Online Pajak Raih Penghargaan
Online Pajak, aplikasi perpajakan pertama di Indonesia semakin menancapkan kukunya di dunia teknologi finansial setelah dinobatkan sebagai Pionir Teknologi oleh Forum Ekonomi Dunia.
JAKARTA, NusaBali
Pemimpin dan Pendiri OnlinePajak, Charles Guinot di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa penghargaan ini adalah tahap awal dari ratusan perusahaan di seluruh dunia yang terlibat dalam desain, pengembangan, inovasi baru, dan penyebaran teknologi untuk dampak yang signifikan terhadap bisnis dan masyarakat.
"Kami bertekad menjalankan visi kami untuk membuat wajib pajak menjadi lebih cerdas dan patuh terhadap perpajakan. Sekarang, wajib pajak dapat mengelola pajak dengan cara yang lebih sederhana namun tetap efektif, akurat, aman, cepat, dan transparan," Charles.
Menurut Charles, penghargaan ini diterima pada waktu yang ideal karena OnlinePajak tengah mengambil langkah berikutnya sebagai perusahaan untuk terlibat dengan para pemangku kepentingan di pemerintahan, masyarakat, dan organisasi terkait lainnya untuk bergabung dengan misi perusahaan tersebut.
Forum Ekonomi Dunia tahun ini adalah yang paling beragam, baik secara geografis maupun dalam hal gender, 25 persen merupakan wanita, dan mayoritas (52 persen) berasal dari daerah di luar Amerika Serikat dan Sillicon Valley dengan wakil dari tiap-tiap benua, katanya. "Sebagai Pelopor Teknologi yang diakui oleh Forum Teknologi Dunia adalah suatu kehormatan," kata Charles yang akan berpartisipasi dalam "Summer Davos", yakni, pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Tianjin, China, pada 18-20 September, 2018.
Charles menjelaskan, awal tahun ini OnlinePajak menciptakan sejumlah inovasi termasuk di antaranya PajakPay, PajakPartner, dan pengimplementasian ‘blockchain’ dalam sistem perpajakan. Blockchain OnlinePajak adalah teknologi untuk menjawab kendala-kendala perpajakan yang banyak dialami oleh wajib pajak. OnlinePajak berharap teknologi blockchain mampu membuat masyarakat di Tanah Air semakin taat dan melek pajak dan dengan demikian, realisasi penerimaan pajak di Indonesia dapat mencapai target, katanya.
Charles menjelaskan, bersama OnlinePajak, bayar pajak menjadi lebih mudah dan cepat, cukup lima menit dari 221 jam yang diperlukan, dalam melakukan aktivitas perpajakan, termasuk efiling tiap tahunnya. OnlinePajak memperlancar proses perpajakan yang pada akhirnya membantu meningkatkan kepatuhan dan pemasukan negara dari pajak OnlinePajak yang diluncurkan pada 2015 ini, membantu perusahaan dalam menghitung, menyetor, dan melapor pajak melalui "platform" terintegrasi yang terkoneksi dengan sistem Direktorat Jenderal Pajak.
Sementara itu, Kepala Pelopor Teknologi Forum Ekonomi Dunia, Fulvia Montresor mengatakan dirinya menyambut baik OnlinePajak dalam kelompok Pelopor Teknologi yang beragam tersebut. "OnlinePajak dan rekan-rekan pelopor lainnya adalah yang terdepan dalam membentuk Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung, dan kami percaya ini akan mengubah masyarakat dan industri dengan cara positif ke depannya," ujar Fulvia Montresor.
Para Pelopor Teknologi dipilih dengan ketat oleh komite seleksi yang terdiri atas lebih dari 60 akademisi, pengusaha, pemodal ventura, dan eksekutif perusahaan. Panitia mendasarkan keputusannya pada kriteria: inovasi, dampak potensial, dan kepemimpinan. Penerima pelopor teknologi termasuk Airbnb, Google, Kickstarter, Mozilla, Spotify, Twitter, Palantir Technologies, dan Wikimedia. *ant
Pemimpin dan Pendiri OnlinePajak, Charles Guinot di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa penghargaan ini adalah tahap awal dari ratusan perusahaan di seluruh dunia yang terlibat dalam desain, pengembangan, inovasi baru, dan penyebaran teknologi untuk dampak yang signifikan terhadap bisnis dan masyarakat.
"Kami bertekad menjalankan visi kami untuk membuat wajib pajak menjadi lebih cerdas dan patuh terhadap perpajakan. Sekarang, wajib pajak dapat mengelola pajak dengan cara yang lebih sederhana namun tetap efektif, akurat, aman, cepat, dan transparan," Charles.
Menurut Charles, penghargaan ini diterima pada waktu yang ideal karena OnlinePajak tengah mengambil langkah berikutnya sebagai perusahaan untuk terlibat dengan para pemangku kepentingan di pemerintahan, masyarakat, dan organisasi terkait lainnya untuk bergabung dengan misi perusahaan tersebut.
Forum Ekonomi Dunia tahun ini adalah yang paling beragam, baik secara geografis maupun dalam hal gender, 25 persen merupakan wanita, dan mayoritas (52 persen) berasal dari daerah di luar Amerika Serikat dan Sillicon Valley dengan wakil dari tiap-tiap benua, katanya. "Sebagai Pelopor Teknologi yang diakui oleh Forum Teknologi Dunia adalah suatu kehormatan," kata Charles yang akan berpartisipasi dalam "Summer Davos", yakni, pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Tianjin, China, pada 18-20 September, 2018.
Charles menjelaskan, awal tahun ini OnlinePajak menciptakan sejumlah inovasi termasuk di antaranya PajakPay, PajakPartner, dan pengimplementasian ‘blockchain’ dalam sistem perpajakan. Blockchain OnlinePajak adalah teknologi untuk menjawab kendala-kendala perpajakan yang banyak dialami oleh wajib pajak. OnlinePajak berharap teknologi blockchain mampu membuat masyarakat di Tanah Air semakin taat dan melek pajak dan dengan demikian, realisasi penerimaan pajak di Indonesia dapat mencapai target, katanya.
Charles menjelaskan, bersama OnlinePajak, bayar pajak menjadi lebih mudah dan cepat, cukup lima menit dari 221 jam yang diperlukan, dalam melakukan aktivitas perpajakan, termasuk efiling tiap tahunnya. OnlinePajak memperlancar proses perpajakan yang pada akhirnya membantu meningkatkan kepatuhan dan pemasukan negara dari pajak OnlinePajak yang diluncurkan pada 2015 ini, membantu perusahaan dalam menghitung, menyetor, dan melapor pajak melalui "platform" terintegrasi yang terkoneksi dengan sistem Direktorat Jenderal Pajak.
Sementara itu, Kepala Pelopor Teknologi Forum Ekonomi Dunia, Fulvia Montresor mengatakan dirinya menyambut baik OnlinePajak dalam kelompok Pelopor Teknologi yang beragam tersebut. "OnlinePajak dan rekan-rekan pelopor lainnya adalah yang terdepan dalam membentuk Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung, dan kami percaya ini akan mengubah masyarakat dan industri dengan cara positif ke depannya," ujar Fulvia Montresor.
Para Pelopor Teknologi dipilih dengan ketat oleh komite seleksi yang terdiri atas lebih dari 60 akademisi, pengusaha, pemodal ventura, dan eksekutif perusahaan. Panitia mendasarkan keputusannya pada kriteria: inovasi, dampak potensial, dan kepemimpinan. Penerima pelopor teknologi termasuk Airbnb, Google, Kickstarter, Mozilla, Spotify, Twitter, Palantir Technologies, dan Wikimedia. *ant
1
Komentar