Dua Pesawat Terganggu Laser dari Arah Tanah Lot
Aktivitas penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung sempat terganggu, Senin (14/3) siang.
DENPASAR, NusaBali
Masalahnya, ada dua pesawat yang sedang mengudara terkena tembakan sinar laser yang diduga bersumber dari seputar Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Pesawat pertama yang dilaporkan terkena sinar laser adalah pesawat dengan nomor lambung IDX-7518. Kala itu, Senin siang pukul 12.50 Wita, pesawat tersebut dalam penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng (Tangerang, Banten) menuju Bandara Internasional Ngurah Rai.
Begitu merasa terserang tembakan laser, pilot pesawat ini pun langsung melapor ke ATC (Air Trafic Control) Bandara Ngurah Rai. “Sekitar pukul 12.50 Wita, pilot mengirim pesan berisi idx7518 (a320/pkaxh ) route wiii-wadd position r350/15 dme bli ‘vor’ altitude 6000 feet have laser strike from the ground,” bunyi pesan yang dikirm para pilot ke ATC.
Berselang setengah jam kemudian, tepatnya pukul 13.20 Wita, satu pesawat lagi dilaporkan menerima serangan laser dari posisi yang sama. Kali ini, korbannya adalah pesawat UAE-398 rute Bandara Internasional Dubai-Bandara International Ngurah Rai. Berdasarkan laporan pilot kedua pesawat yang melintas di langit Bali tersebut, sumber sinar laser diduga kuat berasal dari seputaran Tanah Lot.
Kapolsek KP3 Bandara Ngurah Rai, Kompol Krisna, membenarkan adanya laporan terkait dua pesawat terganggu sinar laser tersebut. Hanya saja, pihaknya tidak berkompeten menjelaskan persoalan ini. “Nanti konfirmasi langsung ke otoritas bandara, mereka yang berhak menjelaskannya,” ujar Kapolsek Krisna saat dikonfirmasi, Selasa (15/3).
Sementara itu, General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Trikora Harjo, membenarkan adanya laporan dari pihak maskapai yang merasa terganggu penerbangannya karena tembakan sinar laser dari kawasan Tanah Lot. Meski demikian, Trikora membantah informasi kalau ada dua pesawat nyaris tabrakan karena sinar laser ini.
"Kalau dibilang ada dua pesawat nyaris tabrakan, itu sama sekali tidak benar. Memang ada laporan pilot pesawat UEA yang merasa terganggu karena sinar laser," jelas Trikora saat dihubungi NusaBali per telepon, Selasa petang.
Terkait gangguan sinar laser tersebut, kata Trikora, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian di wilayah hukum Polres Tabanan. Intinya, agar dilakukan penertiban penggunaan sinar laser, sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.
Menurut Trikora, dalam dunia penerbangan, tembakan sinar laser ke atas langit memang sangat membahayakan. Ini membahayakan penerbangan, baik bagi pesawat yang akan melakukan take off maupun hendak landing.
"Yang di kawasan Jimbaran (Kecamatan Kuta Selatan, Badung) sudah kami berikan pengertian dan sekarang sudah tidak ada masalah. Ini muncul lagi di kawasan Tanah Lot," papar Trikora. "Kami imbau kepada seluruh masyarakat agar tidak lagi menembakkan sinar laser ke atas," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Selasa kemarin, Manajer DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, membantah ada penggunaan sinar laser di objek wisata yang dikelolanya. Toya Adnyana menyatakan, meski menggelar event besar sekalipun, DTW Tanah Lot belum pernah menggunakan sinar laser. Sebab, kegiatan lebih sering dilakukan siang hari. “Biasanya, penggunaan laser di hotel kawasan Tanah Lot terjadi saat ada event tertentu,” sebut Toya Adnyana.
Sedangkan KBO Reskrim Polres Tabanan, Ipda Nyoman Artadana, mengungkapkan dari penelusurannya ke kawasan wisata Tanah Lot, belum terpantau ada kegiatan menggunakan laser. “Saya cek Polsek Kediri dan Pos Polisi Tanah Lot, tak ada kegiatan yang menggunakan laser di sana,” tandas Nyoman Artadana. 7 da,asa,k21
Komentar