Ular Piton 5 Meter Hebohkan Anturan
Ular sepanjang 5 meter tak bisa keluar kandang setelah perutnya menggemuk akibat memangsa ayam di dalam kandang.
Terjebak setelah Mangsa Ayam
SINGARAJA, NusaBali
Warga Banjar Dinas Labak, Desa Anturan, yang bermukim di sekitar pantai Desa Aturan digegerkan oleh penemuan seekor ular piton dengan panjang sekitar 5 meter di sebuah kandang ayam milik warga setempat pada Kamis (12/7) pukul 07.30 Wita. Ular itu nampak kekenyangan dan tidak bisa keluar dari dalam kandang setelah memangsa seekor induk ayam.
Hewan berbahaya itu ditemukan pertamakali oleh Ketut Raken, 60. Pagi itu ia ingin mengecek ayamnya yang baru saja menetaskan telur dalam kandang di belakang rumahnya. Namun betapa terkejutnya Raken saat melihat anak ayamnya sudah tewas di sekitar ular berukuran besar yang menghuni kandang ayamnya.
Ular itu saat didekati Raken sedang tertidur akibat kekenyangan. Ia pun diduga tidak bisa keluar dari kandang ayam, karena ukuran perutnya yang masih besar usai melahap induk ayam miliknya. “Tadi saya dapati sudah dalam kandang, kayaknya tidak bisa keluar karena perutnya besar,” kata dia. Temuan ular piton itu pun membuat heboh dan dalam sekejap kilat menjadi tontonan.
Menurut Raken, kemunculan ular piton di rumahnya adalah kali pertama. Meski sebelumnya ia mengaku sering kehilangan ayam peliharaannya. Hilangnya ayam-ayam miliknya dikiranya dimakan biawak yang sering muncul di sungai samping rumahnya. Selain itu ia pun sering melihat jejak ular besar pada tanah halamannya yang basah. Hanya saja selama ini ia tidak menyangka bahwa jejak itu milik ular piton. “Sering memang ayam hilang, ada jejak di tanah yang basah, tapi saya tidak ngeh kalau itu ular piton, karena baru sekarang ketemu,” ungkapnya.
Menurut keterangan warga setempat, wilayah Banjar Dinas Labak yang berhadapan langsung dengan laut memang sempat ditemukan dua ular piton berukuran besar. Dua ekor ular itu pun pernah ditemui warga secara tidak sengaja di kuburan dan sungai yang lokasinya tidak jauh dari rumah Raken.
Lokasi munculnya ular piton yang berdampingan dengan Pos Polairud di Desa Anturan lalu dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Selanjutnya ular berukuran jumbo itu dijemput oleh tim BKSDA, untuk dikonservasi dan ditindak lanjuti lebih lanjut pada pukul 14.00 Wita.*k23
SINGARAJA, NusaBali
Warga Banjar Dinas Labak, Desa Anturan, yang bermukim di sekitar pantai Desa Aturan digegerkan oleh penemuan seekor ular piton dengan panjang sekitar 5 meter di sebuah kandang ayam milik warga setempat pada Kamis (12/7) pukul 07.30 Wita. Ular itu nampak kekenyangan dan tidak bisa keluar dari dalam kandang setelah memangsa seekor induk ayam.
Hewan berbahaya itu ditemukan pertamakali oleh Ketut Raken, 60. Pagi itu ia ingin mengecek ayamnya yang baru saja menetaskan telur dalam kandang di belakang rumahnya. Namun betapa terkejutnya Raken saat melihat anak ayamnya sudah tewas di sekitar ular berukuran besar yang menghuni kandang ayamnya.
Ular itu saat didekati Raken sedang tertidur akibat kekenyangan. Ia pun diduga tidak bisa keluar dari kandang ayam, karena ukuran perutnya yang masih besar usai melahap induk ayam miliknya. “Tadi saya dapati sudah dalam kandang, kayaknya tidak bisa keluar karena perutnya besar,” kata dia. Temuan ular piton itu pun membuat heboh dan dalam sekejap kilat menjadi tontonan.
Menurut Raken, kemunculan ular piton di rumahnya adalah kali pertama. Meski sebelumnya ia mengaku sering kehilangan ayam peliharaannya. Hilangnya ayam-ayam miliknya dikiranya dimakan biawak yang sering muncul di sungai samping rumahnya. Selain itu ia pun sering melihat jejak ular besar pada tanah halamannya yang basah. Hanya saja selama ini ia tidak menyangka bahwa jejak itu milik ular piton. “Sering memang ayam hilang, ada jejak di tanah yang basah, tapi saya tidak ngeh kalau itu ular piton, karena baru sekarang ketemu,” ungkapnya.
Menurut keterangan warga setempat, wilayah Banjar Dinas Labak yang berhadapan langsung dengan laut memang sempat ditemukan dua ular piton berukuran besar. Dua ekor ular itu pun pernah ditemui warga secara tidak sengaja di kuburan dan sungai yang lokasinya tidak jauh dari rumah Raken.
Lokasi munculnya ular piton yang berdampingan dengan Pos Polairud di Desa Anturan lalu dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Selanjutnya ular berukuran jumbo itu dijemput oleh tim BKSDA, untuk dikonservasi dan ditindak lanjuti lebih lanjut pada pukul 14.00 Wita.*k23
1
Komentar