nusabali

Tamba dan Pak Oles Tantang Incumbent

  • www.nusabali.com-tamba-dan-pak-oles-tantang-incumbent

Demokrat dipastikan usung dua incumbent, Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani dan Putu Supadma Rudana, tarung ke DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019.

Caleg DPR RI dari Demokrat Dapil Bali

DENPASAR, NusaBali
Kedua caleg incumbent ini akan mendapat tantangan dari deretan new comer, termasuk I Nengah Tamba (politisi Demokrat yang kini Ketua Komisi III DPRD Bali) dan I Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles (Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali).

Proses penyusunan caleg DPR RI dari Demokrat Dapil Bali kini sedang berjalan. Demokrat akan pasang kuota 100 persen atau 9 caleg ke DPR RI, sesuai jatah wakil rakyat dari Dapil Bali. Selain duet Putu Supadma dan Putu Titik, serta Nengah Tamba dan Pak Oles, 5 caleg DPR RI Dapil Bali yang disebut-sebut akan dipasang Demokrat masing-masing I Gusti Bagus Alit Putra, Anak Agung Puspadewi, Ida Ayu Tikayati, I Ketut Suada, dan Adita Natalia.

Putu Supadma Rudana adalah politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kini anggota DPR RI Dapil Bali dan sekaligus menjabat Wakil Sekjen DPP Demokrat. Sedangkan Putu Tutik adalah Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng yang kini anggota DPR RI Dapil Bali dan sebelumnya sempat menjabat Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014.

Sementara Nengah Tamba adalah politisi Demokrat asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana yang sudah dua periode duduk di DPRD Bali. Sedangkan Pak Oles adalah politisi Demokrat asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang sempat duduk di DPRD Bali saat masih menjabat Ketua DPD Hanura Bali.

Sebaliknya, IGB Alit Putra adalah Ketua Majelis daerah Partai Demokrat Bali yang kini Waklil Ketua DPRD Bali. Dalam Pileg 2014 lalu, mantan Bupati Badung dua periode ini maju ke DPRD Bali Dapil Badung. Hanya saja, Alit Putra disebut-sebut masih tetantif untuk maju tarung ke Senayan, lantaran yang bersangkutan tetap ngotot bertahan di DPRD Bali. Sementara trio Srikandi: Anak Agung Puspadewi adalah kader Demokrat Gianyar, Ida Ayu Tikayati berasal dari Mengwi, Badung, dan Adita Nataliana masih tercatat sebagai kader Hanura. Sedangkan Ketut Suada adalah kader Demokrat asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, mengatakan penyusunan caleg DPR RI Dapil Bali sedang berjalan. Seluruh aspek pertimbangan digunakan dalam menyusunan nama- nama caleg, mulai dari elektabilitas hingga loyalitas. “Untuk Dapil Bali, beberapa nama yang sudah masuk ke DPP Demokrat. Ada Pak Oles, Pak Tamba, juga Ibu Tutik Kusuma Wardhani. Saya sendiri kalau ditugaskan partai juga akan maju lagi ke DPR RI,” ujar Supadma saat dikonfirmasi NusaBali per telepon di Jakarta, Jumat kemarin.

Supadma mengatakan, Demokrat target bisa mempertahankan 2 kursi DPR RI Dapil Bali yang diraih dalam Pileg 2014 lalu. “Sekarang kita sudah maping kekuatan politik. Kami memasang kuota 100 persen. Artinya, Bali dengan jatah 9 kursi, ya kami siapkan 9 caleg DPR RI,” tegas politisi yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini.

Sementara itu, Pak Oles mengakui dirinya memang dipasang sebagai caleg DPR RI Dapil Bali untuk Pileg 2018. Pak Oles mengaku akan tarung tanpa beban. “Ya, saya ditugaskan tarung ke DPR RI menantang incumbent Supadma Rudana dan Tutik Kusuma Wardhani. Pokoknya siap tempur dah. Namanya target, ya harus optimis dapat kursi,” ujar Pak Oles, yang sempat maju tarung sbagai caleg DPR RI dari Hanura Dapil Bali dalam Pileg 2014, kepada NusaBali, Jumat kemarin.

Sedangkan Putu Tutik memastikan dirinya akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat Bali di DPR RI. Untuk itu, dia kembali tarung ke Senayan dalam Pileg 2019 mendatang. “Saya maju ke DPR RI, ditugaskan partai. Saya emban tugas ini dengan sebaik-baiknya. Saya ingin melanjutkan memperjuangkan kepentingan rakyat Bali di Senayan,” tegas Putu Tutik.

Menurut Putu Tutik, dirinya siap berkompetisi dengan sehat dan demokratis dalam berebut kursi DPR RI. “Sekarang kita tidak bersaing dengan sesama kader, tapi menghadapi kompetisi sengit Dapil Bali dengan sejumlah kompetitor dari luar Demokrat. Kita harus pemetaan dengan baik, jangan saling sikut sesama kader Demokrat,” terang politisi yang juga owner RS Kertha Usada Singaraja ini. *nat

Komentar