Incar Finis Ketiga
Kami mempunyai satu laga yang harus dimainkan dan kami ingin finis setinggi mungkin karena para pemain tak layak pergi dengan kekecewaan.
Belgia Siap Obati Kekecewaan
ST PETERSSBURG, NusaBali
Gagal ke final, Belgia siap mengobati kekecewaan dengan mengincar finis ketiga di Piala Dunia 2018. The Red Devils (julukan Belgia) kalah 0-1 dari Prancis pada laga semifinal di Saint Petersburg Stadium, Rabu (11/7) dinihari WITA, lewat gol bel Samuel Umtiti.
Pelatih Belgia Roberto Martinez menegaskan, kemenangan tim Les Bleus ditentukan oleh detil kecil. Dia pun menyebut posisi ketiga menjadi target, sebagai obat kekecewaan setelah gagal jadi juara. "Kami masih mempunyai satu pertandingan yang harus dimainkan dan kami ingin memastikan diri finis setinggi mungkin karena para pemain ini tak layak untuk pergi dengan kekecewaan," kata Martinez, di BBC.
Belgia menunggu lawan untuk memperebutkan posisi ketiga. Yakni, antara Kroasia dan Inggris yang berlaga di semifinal di Luzhniki Stadium, Kamis (12/7) dinihari WITA. Sebelum laga semifinal, Belgia adalah satu-satunya tim dengan rekor 100 persen di Piala Dunia 2018. Namun sekali kalah, maka generasi emas The Red Devils mengubur mimpi menjuarai Piala Dunia 2018.
Sebelumnya, mereka BBC melansir data, kekalahan itu yang pertama sejak September 2016. Hasil negatif itu didapat saat beruji coba dengan Spanyol. Setelah itu, Belgia membukukan 19 kemenangan dan lima kali imbang. Mereka juga produktif dengan membukukan 79 gol dalam 24 laga itu.
Belgia sebenarnya lebih banyak menguasai ball possession mencapai 60%. Namun permainan Prancis jauh lebih efektif. Prancis membuat 19 percobaan mencetak gol, lima diantaranya tepat sasaran. Sedangkan Belgia membuat sembilan percobaan dan tiga mengarah ke gawang.
Usai Umtiti mencetak gol pada menit ke-51, Belgia berusaha mati-matian untuk menyamakan kedudukan. Mereka mencoba menambah daya gedor dengan memasukkan Dries Mertens, Yannick Ferreira-Carrasco, dan Michy Batshuayi. Namun Belgia gagal menembus gawang Prancis yang dikawal Hugo Lloris. Alhasil, mereka harus merelakan satu tempat di final menjadi milik lawannya itu.
"Kami harus memberikan banyak pujian terkait cara bertahan Prancis, sekali pun mereka harus membuat para pemain menyerangnya juga bertahan sangat dalam dan memperlihatkan respek kepada kami. Kami tak bisa menemukan sedikitpun keajaiban di depan gawang atau keberuntungan," ujar Martinez, di situs resmi FIFA. *
ST PETERSSBURG, NusaBali
Gagal ke final, Belgia siap mengobati kekecewaan dengan mengincar finis ketiga di Piala Dunia 2018. The Red Devils (julukan Belgia) kalah 0-1 dari Prancis pada laga semifinal di Saint Petersburg Stadium, Rabu (11/7) dinihari WITA, lewat gol bel Samuel Umtiti.
Pelatih Belgia Roberto Martinez menegaskan, kemenangan tim Les Bleus ditentukan oleh detil kecil. Dia pun menyebut posisi ketiga menjadi target, sebagai obat kekecewaan setelah gagal jadi juara. "Kami masih mempunyai satu pertandingan yang harus dimainkan dan kami ingin memastikan diri finis setinggi mungkin karena para pemain ini tak layak untuk pergi dengan kekecewaan," kata Martinez, di BBC.
Belgia menunggu lawan untuk memperebutkan posisi ketiga. Yakni, antara Kroasia dan Inggris yang berlaga di semifinal di Luzhniki Stadium, Kamis (12/7) dinihari WITA. Sebelum laga semifinal, Belgia adalah satu-satunya tim dengan rekor 100 persen di Piala Dunia 2018. Namun sekali kalah, maka generasi emas The Red Devils mengubur mimpi menjuarai Piala Dunia 2018.
Sebelumnya, mereka BBC melansir data, kekalahan itu yang pertama sejak September 2016. Hasil negatif itu didapat saat beruji coba dengan Spanyol. Setelah itu, Belgia membukukan 19 kemenangan dan lima kali imbang. Mereka juga produktif dengan membukukan 79 gol dalam 24 laga itu.
Belgia sebenarnya lebih banyak menguasai ball possession mencapai 60%. Namun permainan Prancis jauh lebih efektif. Prancis membuat 19 percobaan mencetak gol, lima diantaranya tepat sasaran. Sedangkan Belgia membuat sembilan percobaan dan tiga mengarah ke gawang.
Usai Umtiti mencetak gol pada menit ke-51, Belgia berusaha mati-matian untuk menyamakan kedudukan. Mereka mencoba menambah daya gedor dengan memasukkan Dries Mertens, Yannick Ferreira-Carrasco, dan Michy Batshuayi. Namun Belgia gagal menembus gawang Prancis yang dikawal Hugo Lloris. Alhasil, mereka harus merelakan satu tempat di final menjadi milik lawannya itu.
"Kami harus memberikan banyak pujian terkait cara bertahan Prancis, sekali pun mereka harus membuat para pemain menyerangnya juga bertahan sangat dalam dan memperlihatkan respek kepada kami. Kami tak bisa menemukan sedikitpun keajaiban di depan gawang atau keberuntungan," ujar Martinez, di situs resmi FIFA. *
Komentar