Hasil Paruman Gebog Satak, Dua Nama Jadi Bakal Caleg
Gebog Satak Tiga Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, telah memilih dua nama bakal calon legislatif (caleg) untuk bertarung pada Pileg 2019 mendatang.
BANGLI, NusaBali
Dua nama tersebut yakni I Wayan Sukarma Adiputra yang maju dari Partai Hanura dan I Kadek Diana dari PDIP. Beberapa kali prajuru dan krama dari Gebog Satak melakukan paruman, sampai akhirnya terpilih dua nama tersebut.
Gebog Satak Tiga Buungan sendiri terdiri dari sembilan desa pakraman, yakni Pukuh, Malet Kuta Mesir, Malet Tengah, Kayuambua, Temaga, Linjong, Buungan, Penglumbaran Kangin dan Tiga.
Tokoh masyarakat Gebog Satak Tiga Buungan, Desa Tiga, Jro Kubayan Degeng menjelaskan, Gebog Satak melakukan paruman dan memilih bakal caleg tidak lain agar di wilayah Gebog Satak ada yang mewakili untuk bisa duduk di kursi legislatif. Suara Gebog Satak pemilih cukup besar sekitar 5.800, tentu dengan jumlah tersebut diharapkan bisa ada yang mewakili.
Dalam beberapa kali Pileg, hanya dalam Pileg tahun 2009 salah satu krama yakni I Wayan Rena asal Kayuambua bisa menduduki kursi DPRD Bangli. Meski sifatnya mandiri atau tanpa adanya ada paruman. Kemudian pada Pileg 2014, I Wayan Rena kembali bertarung namun perolehan suara kurang sehingga gagal menduduki kursi dewan.
Kemudian sebagai langkah anyar, Gebog Satak melakukan paruman dan berkomitmen untuk mengusung dan memenangkan calon lokal. “Komitmen tersebut dijabarkan lewat beberapa kali paruman dan pada gilirannya mengerucut lima nama calon,” jelasnya. Adapun lima nama tersebut, yakni Kadek Diana asal Buungan, Gde Adiarta asal Linjong, Putu Merta Utama asal Tiga, I Wayan Rana asal Malet Kuta Mesir dan I Wayan Sukarma Adiputra asal Kayuambua.
Setelah melalui beberapa kali paruman, akhirnya mengerucut menjadi tiga nama yakni I Wayan Rana, I Wayan Sukarma Adiputra dan I Kadek Diana. Pada paruman terakhir yakni tanggal 3 Juli 2018 hasil paruman memutuskan dua nama yang diusung yakni I Kadek Diana (PDIP) dan I Wayan Sukarma Adiputra (Hanura). Sudah menjadi kesepakatan yang dicalonkan satu bendera merah (PDIP) dan satu di luar merah.
Disisi lain, meski sudah ada dua nama yang ditetapkan dalam paruman, namun I Wayan Rena tetap maju secara mandiri dan berada dibawah naungan Partai Golkar. Jro Kubayan Degeng menyampaikan meski sudah ada nama dipilih, bukan berarti yang lain tidak bisa mencalonkan diri. “Ini adalah hak mereka untuk mencalonkan dan kami tidak bisa melarangnya. Tentu jelas di luar dari dua nama ini, mereka bekerja secara mandiri,” terangnya.
Dikonfirmasi, I Wayan Sukarma Adiputra mengaku bakal ikut bertarung dalam Pileg 2019 nanti lewat Partai Hanura. Pria yang juga mantan Kabag Tata Pemerintahan, Setda Bangli ini ikut bertarung pada Pileg 2019, setelah mendapat restu dari krama dan prajuru Gebog Satak Tiga Buungan. “Sebelum ada lima nama, dan diputuskan dua nama sebagai calon. Tentu kami yakin bisa maju dengan dukungan dari krama. Ini menjadi semangat bagi kami dan memang harapan ada perwakilan dari Gebog Satak di kursi DPRD,” ujarnya mantan Kepala Pasar Kayuambua ini. *e
Dua nama tersebut yakni I Wayan Sukarma Adiputra yang maju dari Partai Hanura dan I Kadek Diana dari PDIP. Beberapa kali prajuru dan krama dari Gebog Satak melakukan paruman, sampai akhirnya terpilih dua nama tersebut.
Gebog Satak Tiga Buungan sendiri terdiri dari sembilan desa pakraman, yakni Pukuh, Malet Kuta Mesir, Malet Tengah, Kayuambua, Temaga, Linjong, Buungan, Penglumbaran Kangin dan Tiga.
Tokoh masyarakat Gebog Satak Tiga Buungan, Desa Tiga, Jro Kubayan Degeng menjelaskan, Gebog Satak melakukan paruman dan memilih bakal caleg tidak lain agar di wilayah Gebog Satak ada yang mewakili untuk bisa duduk di kursi legislatif. Suara Gebog Satak pemilih cukup besar sekitar 5.800, tentu dengan jumlah tersebut diharapkan bisa ada yang mewakili.
Dalam beberapa kali Pileg, hanya dalam Pileg tahun 2009 salah satu krama yakni I Wayan Rena asal Kayuambua bisa menduduki kursi DPRD Bangli. Meski sifatnya mandiri atau tanpa adanya ada paruman. Kemudian pada Pileg 2014, I Wayan Rena kembali bertarung namun perolehan suara kurang sehingga gagal menduduki kursi dewan.
Kemudian sebagai langkah anyar, Gebog Satak melakukan paruman dan berkomitmen untuk mengusung dan memenangkan calon lokal. “Komitmen tersebut dijabarkan lewat beberapa kali paruman dan pada gilirannya mengerucut lima nama calon,” jelasnya. Adapun lima nama tersebut, yakni Kadek Diana asal Buungan, Gde Adiarta asal Linjong, Putu Merta Utama asal Tiga, I Wayan Rana asal Malet Kuta Mesir dan I Wayan Sukarma Adiputra asal Kayuambua.
Setelah melalui beberapa kali paruman, akhirnya mengerucut menjadi tiga nama yakni I Wayan Rana, I Wayan Sukarma Adiputra dan I Kadek Diana. Pada paruman terakhir yakni tanggal 3 Juli 2018 hasil paruman memutuskan dua nama yang diusung yakni I Kadek Diana (PDIP) dan I Wayan Sukarma Adiputra (Hanura). Sudah menjadi kesepakatan yang dicalonkan satu bendera merah (PDIP) dan satu di luar merah.
Disisi lain, meski sudah ada dua nama yang ditetapkan dalam paruman, namun I Wayan Rena tetap maju secara mandiri dan berada dibawah naungan Partai Golkar. Jro Kubayan Degeng menyampaikan meski sudah ada nama dipilih, bukan berarti yang lain tidak bisa mencalonkan diri. “Ini adalah hak mereka untuk mencalonkan dan kami tidak bisa melarangnya. Tentu jelas di luar dari dua nama ini, mereka bekerja secara mandiri,” terangnya.
Dikonfirmasi, I Wayan Sukarma Adiputra mengaku bakal ikut bertarung dalam Pileg 2019 nanti lewat Partai Hanura. Pria yang juga mantan Kabag Tata Pemerintahan, Setda Bangli ini ikut bertarung pada Pileg 2019, setelah mendapat restu dari krama dan prajuru Gebog Satak Tiga Buungan. “Sebelum ada lima nama, dan diputuskan dua nama sebagai calon. Tentu kami yakin bisa maju dengan dukungan dari krama. Ini menjadi semangat bagi kami dan memang harapan ada perwakilan dari Gebog Satak di kursi DPRD,” ujarnya mantan Kepala Pasar Kayuambua ini. *e
Komentar