KESEHATAN : Kopi Menurunkan Risiko Kanker
Zat-zat yang terkandung di dalam kopi bukan cuma sebatas membuat seseorang tetap fokus dan waspada.
Berdasarkan beberapa penelitian, kopi diklaim mampu menurunkan risiko kanker. Ratusan senyawa aktif biologis termasuk kafein, flavonoid, lignan, dan polifenol lainnya ditemukan dalam kopi. “Senyawa kopi ini dan lainnya terbukti meningkatkan pengeluaran energi, menghambat kerusakan sel, mengatur gen yang terlibat dalam perbaikan DNA, memiliki sifat anti-inflamasi dan/atau menghambat metastasis, di antara kegiatan lainnya,” tulis American Cancer Society (ACS). Walau masih kontroversial, para peminum kopi memiliki risiko lebih rendah terkena jenis kanker berikut ini:
*Kanker prostat. Sebuah studi 2011 yang diterbitkan Journal of National Cancer Institute, dan melibatkan 50.000 responden pria selama 20 tahun menemukan, risiko terkena kanker prostat berkurang hingga 20 persen jika minum kopi. Namun, menurut Agensi Internasional untuk Riset Kanker (IARC), efek kopi tidak terlalu substansial untuk risiko kanker prostat. Kanker mulut dan tenggorokan. Ada penelitian yang mengungkap, minum empat cangkir kopi setiap hari dapat mengurangi risiko dua jenis kanker ini. Namun, penulis studi tahun 2012, Janet Hildebrand, mengatakan mereka tidak merekomendasikan orang minum kopi sebanyak ini, karena perlu banyak penelitian berskala besar untuk membuktikannya.
*Kanker hati. Menurut The British Liver Trust, kopi disebut baik untuk kesehatan hati. “Secara teratur minum kopi dalam jumlah sedang dapat mencegah kanker hati,” ungkap lembaga tersebut. Ada penelitian yang menyebut kopi dapat melindungi seseorang dari kanker rahim karena kandungannya yang kaya akan polifenol. Kandungan dalam kopi juga diklaim dapat mengurangi hormon estrogen sehingga risiko kanker rahim bisa ditekan. The American Cancer Society menambahkan, penelitian menghasilkan temuan beragam. Ada beberapa studi yang menyebut rutin minum kopi bisa memicu kanker. Bahkan di beberapa kota di Amerika Serikat, kedai kopi wajib mencantumkan peringatan itu dalam kemasannya. Dikutip dari laman American Cancer Society, menurut IARC, belum ada cukup bukti yang menyimpulkan minum kopi dapat menyebabkan kanker. Hanya saja, minuman terlalu panas, lebih dari 65 derajat celcius, memang dapat memicu risiko kanker. Berdasarkan riset tahun 2016 oleh IARC ditemukan bukti karsinogenisitas dari minum kopi ‘tidak bisa diklasi
fikasikan’. Di sisi lain, mereka juga menemukan, minum kopi bukan penyebab kanker payudara wanita, pankreas, dan kanker prostat, tetapi dapat mengurangi risiko endometrium uterus dan kanker hati. Namun, bukti itu dinilai tidak memadai untuk jenis kanker lainnya. Alasannya, mereka kekurangan bukti yang meyakinkan, termasuk hasil yang tidak konsisten di seluruh penelitian dan masalah dengan kualitas data. Selain itu, karena perokok juga cenderung menjadi peminum kopi, jadi sulit untuk memperhitungkan apakah tembakau atau kopi yang memicu kanker. *
*Kanker prostat. Sebuah studi 2011 yang diterbitkan Journal of National Cancer Institute, dan melibatkan 50.000 responden pria selama 20 tahun menemukan, risiko terkena kanker prostat berkurang hingga 20 persen jika minum kopi. Namun, menurut Agensi Internasional untuk Riset Kanker (IARC), efek kopi tidak terlalu substansial untuk risiko kanker prostat. Kanker mulut dan tenggorokan. Ada penelitian yang mengungkap, minum empat cangkir kopi setiap hari dapat mengurangi risiko dua jenis kanker ini. Namun, penulis studi tahun 2012, Janet Hildebrand, mengatakan mereka tidak merekomendasikan orang minum kopi sebanyak ini, karena perlu banyak penelitian berskala besar untuk membuktikannya.
*Kanker hati. Menurut The British Liver Trust, kopi disebut baik untuk kesehatan hati. “Secara teratur minum kopi dalam jumlah sedang dapat mencegah kanker hati,” ungkap lembaga tersebut. Ada penelitian yang menyebut kopi dapat melindungi seseorang dari kanker rahim karena kandungannya yang kaya akan polifenol. Kandungan dalam kopi juga diklaim dapat mengurangi hormon estrogen sehingga risiko kanker rahim bisa ditekan. The American Cancer Society menambahkan, penelitian menghasilkan temuan beragam. Ada beberapa studi yang menyebut rutin minum kopi bisa memicu kanker. Bahkan di beberapa kota di Amerika Serikat, kedai kopi wajib mencantumkan peringatan itu dalam kemasannya. Dikutip dari laman American Cancer Society, menurut IARC, belum ada cukup bukti yang menyimpulkan minum kopi dapat menyebabkan kanker. Hanya saja, minuman terlalu panas, lebih dari 65 derajat celcius, memang dapat memicu risiko kanker. Berdasarkan riset tahun 2016 oleh IARC ditemukan bukti karsinogenisitas dari minum kopi ‘tidak bisa diklasi
fikasikan’. Di sisi lain, mereka juga menemukan, minum kopi bukan penyebab kanker payudara wanita, pankreas, dan kanker prostat, tetapi dapat mengurangi risiko endometrium uterus dan kanker hati. Namun, bukti itu dinilai tidak memadai untuk jenis kanker lainnya. Alasannya, mereka kekurangan bukti yang meyakinkan, termasuk hasil yang tidak konsisten di seluruh penelitian dan masalah dengan kualitas data. Selain itu, karena perokok juga cenderung menjadi peminum kopi, jadi sulit untuk memperhitungkan apakah tembakau atau kopi yang memicu kanker. *
Komentar