nusabali

ISI Denpasar Ikuti FKI ke-10 di Surabaya

  • www.nusabali.com-isi-denpasar-ikuti-fki-ke-10-di-surabaya

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar kembali mengirimkan kontingennya untuk ambil bagian dalam  ajang Festival Kesenian Indonesia (FKI) ke-10 tahun 2018, yang mengangkat tema, ‘Seni, Identitas dan Realita’ di Surabaya, Jawa Timur.

Bawakan ‘Bahana Obhor Mahardhika’

DENPASAR, NusaBali
FKI ke-10 tahun 2018, perhelatan seni budaya dua tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI), adalah suatu ajang untuk menunjukkan eksistensi serta memamerkan puncak prestasi masing-masing perguruan tinggi dalam mengemban tugasnya sebagai pelestari, pengembang, serta penemu karya-karya seni mutakhir yang mencerminkan rasa estetis zaman kini.

Festival ini juga dimaksudkan sebagai ajang berbagi dan berdialog dan proses edukasi bagi segenap warga civitas akademik di lingkungan Perguruan Tinggi Seni Indonesia. Dengan menyajikan karya-karya seni yang beridentitas budaya kuat.

FKI tahun ini  menyertakan 9 Perguruan Tinggi Seni di Indonesia dan dipusatkan di Kampus Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) , Surabaya selama 3 hari, 7-9 Juli 2018.

Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha mengatakan, FKI merupakan agenda rutin yang diikuti sekolah seni seluruh Indonesia. "Tergabung dalam badan kerjasama (BKS) perguruan tinggi seni di Indonesia, kebetulan saya sendiri sebagai Ketua BKS PTSI ," kata Rektor Prof Arya Sugiartha, Kamis (5/7).

Dikatakan, agenda FKI ini meliputi sejumlah kegiatan diantaranya, pagelaran, seminar, workshop, pameran, pemuteran film, dan mural. ISI Denpasar sejatinya sebagai kepanitiaan, dan selaku tuan rumah tahun ini adalah Surabaya. Di sesi seminar akan menghadirkan pembicara termasuk dosen Prof Dr I Wayan Dibia, dan I Nyoman Nuarta ( pematung). "Kegiatan ini disupport penuh oleh Pemda setempat (Jatim), dan masing-masing peserta akan menyajikan pagelaran seni, pameran dan mengikuti seminar baik internasional maupun nasional, sedangkan ISI  akan membawakan garapan baleganjur dan tari, saat malam pembukaan, Sabtu (7/7) besok,"  terangnya.

Sementara itu, ISI Denpasar akan menyertakan 80-an mahasiswa dalam ajang FKI tahun ini. Sebuah garapan seni baleganjur yang dirajut dalam tari siap akan mengisi ajang FKI di hari pertama.

Nampak, sebelum berangkat ke Surabaya, para mahasiswa mengikuti gladi di Kampus ISI Denpasar. Dengan membawakan sajian baleganjur, yang langsung diawasi Wakil Rektor IV ISI Denpasar Bidang Kerjasama Ketut Garwa SSn MSn.

Selaku koordinator umum Ketut Garwa menjelaskan, konsep garapan seni ini berjudul ‘Bahana Obhor Mahardhika’ dimana Bahana bermakna gaung, Obhor yang membumbung artinya  semangat yang berkobar dan Mahardhika artinya merdeka. "Jadi garapan seni ini menceritakan  tentang mengungkapkan tekad yang memperjuangkan kemerdekaan yang terinspirasi dari spirit kebangsaan dan persatuan yang telah dibahanakan era kejayaan Nusantara di masa lampau," ungkap Garwa didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama.

Dikatakan, tata estetika garapan ini menggunakan unsur utama gambelan baleganjur dan seni tari ditambah unsur vokal oleh penabuh dan penari, dan dibagikan tertentu akan digarisbawahi oleh narasi. "Secara visual akan digambarkan dalam tiga pembabakan, mulai cerita Gajah Mada mempersatukan Nusantara, kedua hidup dalam perbedaan Bhineka Tunggal Ika dan puncaknya, visualisasi perang 10 November," ujarnya. *

Komentar