Anggota Paskibraka Nasional Pamitan ke Bupati
Dua siswa-siswi terbaik Bali, Sang Putu Hendra Aditya Jyoty, 16 (SMAN 1 Semarapura, Klungkung) dan Ni Putu Sukma Dewi Widiyanti, 16 (SMAN 2 Negara, Jembrana), terpilih mewakili Bali sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional, 17 Agustus 2018 depan.
SEMARAPURA, NusaBali
Mereka segera akan menjalani karantina dan penggemblengan ala militer selama sebulan di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) Cibubur, Jakarta Timur. Sebelum berangkat, lebih dulu pamintan ke Bupati.
Menurut Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Bali, Dewa Agung Suganda, Sang Putu Hendra Aditya Jyoty dan Ni Putu Sukma Dewi Widiyanti sudah harus berada di Cibubur per 25 Juli 2018 nanti. Cuma, belum dipastikan kapan keberangkatan mereka, apakah tanggal 24 Juli atau 25 Juli 2018. “Soalnya, mereka masih harus dapat pembinaan dulu selama tiga hari sebelum berangkat,” ujar Dewa Agung Sudanda saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Rabu (11/7).
Sementara, Sang Putu Hendra Aditya Jyoti sudah pamitan dengan Bupati I Nyoman Suwirta di Kantor Bupati Klungkung di Semarapura, Rabu pagi. Hendra Aditya pamitan ke Bupati Suwirta dengan didampingi Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Klungkung, Wayan Suarta.
Dalam kesempatan itu, Bupati Suwirta secara khusus memberikan motivasi kepada Hendra Aditya. Bupati Suwirta berharap Hendra Aditya menjalani masa karantina dengan baik dan nantinya bisa membawa nama Kabupaten Klungkung dalam mengemban tugas negara saat upacara ‘Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI’ di Istana Negara Jakarta, 17 Agustus 2018 mendatang.
“Tetaplah semangat dan bawa nama daerah Klungkung. Gaungkan Gema Santi sebagai jatidiri Klungkung,” pinta Bupati Suwirta kepada Hendra Aditya. Selain memberikan motivasi, Suwirta juga mengucapkan selamat kepada Hendra Aditya, karena siswa dengan tinggi badan 175 cm dan berat 71 kg asal Banjar Gingsir, Desa Akah, Kecamatan Klungkung ini beruntung bisa terpilih mewakili Bali.
Menurut Suwirta, sebetulnya banyak siswa-siswi dari Klungkung maupun daerah lainnya di Bali yang memiliki kemampuan untuk masuk Paskibraka Nasional. Namun, mereka belum beruntung lolos ke tikngat nasional. “Anda (Hendra Aditya, Red) harus bersyukuri bisa mendapatkan kesempatan itu,” jelas Bupati asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klung-kung ini.
Sementara itu, Sang Putu Hendra Aditya Jyoti mengaku bersyukur bisa lolos ke Paskibraka Nasional menawakili Bali. Dia berharap pengalaman tampil di Paskibraka Nasional 2018 ini memberikan manfaat besar untuk hidupnya. “Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat,” ujar pemuda kelahiran 5 Agustus 2002 yang merupakan anak semata wayang pasangan Sang Putu Suweta dan Ni Ketut Sukerti ini.
Sebagai wakil Bali, pasangan Sang Putu Hendra Aditya Jyoty dan Ni Putu Sukma Dewi Widiyanti nantinya akan bergabung dengan 66 siswa-siswi dari 33 provinsi lainnya se-Indonesia untuk bertugas dalam upacara ‘Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI’, 17 Agustus 2018, di Istana Negara Jakarta. Mereka mengikuti jejak pendahulunya, I Komang Aji Tegak Sidiman, 17 (SMKN Bali Mandara Buleleng) dan Ni Kadek Natalia Maharani, 16 (SMAN 1 Pekutatan, Jembrana), yang mewakili Bali ke Paskibraka Nasional 2017 lalu.
Hendra Aditya dan Putu Sukma Dewi lolos seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Bali di Denpasar, 16-18 Mei 2018, dengan menyisihkan 88 siswa dari 9 kabupaten/kota se-Bali. Masing-masing daerah mengirimkan 10 wakil (5 pasangan pura-putri). Dalam seleksi selama tiga hari itu, baik Hendra Aditya maupun Sukma Dewi meraih nilai tertinggi di kelompok putra dan putri.
Setelah melewati berbagai macam seleksi berupa tes kesehatan, Peraturan Baris Berbaris (PBB), samapta jasmani, psikotes, pengetahuan umum, dan sesi wawancara, Hendra Aditya meraih nilai 814,6 untuk menjuarai kepompok putra, sedangkan Sukma Dewi juarai kelompok putri dengan nilai 800,1. Sukma Dewi merupakan siswi SMAN 2 Negara dengan tinggi badan 169 cm dan berat 65 kg. Anak su-lung dari 3 bersaudara keluarga pasangan I Ketut Widiastawa dan Ni Made Purni Astini, asal Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, lahir pada 16 Juni 2002. *wan,ind
Mereka segera akan menjalani karantina dan penggemblengan ala militer selama sebulan di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) Cibubur, Jakarta Timur. Sebelum berangkat, lebih dulu pamintan ke Bupati.
Menurut Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Bali, Dewa Agung Suganda, Sang Putu Hendra Aditya Jyoty dan Ni Putu Sukma Dewi Widiyanti sudah harus berada di Cibubur per 25 Juli 2018 nanti. Cuma, belum dipastikan kapan keberangkatan mereka, apakah tanggal 24 Juli atau 25 Juli 2018. “Soalnya, mereka masih harus dapat pembinaan dulu selama tiga hari sebelum berangkat,” ujar Dewa Agung Sudanda saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Rabu (11/7).
Sementara, Sang Putu Hendra Aditya Jyoti sudah pamitan dengan Bupati I Nyoman Suwirta di Kantor Bupati Klungkung di Semarapura, Rabu pagi. Hendra Aditya pamitan ke Bupati Suwirta dengan didampingi Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Klungkung, Wayan Suarta.
Dalam kesempatan itu, Bupati Suwirta secara khusus memberikan motivasi kepada Hendra Aditya. Bupati Suwirta berharap Hendra Aditya menjalani masa karantina dengan baik dan nantinya bisa membawa nama Kabupaten Klungkung dalam mengemban tugas negara saat upacara ‘Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI’ di Istana Negara Jakarta, 17 Agustus 2018 mendatang.
“Tetaplah semangat dan bawa nama daerah Klungkung. Gaungkan Gema Santi sebagai jatidiri Klungkung,” pinta Bupati Suwirta kepada Hendra Aditya. Selain memberikan motivasi, Suwirta juga mengucapkan selamat kepada Hendra Aditya, karena siswa dengan tinggi badan 175 cm dan berat 71 kg asal Banjar Gingsir, Desa Akah, Kecamatan Klungkung ini beruntung bisa terpilih mewakili Bali.
Menurut Suwirta, sebetulnya banyak siswa-siswi dari Klungkung maupun daerah lainnya di Bali yang memiliki kemampuan untuk masuk Paskibraka Nasional. Namun, mereka belum beruntung lolos ke tikngat nasional. “Anda (Hendra Aditya, Red) harus bersyukuri bisa mendapatkan kesempatan itu,” jelas Bupati asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klung-kung ini.
Sementara itu, Sang Putu Hendra Aditya Jyoti mengaku bersyukur bisa lolos ke Paskibraka Nasional menawakili Bali. Dia berharap pengalaman tampil di Paskibraka Nasional 2018 ini memberikan manfaat besar untuk hidupnya. “Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat,” ujar pemuda kelahiran 5 Agustus 2002 yang merupakan anak semata wayang pasangan Sang Putu Suweta dan Ni Ketut Sukerti ini.
Sebagai wakil Bali, pasangan Sang Putu Hendra Aditya Jyoty dan Ni Putu Sukma Dewi Widiyanti nantinya akan bergabung dengan 66 siswa-siswi dari 33 provinsi lainnya se-Indonesia untuk bertugas dalam upacara ‘Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI’, 17 Agustus 2018, di Istana Negara Jakarta. Mereka mengikuti jejak pendahulunya, I Komang Aji Tegak Sidiman, 17 (SMKN Bali Mandara Buleleng) dan Ni Kadek Natalia Maharani, 16 (SMAN 1 Pekutatan, Jembrana), yang mewakili Bali ke Paskibraka Nasional 2017 lalu.
Hendra Aditya dan Putu Sukma Dewi lolos seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Bali di Denpasar, 16-18 Mei 2018, dengan menyisihkan 88 siswa dari 9 kabupaten/kota se-Bali. Masing-masing daerah mengirimkan 10 wakil (5 pasangan pura-putri). Dalam seleksi selama tiga hari itu, baik Hendra Aditya maupun Sukma Dewi meraih nilai tertinggi di kelompok putra dan putri.
Setelah melewati berbagai macam seleksi berupa tes kesehatan, Peraturan Baris Berbaris (PBB), samapta jasmani, psikotes, pengetahuan umum, dan sesi wawancara, Hendra Aditya meraih nilai 814,6 untuk menjuarai kepompok putra, sedangkan Sukma Dewi juarai kelompok putri dengan nilai 800,1. Sukma Dewi merupakan siswi SMAN 2 Negara dengan tinggi badan 169 cm dan berat 65 kg. Anak su-lung dari 3 bersaudara keluarga pasangan I Ketut Widiastawa dan Ni Made Purni Astini, asal Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, lahir pada 16 Juni 2002. *wan,ind
1
Komentar