nusabali

Disdikpora Rencanakan Tambah Guru Honorer SD

  • www.nusabali.com-disdikpora-rencanakan-tambah-guru-honorer-sd

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar sudah merencanakan untuk penambahan guru honorer pada sekolah SD.

Tambahan Kelas untuk Menampung Kelebihan Siswa

DENPASAR, NusaBali
Hal itu dilakukan menyusul adanya kelebihan sekitar 900 calon siswa baru yang mendaftar di Tahun Ajaran 2018/2019 ini yang menyebabkan harus menambah ruang kelas untuk menampung sisa seluruh calon siswa itu. Kabid Pendidikan Dasar (SD) Disdikpora Kota Denpasar, Ketut Sudana, Rabu (11/7) mengungkapkan, pihaknya akan menambah guru honorer terkait dengan penambahan kelas yang sudah dilakukan oleh masing-masing sekolah di Denpasar. Penambahan guru tersebut akan dilakukan sesuai pengajuan dan sesuai data kebutuhan masing-masing sekolah.

Untuk saat ini, kata Sudana, dari 4 kecamatan yang ada di Kota Denpasar yang sudah menyetorkan data tambahan kelas baru satu kecamatan yakni dari Denpasar Utara dengan jumlah 16 kelas. Untuk tiga kecamatan lainnya yang belum menyetorkan data dan diberikan tenggang waktu penyetoran jumlah tambahan kelas hingga Jumat (13/7) besok.

Sudana menjelaskan, saat ini kelebihan siswa yang tidak mendapatkan sekolah sebanyak 900 siswa. Pihaknya mengakui bahwa PPDB SD saat ini tidak berjalan mulus. Dengan adanyaPpermendikbud yang mewajibkan dalam satu rombongan belajar (rombel) maksimal 32 siswa mengakibatkan banyak siswa yang tidak tertampung dan memaksa harus menambah kelas baru.

“Kami akui penerimaan siswa baru tidak berjalan dengan baik dan bermasalah karena di Denpasar merupakan penambahan dari penduduk urbanisasi. Ditambah sejak diterapkannya Permendikbud yang mewajibkan dalam satu kelas hanya 32 siswa membuat SD negeri dan swasta yang jumlahnya sekitar 232 sekolah harus mengalami kelebihan siswa," jelasnya.

Hal itu membuat Pemerintah Denpasar harus mengambil kebijakan dengan menambah kelas baru sehingga juga akan berpengaruh pada guru pengajar yang dipastikan kurang. "Kalau dulu kan kebijakannya bisa 40-50 siswa dalam satu kelas bisa tertampung semua, sekarang kan tidak," imbuhnya.

Untuk sementara kata Sudana, sebelum perekrutan guru honorer dilakukan, pihaknya menginstruksikan untuk memanfaatkan guru yang ada. Ditambah untuk saat ini komite tidak boleh melakukan pungutan, sumber dana yang dipakai juga masih akan dilakukan proses.

“Ya kami lakukan sift pagi sore dulu. Untuk saat ini kebijakannya guru yang mengajar harus nambah jam mengajarnya dan kelas mengajar. Yang sebelumnya hanya satu kelas sekarang bisa dua kelas. Itu kita lakukan sebelum perekrutan dilakukan karena masih banyak yang kita pikirkan prosesnya. Baik dari sumber dananya dan lain sebagainya yang pastinya 2018 kita pastikan sudah merekrut pegawai honorer,” imbuhnya. *m

Komentar