,06 persen. Kuartal kedua 5,2 persen. Sedang Bali pada kuartal pertama tumbuh 5,68 persen. “Kuartal kedua saya belum dapat, tetapi kisarannya mungkin 5,96 persen,” kata AA Ngurah Agra Putra. Antara lain, itulah harapan pertumbuhan dua digit sektor ritel. “Sebelumnya kita tumbuh hanya satu digit,” ujarnya.
Selain itu beberapa faktor yang memicu optimisme bisnis ritel di Bali. Di antaranya kebijakan pemerintah pemberian THR dan gaji ke-13 untuk ASN untuk periode Lebaran, PPh Final 0,5 persen untuk UMKM dan kebijakan lainnya. “Kebijakan pemerintah ini dapat mendrive perekonomian,” jelas Gung Agra, sapaan Anak Agung Ngurah Agra Putra, pemilik Ayu Nadi Swayalan ini.
Selanjutnya beberapa moment dan even, baik yang sudah dan akan digelar di Bali,menurut Gung Arga juga berimbas positif. Moment tersebut, pelaksanaan pilkada yang berlangsung lancar dan aman. Pelaksanaan event regional/internasional (MICE), di antaranya Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) beberapa waktu lalu, dan pertemuan tahunan IMF-World Bank pada Oktober depan. “Itu juga kami kira mampu menggerakkan roda perekonomian lebih kencang lagi, yang akhirnya mudah-mudahan berimbas pada ritel,” ujarnya.
Disusul beberapa even lain, musim liburan, kegiatan hari raya keagamaan. Kata Gung Arga juga berpengaruh positif pada pertumbuhan bisnis ritel. Sedang dari dalam, yakni bisnis ritel munculnya peritel lokal, baik dengan brand baru atau rebranding dari brand lama, kata Gung Arga jelas berpengaruh, pertumbuhan bisnis eceran ini di Bali. “Itulah kira-kira yang mendasari target kita bisa tumbuh dua digit atau sekitar 11 persen,” tandasnya. *k17
Komentar