Disdikpora Badung Larang Perpeloncoan dalam PLS
Pengenalan lingkungan sekolah (PLS) bagi siswa baru di Kabupaten Badung tahun pelajaran 2018/2019 dimulai sejak Senin (9/7), dan akan berlangsung hingga Rabu (11/7) hari ini.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pendidikan, Kepemudaaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung menegaskan agar tidak ada perpeloncoan selama PLS. Tidak pula ada tindakan kekerasan. “Tujuan PLS adalah pengenalan lingkungan sekolah. Jadi harus berjalan sesuai dengan tema yakni ‘Melalui Pengenalan Lingkungan Sekolah Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan’,” kata Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, Selasa (10/7).
Karena itu ditekankan agar selama PLS dilarang keras praktik perpeloncoan kepada siswa baru. “Selama kegiatan dilarang bersifat perpeloncoan atau tindakan kekerasan lainnya,” tegas Astika.
Justru pada PLS, yang harus dilakukan adalah membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, seperti aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah. Selanjutnya menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru serta mengembangkan interaksi positif antara siswa dan warga sekolah lainnya. “Di samping itu, juga menumbuhkan perilaku positif, antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong,” jelasnya.
Astika menambahkan, total peserta PLS jenjang pendidikan SMP sebanyak 8.844 siswa. Dari SMP negeri berjumlah 7.538 orang, sedangkan SMP swasta berjumlah 1.306 orang. Sementara, Asisten II Pemkab Badung Dewa Made Apramana mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta berpesan agar pelaksanaan PLS di Badung lebih menekankan edukasi. Hal ini sesuai dengan komitmen Pemkab Badung untuk terus berikhtiar membangun pendidikan yang dihidupi dan disinari oleh kebudayaan nasional. *asa
Karena itu ditekankan agar selama PLS dilarang keras praktik perpeloncoan kepada siswa baru. “Selama kegiatan dilarang bersifat perpeloncoan atau tindakan kekerasan lainnya,” tegas Astika.
Justru pada PLS, yang harus dilakukan adalah membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, seperti aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah. Selanjutnya menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru serta mengembangkan interaksi positif antara siswa dan warga sekolah lainnya. “Di samping itu, juga menumbuhkan perilaku positif, antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong,” jelasnya.
Astika menambahkan, total peserta PLS jenjang pendidikan SMP sebanyak 8.844 siswa. Dari SMP negeri berjumlah 7.538 orang, sedangkan SMP swasta berjumlah 1.306 orang. Sementara, Asisten II Pemkab Badung Dewa Made Apramana mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta berpesan agar pelaksanaan PLS di Badung lebih menekankan edukasi. Hal ini sesuai dengan komitmen Pemkab Badung untuk terus berikhtiar membangun pendidikan yang dihidupi dan disinari oleh kebudayaan nasional. *asa
Komentar