nusabali

10 Kandidat Berebut 5 Kursi Bawaslu Bali

  • www.nusabali.com-10-kandidat-berebut-5-kursi-bawaslu-bali

Sebanyak 10 kandidat yang lolos seleksi calon Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bali 2018-2023 sudah berangkat ke Jakarta, Selasa (10/7).

Besok, Uji Kelayakan di Bawaslu RI

DENPASAR, NusaBali
Mereka akan bertarung memerebutkan 5 kursi Bawaslu Bali dalam seleksi pamungkas melalui fit and proper test di Bawaslu RI, Kamis (12/7) besok. Dari 10 kandidat yang dinyatakan lolos seleksi oleh Timsel Bawaslu Bali 2019-2023, termasuk di antaranya Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi dan incumbent I Ketut Rudia. Dewa Raka Sandi adalah Ketua KPU Bali 2013-2018, sementara Ketut Rudia masih menjabat sebagai Ketua Bawaslu Bali 2013-2018.

Sedangkkan 8 kandidat lainnya, masing-masing I Wayan Widyardana Putra (incumbent yang masih menjadi anggota Bawaslu Bali 2013-2018), I Ketut Sunadra (incumbent yang masih menjadi anggota Bawaslu Bali 2013-2018), Ni Ketut Ariyani (kini masih menjabat Ketua Panwaslu Buleleng), Ni Putu Ayu Winariati (anggota KPU Bali dua periode), Pande Made Ady Mulyawan (Ketua Panwaslu Jembrana), Cokorda Raka Partawijaya (mantan Ketua KPU Klungkung yang kini anggota Panwaslu Klungkung), I Nengah Mudana Atmaja (Ketua Pan-waslu Bangli), dan I Wayan Wirka (anggota Panwaslu Tabanan).

Mereka lolos seleksi setelah memenangi persaingan dengan 22 kandidat lainnya yang ikut bertarung. Timsel yang melakukan seleksi calon Bawaslu Bali 2018-2023 diketuai I Wayan Juana SE Ak MM, dengan Sekretaris Dr Jimmy Z Usfunan SH MH, serta beranggotakan Said Salahudin, Dr AA Ngurah Gede Sadriartha SE MM, dan Mustika Aggarini SPd MPd.

Para kandidat calon Bawaslu Bali 2018-2023 ini sudah terbang ke Jakarta, Selasa kemarin. Salah satu kandidat kuat, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, mengatakan dirinya sudah siap mengikuti tahapan fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di Bawaslu RI, Kamis besok. “Hari ini (kemarin) saya berangkat ke Jakarta, mohon izin kepada KPU RI untuk ikut seleksi di Bawaslu RI. Saya mohon dukungan masyarakat Bali,” ujar Raka Sandi saat dihubungi NusaBali per telepon di Jakarta, Selasa kemarin.

Raka Sandi tidak mau banyak bicara, karena proses sedang berjalan. Dia menyerahkan sepenuhnya proses ini kepada Bawaslu RI. “Kami mengikuti proses ini sesuai dengan mekanisme saja. Saya tidak mau mendahului proses itu. Sekarang mohon doanya dulu,” tandas penggiat kepemiluan asal Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini.

Sementara itu, incumbent Ketut Rudia juga menegaskan hal senada dengan Raka Sandi. Menurut Rudia, dirinya sudah siap mengikuti proses seleksi terakhir di Bawaslu RI. Soal hasil, Rudia berharap bisa melanjutkan pengabdiannya di Bawaslu Bali 2018-2023. “Pokoknya seperti air, mengalir begitu saja. Saya sendiri sudah mengabdi sebagai Ketua Bawaslu Bali 2013-2018, mudah-mudahan ada kesempatan lagi melanjutkan pengabdian ini,” tegas Rudia.

“Selama bertugas sebagai Ketua Bawaslu Bali, saya sudah berusaha mewujudkan pengawasan penyelenggaraan Pemilu yang berkualitas, dengan meminimalisir pelanggaran. Itulah yang jadi modal utama, saya berharap bisa diberikan kesempatan melanjutkan pengabdian,” lanjut mantan Ketua Panwaslu Buleleng di Pilkada 2012 ini.

Baik Rudia maupun Raka Sandi dijagokan bisa lolos menjadi Komisioner Bawaslu Bali 2018-2023, bersama dua incumbent Ketut Sunadra dan Widiyardana Putra. Sedangkan Srikandi yang disebut-sebut memiliki peluang lolos sebagai anggota Bawaslu Bali adalah Ni Putu Ayu Winariyati (Komisioner KPU Bali dua kali periode). Winariati diprediksi akan mendapat saingan berat dari Ni Ketut Ariyani dalam berebut keterwakilan perempuan. *nat

Komentar