Bocah SD Diserang Kawanan Tawon
Arya Santika terlihat mengalami luka tusuk bekas tersengat tawon dengan lubang-lubang kecil warna hitam di leher dan pangkal telinga kanan.
AMLAPURA, NusaBali
Siswa SDN 5 Sibetan, I Putu Arya Santika, 12, diserang kawanan tawon di Banjar Dukuh, Desa Bebandem, Kecamatan/Kabupaten Karangasem diserang kawanan tawon, Jumat (6/7) siang. Siswa kelas VI SD tersebut diserang tawon setelah melempari sarang tawon di belakang rumahnya. Akibatnya kejadian itu, Arya Santika dilarikan ke Puskesmas Bebandem untuk mendapatkan perawatan.
Bocah SD terserang kawanan tawon itu terjadi sekitar pukul 11.30 Wita. Nenek korban, Ni Ketut Sari, 62, menceritakan saat itu cucunya bermain seorang diri di belakang rumah. Tiba-tiba ia mendengar cucunya menjerit kesakitan. Betapa terkejutnya Ketut Sari melihat cucunya guling-guling di tanah menahan sakit. “Sebelumnya saya lihat ada sesuatu dilempar pakai batu, ternyata sarang tawon itu kelihatan robek, sehingga kawanan tawon keluar dan menyerang cucu saya,” ungkap nenek Sari di Puskesmas Bebandem.
Nenek Sari yang melihat cucunya kesakitan disengat tawon kemudian menginformasikan kepada suaminya, I Nengah Subrati. Kakek nenek inilah yang membawa cucunya berobat ke puskesmas. Sementara orangtua Putu Arya Santika bekerja sebagai buruh serabutan. Setiba di puskesmas, bocah SD itu mendapatkan penanganan dari dr Indah. Putu Arya Santika diberikan obat penawar anti racun dengan cara diinjeksi. Setelah diobservasi satu jam, obat mulai bereaksi dan rasa sakit mulai berkurang. “Sakitnya menusuk-nusuk akibat disengat tawon warnan hitam,” ungkap I Putu Arya Santika.
Putu Arya Santika terlihat mengalami luka tusuk bekas tersengat tawon dengan lubang-lubang kecil warna hitam di bagian leher dan pangkal telinga kanannya. Bocah SD ini tidak bisa menghindar hingga delapan kali tersengat tawon pada pangkal telinga kiri dan leher. Ia pun mengakui melempari sarang tawon dengan batu di belakang rumahnya. *k16
Siswa SDN 5 Sibetan, I Putu Arya Santika, 12, diserang kawanan tawon di Banjar Dukuh, Desa Bebandem, Kecamatan/Kabupaten Karangasem diserang kawanan tawon, Jumat (6/7) siang. Siswa kelas VI SD tersebut diserang tawon setelah melempari sarang tawon di belakang rumahnya. Akibatnya kejadian itu, Arya Santika dilarikan ke Puskesmas Bebandem untuk mendapatkan perawatan.
Bocah SD terserang kawanan tawon itu terjadi sekitar pukul 11.30 Wita. Nenek korban, Ni Ketut Sari, 62, menceritakan saat itu cucunya bermain seorang diri di belakang rumah. Tiba-tiba ia mendengar cucunya menjerit kesakitan. Betapa terkejutnya Ketut Sari melihat cucunya guling-guling di tanah menahan sakit. “Sebelumnya saya lihat ada sesuatu dilempar pakai batu, ternyata sarang tawon itu kelihatan robek, sehingga kawanan tawon keluar dan menyerang cucu saya,” ungkap nenek Sari di Puskesmas Bebandem.
Nenek Sari yang melihat cucunya kesakitan disengat tawon kemudian menginformasikan kepada suaminya, I Nengah Subrati. Kakek nenek inilah yang membawa cucunya berobat ke puskesmas. Sementara orangtua Putu Arya Santika bekerja sebagai buruh serabutan. Setiba di puskesmas, bocah SD itu mendapatkan penanganan dari dr Indah. Putu Arya Santika diberikan obat penawar anti racun dengan cara diinjeksi. Setelah diobservasi satu jam, obat mulai bereaksi dan rasa sakit mulai berkurang. “Sakitnya menusuk-nusuk akibat disengat tawon warnan hitam,” ungkap I Putu Arya Santika.
Putu Arya Santika terlihat mengalami luka tusuk bekas tersengat tawon dengan lubang-lubang kecil warna hitam di bagian leher dan pangkal telinga kanannya. Bocah SD ini tidak bisa menghindar hingga delapan kali tersengat tawon pada pangkal telinga kiri dan leher. Ia pun mengakui melempari sarang tawon dengan batu di belakang rumahnya. *k16
1
Komentar