Kena Peluru Nyasar, Sopir Truk Tewas
Seorang pengemudi truk, Marthen, tertembak saat melintas di Tol JORR KM 184, Senin (9/7) kemarin sekitar pukul 09.30 WIB.
JAKARTA, NusaBali
Ia diduga terkena peluru nyasar. "Diduga dikarenakan peluru nyasar yang mengakibatkan luka tembak di bagian kepala sebelah kiri," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Harsono dalam keterangannya, Selasa (10/7).
Harsono menuturkan menurut keterangan saksi, sekitar pukul 09.00 WIB Marthen berangkat dari kantor PT. Yureka Jalan Suci, Ciracas, Jakarta Timur. Marthen berangkat dengan truk Puso, nomor polisi B 9849 U. "Truk itu bermuatan bangku jok bioskop, sampai di Jalan Baru Kampung Rambutan korban menjemput saksi untuk menemani," terang dia.
Selanjutnya Marthen meminta saksi bertukar posisi untuk membawa truk di lampu merah Pasar Rebo. Kepada saksi, korban mengaku ingin minum kopi terlebih dahulu. "Ketika sedang melintas Jalan Tol JORR arah Pasar Rebo, saksi mendengar suara letusan kecil menyerupai letusan korek gas," ujar dia.
Beberapa saat kemudian saksi melihat korban terjatuh ke arah kanan. Saksi juga melihat ada darah di kepala sebelah kiri. Kasus ini masih dalam penanganan polisi. "Karena panik saksi langsung membawa korban ke RS. Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan," ujar Harsono seperti dilansir cnnindonesia. Namun nyawa Marthen akhirnya tak tertolong. "Korban meninggal, sekarang di RS Kramat Jati mau diautopsi, biar kami tahu," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan di Polres Jaksel, Selasa (10/7).
Stefanus mengatakan polisi hingga kini belum dapat memastikan apakah Marthen tertembak peluru nyasar atau bukan. Namun, ditemukan sebuah benda yang bersarang di kepala Marthen. "Diduga ada benda seperti benda logam. Nah, kami belum tahu itu benda apa. Soalnya bentuknya juga baru dari hasil pemeriksaan, karena itu bersarang dalam kepala," ujar dia.
Lokasi tempat Marthen diduga tertembak dekat dengan lokasi proyek. Kata Stefanus, terbuka kemungkinan Marthen terkena benda-benda tajam dari lokasi proyek tersebut. "Lokasi tersebut lokasi terbuka, di situ, kan, ada proyek. Tidak menutup kemungkinan juga serpihan dari besi atau dari benda apa. Kan, belum tahu, maka itu lagi kami telusuri dulu," ungkap dia.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Komisaris Besar Edi Purnomo membenarkan jenazah Marthen sedang diautopsi. Autopsi dilakukan untuk mengetahui sebab dan mekanisme kematian. "Termasuk juga mengetahui arah tembakan untuk rekonstruksi kejadian," kata Edi. *
Ia diduga terkena peluru nyasar. "Diduga dikarenakan peluru nyasar yang mengakibatkan luka tembak di bagian kepala sebelah kiri," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Harsono dalam keterangannya, Selasa (10/7).
Harsono menuturkan menurut keterangan saksi, sekitar pukul 09.00 WIB Marthen berangkat dari kantor PT. Yureka Jalan Suci, Ciracas, Jakarta Timur. Marthen berangkat dengan truk Puso, nomor polisi B 9849 U. "Truk itu bermuatan bangku jok bioskop, sampai di Jalan Baru Kampung Rambutan korban menjemput saksi untuk menemani," terang dia.
Selanjutnya Marthen meminta saksi bertukar posisi untuk membawa truk di lampu merah Pasar Rebo. Kepada saksi, korban mengaku ingin minum kopi terlebih dahulu. "Ketika sedang melintas Jalan Tol JORR arah Pasar Rebo, saksi mendengar suara letusan kecil menyerupai letusan korek gas," ujar dia.
Beberapa saat kemudian saksi melihat korban terjatuh ke arah kanan. Saksi juga melihat ada darah di kepala sebelah kiri. Kasus ini masih dalam penanganan polisi. "Karena panik saksi langsung membawa korban ke RS. Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan," ujar Harsono seperti dilansir cnnindonesia. Namun nyawa Marthen akhirnya tak tertolong. "Korban meninggal, sekarang di RS Kramat Jati mau diautopsi, biar kami tahu," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan di Polres Jaksel, Selasa (10/7).
Stefanus mengatakan polisi hingga kini belum dapat memastikan apakah Marthen tertembak peluru nyasar atau bukan. Namun, ditemukan sebuah benda yang bersarang di kepala Marthen. "Diduga ada benda seperti benda logam. Nah, kami belum tahu itu benda apa. Soalnya bentuknya juga baru dari hasil pemeriksaan, karena itu bersarang dalam kepala," ujar dia.
Lokasi tempat Marthen diduga tertembak dekat dengan lokasi proyek. Kata Stefanus, terbuka kemungkinan Marthen terkena benda-benda tajam dari lokasi proyek tersebut. "Lokasi tersebut lokasi terbuka, di situ, kan, ada proyek. Tidak menutup kemungkinan juga serpihan dari besi atau dari benda apa. Kan, belum tahu, maka itu lagi kami telusuri dulu," ungkap dia.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Komisaris Besar Edi Purnomo membenarkan jenazah Marthen sedang diautopsi. Autopsi dilakukan untuk mengetahui sebab dan mekanisme kematian. "Termasuk juga mengetahui arah tembakan untuk rekonstruksi kejadian," kata Edi. *
1
Komentar