Bursa Taruh Jagokan Final Prancis vs Inggris
Depak Tuan Rumah Rusia, Kroasia Underdog di Semifinal
SAMARA, NusaBali
Kroasia menjadi tim terakhir yang memastikan tiket ke babak semifinal Piala Dunia 2018, setelah berhasil mendepak tuan rumah Rusia 4-3 melalui drama adu penalti, Minggu (8/7) dinihari Wita. Namun, Kroasia diposisikan underdog di antara 4 kontestan semifinalis. Bursa taruh menjagokan Prancis dan Inggris akan bertemu di babak final Piala Dunia 2018.
Pemenang duel antara Kroasia vs Rusia ditentuan melalui drama adu penalti, karena kedua tim bermain imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu 2x15 menit dalam pertandingan perempat final di Fisht Stadium Sochi, Minggu dinihari kemarin. Kroasia mencetak dua gol melalui Andrej Kramaric di menit ke-39 dan Domagoj Vida di menit ke-101. Sedangkan tuan rumah Rusia bikin dua gol melalui Denis Cheryshev pada menit ke-31 dam Mario Fernandes menit ke-115.
Saat drama adu penalti dilakukan untuk menentukan pemenang, Kroasia asuhan pelatih Zlatko Dalic ternyata lebih beruntung. Sebab, 4 algojo penalti yang diterjunkan Kroasia sengan baik menjalankan tugasnya, yakni Marcelo Brozovic, Luka Modric, Domagoj Vida, dan Ivan Rakitic. Satu-satunya algojo Kroasia yang gagal mengkoyak jala gawang Rusia yang dikawal kiper Igor Akinfeev adalah Mateo Kovacik.
Sebaliknya, Rusia asuhan pelatih Stanislav Cherchesov hanya berhasil bikin gol lewat tiga algojonya: Alan Dzagoev, Sergei Ignashevich, dan Daler Kuzyaev. Sedangkan dua algojo Rusia lainnya gagal menjebol gawang Kriasia yang dikawal kiper Danijel Subasic, yakni Fedor Smolov dan Mario Fernandes.
Kekalahan dari Kroasia ini praktis mengubur mimpi Rusia untuk melangkah lebih jauh dalam kapasitasnya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Rusia pun gagal mengikuti jejak 6 negara yang tampil sebagai juara dunia ketika bertindak sebagai tuan rumah, yakni Uruguay (juara Piala Dunia 1930), Italia (Piala Dunia 1930), Inggris (Piala Dunia 1966), Jerman (Piala Dunia 1974), Argentina (Piala Dunia 1978), dan Prancis (Piala Dunia 1998).
Sebaliknya, Kropasia mengulangi sukses tim asuhan Miroslav Blacevic dalam pesta akbar 1998 di Prancis, ketika negara pecahan bekas Yugoslavia ini untuk kali pertama tampil di ajang Piala Dunia dan langsung tembus babak semifinal. Kala itu, langkah Robert Prosinecki-Davor Suker cs dihentikan tuan rumah Prancis dengan skor 2-1 di semifinal gara-gara kecolongan dua gol dari defender Lilian Thuram. Namun, Kroasia kemudian mendapat gelar penghibur dengan menduduki peringkat tiga Piala Dunia 1998, setelah sukses membabat tim favorit Belanda 2-1 dalam tarung play-off III-IV. Kroasia menang berkat dua gol dari Robert Prosinečki di menit ke-13 dan Davor Suker menit ke-35.
Setelah menunggu selama 20 tahun, kini Kroasia di bawah pelatih Zlatko Dalic kembali berhasil tembus babak semifinal Piala Dunia 2018. Dalam laga semifinal yang akan digelar di Stadion Luzhniki Rusia, Kamis (12/7) dinihari nanti, Kroasia akan menghadapi Inggris. Inggris sendiri melenggang ke babak semifinal setelah sukses menyingkirkan Swedia 2-0 dalam laga perempat final, Sabtu (7/7) malam.
Sedangkan partai semifinal lainnya akan mempertemukan antara Prancis vs Belgia, Rabu (11/7) dinihari. Prancis lolos ke semifinal setelah sukses mendepak Uruguay 2-0 di perempat final. Sebaliknya, Belgia mencatat sensasi besar lolos ke semifinal dengan mendepak tim favorit Brasil 2-1 di perempat final.
Berdasarkan bursa taruh di berbagai belahan dunia, Prancis paling dijagokan bakal keluar sebagai juuara Piala Dunia 2018. Bursa taruh William Hill edisi Minggu kemarin, misalnya, menjagokan Prancis sebagai juara dengan koefisien 2/1. Skuad Les Bleus diprediksi akan mampu menyingkirkan Belgia di semifinal.
Sedangkan Inggris ditempatkan bursa taruh William Hill di posisi kedua calon juara Piala Dunia 2018, dengan koefisien 5/2. Jadi, Piala Dunia 2018 diprediksi akan mempertemuan Prancis vs Inggris di babak final. Inggris sendiri dijagokan akan mampu mendepak Kroasia di babak semifinal. Kroasia diposisikan underdog di bursa taruh dengan koefisien hanya 7/2 sebagai calon juara. Kroasia berada di bawah Belgia, yang mendapat koefisien 11/4.
Sementara itu, Kroasia tetap optimistis bisa tembus babak final, meskipun ditempatkan dalam posisi underdog saat melawan Inggris nanti."Tentu saja masih ada kekuatan yang tersisa untuk melawan Inggris---kami tidak akan berhenti, kami bakal berusaha memainkan pertandingan terbaik," tegas pelatih Kroasia, Zlatko Dalic, dilansir ESPN seusai pertandingan yang dramatis melawan Rusia, dinihari kemarin. "Kami masih memiliki dua pertandingan untuk dimainkan, kami sangat termotivasi, kami akan habis-habisan," lanjut Zlatko Dalic.
Menurut Dalic, tidak ada tim favorit di Piala Dunia 2018 ini. Juga tak ada yang favorit dalam duel Kroasia vs Inggris di semifinal nanti. “Semua pertandingan (peluangnya, Red) 50-50 dan Anda harus memperjuangkannya. Tim-tim favorit, tim-tim besar sudah pulang. Tim-tim yang bekerja keras, yang padu dan kompak, mereka adalah tim-tim yang masih di sini (bertahan hingga semifinal Piala Dunia 2018)," tegas Dalic.
Sedangkan midfielder Kroasia, Luca Modric, menyatakan timya mewaspadai bola-bola mati dari lawan saat menghadapi Inggris di semifinal nanti. "Melawan Inggris, kami perkirakan pertandingan yang sangat sulit, ketat, dan punya tuntutan tinggi, seperti setiap laga di Piala Dunia," ujar Luka Modric.
"Kami harus menikmati momen ini dan kemudian kami harus fokus ke Inggris. Saya yakin kami akan mempersiapkan diri dengan baik. "Kami menonton pertandingan hari ini (Inggris vs Swdia di perempat final, Red) dan melihat betapa bagusnya mereka di situasi bola mati. Mulai sekarang sampai Rabu, kami harus memperbaiki pertahanan saat bola mati karena kami kebobolan satu gol dari bola mati di akhir pertandingan hari ini," lanjut gelandang serang asal Real Madrid ini.
Inggris sendiri memang banyak mengandalkan gol dari situasi bola-bola mati hingga tembus babak semifinal Piala Dunia 2018. Dari total 11 gol yang dihasilkan skuad The Three Lions, 8 gol di antaranya dikemas lewat situasi bola mati. Angka tersebut menyamai rekor Portugal di Piala Dunia 1966. Satu dari 2 gol yang dicetak Inggris saat melumat Swedia 2-0 di perempat final, juga tercipta lewat situasi bola mati, yakni tandukan Harry Maguire yang memanfaatkan sepak pojok Ashley Young. *nar
Kroasia menjadi tim terakhir yang memastikan tiket ke babak semifinal Piala Dunia 2018, setelah berhasil mendepak tuan rumah Rusia 4-3 melalui drama adu penalti, Minggu (8/7) dinihari Wita. Namun, Kroasia diposisikan underdog di antara 4 kontestan semifinalis. Bursa taruh menjagokan Prancis dan Inggris akan bertemu di babak final Piala Dunia 2018.
Pemenang duel antara Kroasia vs Rusia ditentuan melalui drama adu penalti, karena kedua tim bermain imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu 2x15 menit dalam pertandingan perempat final di Fisht Stadium Sochi, Minggu dinihari kemarin. Kroasia mencetak dua gol melalui Andrej Kramaric di menit ke-39 dan Domagoj Vida di menit ke-101. Sedangkan tuan rumah Rusia bikin dua gol melalui Denis Cheryshev pada menit ke-31 dam Mario Fernandes menit ke-115.
Saat drama adu penalti dilakukan untuk menentukan pemenang, Kroasia asuhan pelatih Zlatko Dalic ternyata lebih beruntung. Sebab, 4 algojo penalti yang diterjunkan Kroasia sengan baik menjalankan tugasnya, yakni Marcelo Brozovic, Luka Modric, Domagoj Vida, dan Ivan Rakitic. Satu-satunya algojo Kroasia yang gagal mengkoyak jala gawang Rusia yang dikawal kiper Igor Akinfeev adalah Mateo Kovacik.
Sebaliknya, Rusia asuhan pelatih Stanislav Cherchesov hanya berhasil bikin gol lewat tiga algojonya: Alan Dzagoev, Sergei Ignashevich, dan Daler Kuzyaev. Sedangkan dua algojo Rusia lainnya gagal menjebol gawang Kriasia yang dikawal kiper Danijel Subasic, yakni Fedor Smolov dan Mario Fernandes.
Kekalahan dari Kroasia ini praktis mengubur mimpi Rusia untuk melangkah lebih jauh dalam kapasitasnya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Rusia pun gagal mengikuti jejak 6 negara yang tampil sebagai juara dunia ketika bertindak sebagai tuan rumah, yakni Uruguay (juara Piala Dunia 1930), Italia (Piala Dunia 1930), Inggris (Piala Dunia 1966), Jerman (Piala Dunia 1974), Argentina (Piala Dunia 1978), dan Prancis (Piala Dunia 1998).
Sebaliknya, Kropasia mengulangi sukses tim asuhan Miroslav Blacevic dalam pesta akbar 1998 di Prancis, ketika negara pecahan bekas Yugoslavia ini untuk kali pertama tampil di ajang Piala Dunia dan langsung tembus babak semifinal. Kala itu, langkah Robert Prosinecki-Davor Suker cs dihentikan tuan rumah Prancis dengan skor 2-1 di semifinal gara-gara kecolongan dua gol dari defender Lilian Thuram. Namun, Kroasia kemudian mendapat gelar penghibur dengan menduduki peringkat tiga Piala Dunia 1998, setelah sukses membabat tim favorit Belanda 2-1 dalam tarung play-off III-IV. Kroasia menang berkat dua gol dari Robert Prosinečki di menit ke-13 dan Davor Suker menit ke-35.
Setelah menunggu selama 20 tahun, kini Kroasia di bawah pelatih Zlatko Dalic kembali berhasil tembus babak semifinal Piala Dunia 2018. Dalam laga semifinal yang akan digelar di Stadion Luzhniki Rusia, Kamis (12/7) dinihari nanti, Kroasia akan menghadapi Inggris. Inggris sendiri melenggang ke babak semifinal setelah sukses menyingkirkan Swedia 2-0 dalam laga perempat final, Sabtu (7/7) malam.
Sedangkan partai semifinal lainnya akan mempertemukan antara Prancis vs Belgia, Rabu (11/7) dinihari. Prancis lolos ke semifinal setelah sukses mendepak Uruguay 2-0 di perempat final. Sebaliknya, Belgia mencatat sensasi besar lolos ke semifinal dengan mendepak tim favorit Brasil 2-1 di perempat final.
Berdasarkan bursa taruh di berbagai belahan dunia, Prancis paling dijagokan bakal keluar sebagai juuara Piala Dunia 2018. Bursa taruh William Hill edisi Minggu kemarin, misalnya, menjagokan Prancis sebagai juara dengan koefisien 2/1. Skuad Les Bleus diprediksi akan mampu menyingkirkan Belgia di semifinal.
Sedangkan Inggris ditempatkan bursa taruh William Hill di posisi kedua calon juara Piala Dunia 2018, dengan koefisien 5/2. Jadi, Piala Dunia 2018 diprediksi akan mempertemuan Prancis vs Inggris di babak final. Inggris sendiri dijagokan akan mampu mendepak Kroasia di babak semifinal. Kroasia diposisikan underdog di bursa taruh dengan koefisien hanya 7/2 sebagai calon juara. Kroasia berada di bawah Belgia, yang mendapat koefisien 11/4.
Sementara itu, Kroasia tetap optimistis bisa tembus babak final, meskipun ditempatkan dalam posisi underdog saat melawan Inggris nanti."Tentu saja masih ada kekuatan yang tersisa untuk melawan Inggris---kami tidak akan berhenti, kami bakal berusaha memainkan pertandingan terbaik," tegas pelatih Kroasia, Zlatko Dalic, dilansir ESPN seusai pertandingan yang dramatis melawan Rusia, dinihari kemarin. "Kami masih memiliki dua pertandingan untuk dimainkan, kami sangat termotivasi, kami akan habis-habisan," lanjut Zlatko Dalic.
Menurut Dalic, tidak ada tim favorit di Piala Dunia 2018 ini. Juga tak ada yang favorit dalam duel Kroasia vs Inggris di semifinal nanti. “Semua pertandingan (peluangnya, Red) 50-50 dan Anda harus memperjuangkannya. Tim-tim favorit, tim-tim besar sudah pulang. Tim-tim yang bekerja keras, yang padu dan kompak, mereka adalah tim-tim yang masih di sini (bertahan hingga semifinal Piala Dunia 2018)," tegas Dalic.
Sedangkan midfielder Kroasia, Luca Modric, menyatakan timya mewaspadai bola-bola mati dari lawan saat menghadapi Inggris di semifinal nanti. "Melawan Inggris, kami perkirakan pertandingan yang sangat sulit, ketat, dan punya tuntutan tinggi, seperti setiap laga di Piala Dunia," ujar Luka Modric.
"Kami harus menikmati momen ini dan kemudian kami harus fokus ke Inggris. Saya yakin kami akan mempersiapkan diri dengan baik. "Kami menonton pertandingan hari ini (Inggris vs Swdia di perempat final, Red) dan melihat betapa bagusnya mereka di situasi bola mati. Mulai sekarang sampai Rabu, kami harus memperbaiki pertahanan saat bola mati karena kami kebobolan satu gol dari bola mati di akhir pertandingan hari ini," lanjut gelandang serang asal Real Madrid ini.
Inggris sendiri memang banyak mengandalkan gol dari situasi bola-bola mati hingga tembus babak semifinal Piala Dunia 2018. Dari total 11 gol yang dihasilkan skuad The Three Lions, 8 gol di antaranya dikemas lewat situasi bola mati. Angka tersebut menyamai rekor Portugal di Piala Dunia 1966. Satu dari 2 gol yang dicetak Inggris saat melumat Swedia 2-0 di perempat final, juga tercipta lewat situasi bola mati, yakni tandukan Harry Maguire yang memanfaatkan sepak pojok Ashley Young. *nar
1
Komentar