nusabali

5 SMAN Buka Tambahan Kelas

  • www.nusabali.com-5-sman-buka-tambahan-kelas

Satu SMA Negeri yang tidak menambah kelas, adalah SMAN 1 Pekutatan, karena masih kekurangan delapan siswa dari kuota pada PPDB sebelumnya.

NEGARA, NusaBali
Sesuai keputusan Pemprov Bali, 5 dari 6 SMA negeri di Kabupaten Jembrana diberikan membuka tambahan satu kelas atau satu rombongan belajar (rombel) siswa baru dalam Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) gelombang II tahun ajaran 2018/2019 ini. Tambahan satu rombel dengan 36 siswa itu, menjadi solusi untuk menampung sejumlah siswa tercecer di lingkungan sekitar sekolah.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Jembrana I Putu Prapta Arya, Jumat (6/7), mengatakan 5 SMA negeri di Jembrana yang diberikan menambah satu rombel  itu yakni SMAN 1 Melaya,  SMAN 1 Negara, SMAN 2 Negara, SMAN 1 Mendoyo, dan SMAN 2 Mendoyo. Sementara itu,  satu SMA Negeri yang tidak menambah kelas, adalah SMAN 1 Pekutatan, karena masih kekurangan delapan siswa dari kuota pada PPDB sebelumnya. “Kalau di SMA begeri lainnya yang diberikan menambah satu rombel, sebelumnya jumlah pendaftar melebihi kuota,” kata Prapta yang Kepala SMAN 1 Negara ini.

Dalam menambah satu rombel siswa baru itu, kata Prapta, diharuskan tersedia sarana dan prasarana yang memadai di masing-masing sekolah. Sesuai hasil koordinasinya, 5 SMA negeri di Jembrana itu, dipastikan masih memiliki sarana dan prasarana yang memadai, sehingga disepakati penambahan satu rombel di masing-masing sekolah tersebut. “Tetap disesuaikan dengan ketersedian sarana dan prasarana, termasuk tenaga pendidik. Dan 5 SMA negeri di Jembrana yang sempat membludak pendaftarnya ini, masih memungkinkan untuk menambah satu rombel,” ujarnya.

PPDB gelombang II itu, akan dibuka mulai Sabtu (7/7). Khusus untuk tambahan 1 rombel di 5 SMA Negeri di Jembrana itu, menurut Prapta, dimaksudkan untuk memberikan celah bagi siswa yang tercecer pada PPDBD sebelumnya. Terutama siswa penyanding sekolah, siswa miskin, dan siswa yang memiliki piagam PKB. “Nanti yang diutamakan tetap menggunakan zona terdekat. Dalam menentukan siapa-siapa saja yang zona terdekat itu, diserahkan ke masing-masing kepala wilayah terdekat,” ujarnya.

Seperti dicontohkan di SMAN 1 Negara. Dalam menentukan siswa-siswa tercecer sekitar SMAN 1 Negara, pihaknya menyerahkan kepada Lurah Dauhwaru dan Perbekel Batuagung, yang juga sudah diajak melakukan pertemuan di SMAN 1 Negara, Jumat kemarin. “Jadi itu kami serahkan ke kepala wilayah terdekat, dan nanti dibuatkan Berita Acara. Yang pasti, jumlahnya maksimal satu rombel. Kalau melebihi, masih bisa ke SMAN 2 Negara,” pungkasnya. *ode

Komentar