nusabali

Kabur ke NasDem, Gek Rani Pun Nyaleg DPRD Bali Dapil Gianyar

  • www.nusabali.com-kabur-ke-nasdem-gek-rani-pun-nyaleg-dprd-bali-dapil-gianyar

Bendahara DPC Demokrat Gianyar, Pande Istri Maharani Prima Dwi alias Gek Rani, loncat pagar ke Partai NasDem pasca kalah tarung di Pilkada Gianyar, 27 Juni 2018.

DENPASAR, NusaBali

Gek Rani langsung dipasang NasDem sebagai caleg DPRD Bali Dapil Gianyar untuk Pileg 2019.Kepastian nama Gek Rani masuk caleg DPRD Bali dari NasDem Dapil Gianyar ini secara resmi diumumkan DPW NasDem Bali saat acara konsolidasi partai di Hotel Nusa Indah, Denpasar Timur, Kamis (12/7) siang. Dalam acara tersebut, Gek Rani juga hadir.

Bahkan, Srikandi Politik asal Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar yang dikenal sebagai pengusaha pariwisata ini langsung disematkan jaket NasDem dan diberi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai NasDem. Penyematan itu dilakukan oleh Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, disaksikan Bendahara DPW NasDem Bali I Gusti Bagus Eka Subagiartha, dan ratusan kader lainnya.

Oka Gunastawa mengatakan, bergabungnya Gek Rani merupakan sebuah kekuatan besar bagi NasDem. Partainya selalu membuka diri bagi siapa pun yang ingin bergabung dalam semangat restorasi Indonesia. "Gek Rani ini kekuatan besar bagi NasDem. Maka kami merasa makin berenergi untuk memenangkan NasDem di Pileg 2019 mendatang. Semakin banyak yang bergabung dan berjuang bersama, akan makin baik. Selamat bergabung Srikandi kita Gek Rani, kita berjuang bersama-sama," ujar Oka Gunastawa.

NasDem mengklaim Gek Rani tertarik bergabung dengan alasan politik bersih di partai besutan Surya Paloh ini. Artinya, di NasDem tidak ada mahar politik apa pun, tak ada bayar membayar untuk jadi caleg. Menurut Oka Gunastawa, politik tanpa mahar menjadi identitas NasDem dan jadi pembeda dengan partai lain, sehingga banyak yang bergabung.

Gek Rani sendiri sebelumnya maju tarung sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) di Pilkada Gianyar 2018. Dia bertandem dengan politisi senior Golkar asal Puri Agung Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, yang menempati posisi Calon Bupati (Cabup) Gianyar.

Saat itu, pasangan Cok Ibah-Gek Rani (Kertha Maha) diusung sebagai Cabup-Cawabup Gianyar oleh Golkar-Demokrat-PKPI-NasDem. Namun, mereka kalah tarung lawan pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman), Cabup-Cawabup Gianyar yang diusung PDIP-Hanura. Pasca kalah tarung Pilkada Gianyar, Gek Rani justru kabur ke NasDem.

Bocoran yang diperoleh NusaBali, Kamis kemarin, Gek Rani diduga kabur karena gagal masuk daftar caleg DPRD Bali dari Demokrat Dapil Gianyar untuk Pileg 2019. Bendahara DPC Demokrat Gianyar ini justru digusur politisi anyar, termasuk Tjokorda Ngurah Pemayun (mantan Sekda Provinsi Bali yang baru gabung di Demokrat). Saat ini, Tjok Pemayun menjadi Ketua Balitbang DPD Demokrat Bali. Dari Dapil Gianyar, Demokrat kembali mengandlakan incumbent Tjokorda Gede Asm,ara Putra Sukawati alias Tjok Asmara (Ketua DPC PDIP Gianyar asal Puri Agung Ubud) tarung ke DPRD Bali.

Sementara itu, Gek Rani mengatakan akan maksimal berjuang di NasDem, apalagi telah dipercaya maju ke DPRD Bali Dapil Gianyar dalam Pileg 2019. Gek Rani juga mengungkap alasannya loncat pagar ke nasDem. Salah satunya, karena merasakan spirit restorasi Indonesia dan komitmen melaksanakan politik tanpa mahar di NasDem.

”Saya tidak memungkiri parpol butuh dana operasional. Tapi, sesuai ketentuan Undang-undang kan sudah mendapat bantuan pemerintah. NasDem benar-benar bekerja tanpa meminta biaya apa pun saat Pilkada Gianyar 2018 kemarin. NasDem dengan tulus membantu kita,” ujar Gek Rani, Kamis kemarin.

Gek Rani menegaskan, NasDem adalah pilihan yang tepat dan rasional. "NasDem miliki peluang lebih bagus ke depan dan saat ini berada di jalan yang tepat menuju kemenangan," tegas perempuan kelahiran 11 Mei 1977 ini.

Di sisi lain, Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, mengatakan pihaknya tidak pernah mencoret Gek Rani. Sejatinya, Gek Rani terlambat memutuskan maju tarung ke DPRD Bali dari Demokrat Dapil Gianyar. “Beliau terlambat menyatakan maju ke DPRD Bali. Kan sudah kita kasi kesempatan maju di eksekutif. Nah saat pencalegan, pelaksanaan Pilkada Gianyar 2018 masih berlangsung. Nama Gek Rani pun tidak dimasukkan sebagai daftar caleg,” dalih Mudarta saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kamis kemarin.

Menurut Mudarta, terkait pindahnya Gek Rani ke NasDem, itu hal biasa dalam politik. Sebab, partai politik adalah kendaraan, cita-cita dan semangatnya sama mensejahterakan rakyat. “Tidak masalah Gek Rani maju dari NasDem. Kita tegaskan tidak ada mencoret. Daftar caleg DPRD Bali Dapil Gianyar sudah disusun sejak lama. Jadi, sudah penuh,“ tegas Mudarta.

Dalam Pileg 2014 lalu, Demokrat berhasil meraih kembali 1 kursi DPRD Bali Dapil Gianyar, melalui incumbent Tjok Asmara. Sedangkan 5 kursi DPRD Bali Dapil Gianyar lainnya disambar parpol berbeda, di mana PDIP mendominasi 5 kursi, sementara sisanya 1 kursi untuk Golkar dan 1 kursi untuk Gerindra.

Kader PDIP yang lolos ke DPRD Bali Dapil Gianyar kala itu masing-masing Nyoman Parta (asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati), I kadek Diana (asal Desa/Kecamatan Sukawati), dan Made Budastra (asal Desa Temesi, Kecamatan Gianyar). Sedangkan kursi untuk Golkar diraih kembali Cok Ibah (incumbent asal Puri Agung Ubud, Kecamatan Ubud). Sebaliknya, kursi untuk Gerindra diraih I Wayan Tagel Arjana (incumbent mantan politisi PNBKI asal Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud). *nat

Komentar