nusabali

Kena Rp 500 Ribu, Pengurus Koperasi Keberatan

  • www.nusabali.com-kena-rp-500-ribu-pengurus-koperasi-keberatan

Pengurus koperasi di Kabupaten Bangli keberatan adanya pungutan Rp 500 ribu untuk peringatan HUT Koperasi.

BANGLI, NusaBali
Pungutan itu diduga dilakukan oleh pegawai Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bangli. Mereka menyayangkan pungutan itu karena tanpa sosialisasi.  Sumber di lapangan mengaku didatangi seseorang yang mengaku pegawai Dinas Koperasi Bangli dan meminta uang Rp 500 ribu untuk HUT Koperasi. Ia pun mengeluhkan pungutan yang tanpa diawali sosialisasi itu. Namun petugas yang melakukan pungutan mengatakan pungutan berdasarkan keputusan rapat Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Bangli. Hanya saja saat rapat itu, sumber ini tidak ikut dengan alasan tidak dapat undangan. “Setidaknya disosialisasikan dulu. Kalau seperti ini kami susah dalam pertanggungjawaban,” ungkap sumber yang namanya minta dirahasiakan ini, Jumat (6/7). Meski menggerutu, ia tetap bayar dan  diberikan bukti pembayaran.

Plt Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bangli, Ni Wayan Manik, membenarkan adanya pungutan Rp 500 ribu itu. Pungutan itu dari Dekopinda Bangli sesuai hasil rapat. “Koperasi-koperasi ini tergabung dalam Dekopinda dan mereka telah melakukan rapat serta sepakat masing-masing koperasi mengeluarkan dana sebesar Rp 500 ribu,” ungkapnya via telepon. Dana Rp 500 ribu akan digunakan untuk pelatihan pengurus koperasi guna peningkatan SDM juga untuk kegiatan peringatan Hari Koperasi. “Yang jelas dana itu tidak dikelola oleh Dinas Koperasi,” tegasnya.

Dijelaskan, petugas yang mengambil uang ke koperasi bukan pegawai dari Dinas Koperasi Bangli. Terkait adanya koperasi yang tidak tahu menahu tentang keputusan penyetoran sebesar Rp 500 ribu, Wayan Manik memperkirakan pengurus koperasi bersangkutan tidak mengikuti rapat Dekopinda. Dinas Koperasi akan  mengkomunikasikan kembali dengan Dekopinda agar informasi penyetoran dana bisa disampaikan lagi ke anggota agar tidak berkembang informasi yang keliru. *e

Komentar