Kredit Menurun, OJK Ingatkan BPR
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, kinerja BPR di Bali relatif tumbuh bagus.
DENPASAR, NusaBali
Aset meningkat 9,94 persen, pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) naik 13,9 persen. Namun beberapa hal diwarning. Salah satunya adalah penurunan pertumbuhan kredit dari tahun sebelumnya atau year on year (YoY) (2017). Pertumbuhan kredit BPR sekarang ini, sebesar 6,64 persen. Sedang tahun 2018, kredit BPR tumbuh 8,3 persen. “Ini yang perlu diperhatikan,” warning Kepala OJK Kanwil Regional 8 Bali-Nusra Hizbullah, Minggu (8/7).
Kata Hizbullah, penurunan pertumbuhan kredit tersebut perlu mendapat perhatian karena pengeluaran kredit mencerminkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu Hizbullahmengingatkan peningkatan NPL, yang salah satunya karena dampak erupsi Gunung Agung. Hal kemudian berimbas menurunnya kunjungan wisman. Juga penurunan sektor properti. OJK, tegas Hizbullah, akan selalu mendukung dan mengawasi dengan ketat, sehingga bisa tumbuh sehat dan kuat.
Di Bali jumlah BPR/S sebanyak 126. Menurut Ketua Perbarindo Bali I Ketut Wiratjana, 80 persen segmen kredit untuk UMKM. “Karena segmen pasar kami UMKM,” ujarnya. Dia mengiyakan, beberapa kejadian diantaranya faktor erupsi Gunung Agung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (Bali). Pengembalian kredit dari pengusaha berimba sehingga NPL meningkat. Untuk itu, BPR melakukan pembinaan terhadap nasabahnya, sehingga NPL diharapkan secara bertahap menurun. “ Kalau BPR terlalu kejam, misalnya langsung sita sita tak bagus,” kata Wiratjana. *k17
Aset meningkat 9,94 persen, pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) naik 13,9 persen. Namun beberapa hal diwarning. Salah satunya adalah penurunan pertumbuhan kredit dari tahun sebelumnya atau year on year (YoY) (2017). Pertumbuhan kredit BPR sekarang ini, sebesar 6,64 persen. Sedang tahun 2018, kredit BPR tumbuh 8,3 persen. “Ini yang perlu diperhatikan,” warning Kepala OJK Kanwil Regional 8 Bali-Nusra Hizbullah, Minggu (8/7).
Kata Hizbullah, penurunan pertumbuhan kredit tersebut perlu mendapat perhatian karena pengeluaran kredit mencerminkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu Hizbullahmengingatkan peningkatan NPL, yang salah satunya karena dampak erupsi Gunung Agung. Hal kemudian berimbas menurunnya kunjungan wisman. Juga penurunan sektor properti. OJK, tegas Hizbullah, akan selalu mendukung dan mengawasi dengan ketat, sehingga bisa tumbuh sehat dan kuat.
Di Bali jumlah BPR/S sebanyak 126. Menurut Ketua Perbarindo Bali I Ketut Wiratjana, 80 persen segmen kredit untuk UMKM. “Karena segmen pasar kami UMKM,” ujarnya. Dia mengiyakan, beberapa kejadian diantaranya faktor erupsi Gunung Agung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (Bali). Pengembalian kredit dari pengusaha berimba sehingga NPL meningkat. Untuk itu, BPR melakukan pembinaan terhadap nasabahnya, sehingga NPL diharapkan secara bertahap menurun. “ Kalau BPR terlalu kejam, misalnya langsung sita sita tak bagus,” kata Wiratjana. *k17
1
Komentar