Guru Kecewa, SMP 1 Saraswati Ditinggalkan Siswa
Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SMP 1 Saraswati Tabanan membuat para guru kecewa.
Yang Daftar 14 Orang, yang Datang MPLS Hanya 8 Orang
TABANAN, NusaBali
Karena dari siswa yang mendaftar 14 orang, yang datang hanya delapan orang pada MPLS hari pertama, Senin (9/7). Sisanya tidak diketahui alias ‘kabur’.
Berdasarkan petunjuk teknis (Juknis) dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, jumlah lulusan SD di Kecamatan Tabanan tahun ajaran 2017/2018 sekitar 1.140 siswa. Jumlah sekolah negeri untuk menampung siswa, ada empat termasuk SMP baru yakni SMPN 6 Tabanan. Dari empat SMP negeri tersebut daya tampung siswa sebanyak 864 orang.
Sehingga sesuai juknis ada sekitar 276 siswa yang ditampung di sekolah swasta di Kecamatan Tabanan, yakni SMP 1 Saraswati dan SMP Bintang Persada. Namun kenyataannya SMP Saraswati tetap krisis siswa, dan SMP Bintang Persada kekurangan siswa. Oleh karena itu diduga SMP negeri yang ada di Kecamatan Tabanan per rombongan belajar (rombel) lebih dari 32 orang alias tidak sesuai juknis.
Kepala SMP 1 Saraswati Ayu Arya Semerthi mengaku kecewa. Lantaran sesuai juknis semestinya mendapatkan siswa yang tidak bisa ditampung di sekolah negeri karena aturan dimaksud. Namun kenyataannya sama seperti tahun lalu. “Siswa yang daftar ke kami awalnya 14 orang, sekarang yang datang 8 orang,” ujarnya, Senin (9/7).
Kata dia, siswa yang tidak datang kembali saat MPLS dimulai, tidak diketahui alasannya. Namun dia dan para guru di SMP Saraswati sepakat akan memberikan pembelajaran lebih terhadap 8 siswa yang masih bertahan. “Saya harapkan yang bertahan ini tidak usah takut, kami akan membimbing sama dengan siswa yang belajar di sekolah negeri,” tegasnya.
Siswa yang datang berdelapan orang itu pada hari pertama diberikan pengenalan sekolah. Untuk hari selanjutnya pun tetap akan diberikan materi pengenalan sekolah sesuai dengan jadwal MPLS. Bahkan pihaknya tetap akan membuka pendaftaran hingga 16 Juli mendatang. “Anak-anak sempat kami sapa, rata-rata mengaku siap belajar,” tuturnya.
Semerthi mengakui tahun pembelajaran 2017/2018 lalu SMP Saraswati juga bernasib sama, ditinggal siswa. Sekolah tersebut hanya mendapatkan 30 orang murid baru. Padahal saat pendaftaran dan MPLS berjalan pihaknya mendapatkan siswa sekitar 84 orang yang dibagi menjadi tiga kelas. Namun seiring berjalannya waktu, dua kelas siswanya juga kabur seperti sekarang ini. "Sudah tiga kelas waktu itu, satu per satu pergi,” ujar Semerthi.
Sedangkan di SMP Bintang Persada juga terjadi kekurangan siswa. Awalnya ditarget sekitar tiga kelas dengan jumlah per rombel 32 orang. Namun sekarang baru ada 77 siswa yang sudah ikut MPLS. “Dari jumlah 77 orang, kami bagi jadi tiga kelas. Per kelas hanya 27 sampai 28 siswa,” tutur s Kepala SMP Bintang Persada I Wayan Surya Negara.
Namun dia mengaku jumlah yang didapat itu belum bisa dipastikan sampai pembelajaran efektif pada 16 Juli mendatang. Karena masih ada orangtua siswa terutama siswa pindahan yang sudah menanyakan proses pendaftaran ke SMP Bintang Persada. “Jadi jumlah pasti berapa yang akan didapat nanti belum tahu,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila terkait siswa baru di SMP Saraswati, menyerahkan sepenuhnya ke siswa dan yayasan SMP Saraswati. Kalau menginginkan ke sekolah negeri akan diizinkan ke SMPN 6 Tabanan. Tetapi kalau tetap mau diajar, tidak masalah. “Tadi (kemarin) pagi Kabid sudah berkoordinasi ke sana. Kita lihat nanti gimana maunya. Kalau sudah nyaman di sana tak masalah, tetapi kalau tidak, kami siap tampung di sekolah negeri,” jelasnya. *d
Komentar