Tiap Hari Erupsi, Tahapan Karya Pura Nangka Jalan Terus
Tahapan Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Penataran Banjar Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem tetap jalan meski Gunung Agung tiap hari erupsi.
AMLAPURA, NusaBali
Jarak Pura Penataran dengan kawah Gunung Agung hanya 3,7 kilometer. Pengayah tetap semangat menuntaskan pekerjaan meski asap putih dan kelabu pertanda erupsi terus terlihat. Pangrajeg Karya, Ida Made Alit, mengatakan pangayah dari Desa Pakraman Nangka tetap suntuk ngayah membangun warung dan lapan tempat upakara. “Kami tetap semangat ngayah meski setiap hari terjadi erupsi,” ungkap Ida Made Alit, Senin (9/7). Dikatakan, tahapan karya telah diawali dengan menggelar upacara nuwasen pada Wraspati Wage Pujut, Kamis (28/6). Upaacara ini dipuput Ida Pedanda Gede Jelantik Karang dari Gria Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem dan Ida Pedanda Gede Oka Pinatih dari Gria Ulon, Banjar/Desa Jungutan.
Nuwasen juga dihadiri dua wiku tapini yakni Ida Pedanda Istri Ketut dari Gria Alit dan Ida Pedanda Istri Ketut Geria dari Gria Ulon. Rangkaian karya selanjutnya mlaspas warung dan lapan pada Sukra Pon Tambir, Jumat (27/7), mlaspas sunari lan negtegang daging serta nyengker setra pada Saniscara Pon Matal, Sabtu (11/8), Bumi Sudha pada Soma Kliwon Uye, Senin (13/8), mlasti ke Segara Jasri (Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem) Saniscara Pon Ugu, Sabtu (15/9), mapepada karya Saniscara Kliwon Wayang, Sabtu (22/9). Puncak Karya Mamungkah pada Soma Pahing Klawu, Senin 24 September 2018.
Sisa pembangunan fisik terus dikejar agar tuntas sebelum tahapan dari inti Karya Mamungkah lan Nubung Daging terlaksana. Terutama di jeroan pura dan jabaan pura, Ketua Panitia Pembangunan I Gusti Made Tusan, optimis semua pembangunan fisik tuntas sesuai target. Terutama yang sedang dikerjakan yakni bale pawedaan, bale panggungan, dan bale gita di jeroan pura sedang memasang atap ijuk. “Masih ada waktu yang cukup untuk menuntaskan seluruh pembangunan fisik itu. Kami targetkan tuntas sebelum upacara mlaspas dilaksanakan,” kata I Gusti Made Tusan. *k16
Jarak Pura Penataran dengan kawah Gunung Agung hanya 3,7 kilometer. Pengayah tetap semangat menuntaskan pekerjaan meski asap putih dan kelabu pertanda erupsi terus terlihat. Pangrajeg Karya, Ida Made Alit, mengatakan pangayah dari Desa Pakraman Nangka tetap suntuk ngayah membangun warung dan lapan tempat upakara. “Kami tetap semangat ngayah meski setiap hari terjadi erupsi,” ungkap Ida Made Alit, Senin (9/7). Dikatakan, tahapan karya telah diawali dengan menggelar upacara nuwasen pada Wraspati Wage Pujut, Kamis (28/6). Upaacara ini dipuput Ida Pedanda Gede Jelantik Karang dari Gria Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem dan Ida Pedanda Gede Oka Pinatih dari Gria Ulon, Banjar/Desa Jungutan.
Nuwasen juga dihadiri dua wiku tapini yakni Ida Pedanda Istri Ketut dari Gria Alit dan Ida Pedanda Istri Ketut Geria dari Gria Ulon. Rangkaian karya selanjutnya mlaspas warung dan lapan pada Sukra Pon Tambir, Jumat (27/7), mlaspas sunari lan negtegang daging serta nyengker setra pada Saniscara Pon Matal, Sabtu (11/8), Bumi Sudha pada Soma Kliwon Uye, Senin (13/8), mlasti ke Segara Jasri (Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem) Saniscara Pon Ugu, Sabtu (15/9), mapepada karya Saniscara Kliwon Wayang, Sabtu (22/9). Puncak Karya Mamungkah pada Soma Pahing Klawu, Senin 24 September 2018.
Sisa pembangunan fisik terus dikejar agar tuntas sebelum tahapan dari inti Karya Mamungkah lan Nubung Daging terlaksana. Terutama di jeroan pura dan jabaan pura, Ketua Panitia Pembangunan I Gusti Made Tusan, optimis semua pembangunan fisik tuntas sesuai target. Terutama yang sedang dikerjakan yakni bale pawedaan, bale panggungan, dan bale gita di jeroan pura sedang memasang atap ijuk. “Masih ada waktu yang cukup untuk menuntaskan seluruh pembangunan fisik itu. Kami targetkan tuntas sebelum upacara mlaspas dilaksanakan,” kata I Gusti Made Tusan. *k16
1
Komentar