Pekak Redana Jalani Operasi 7 Jam
Anak korban mengungkapkan hubungan ayahnya dengan pelaku sangat baik, bahkan pelaku kerap berkunjung ke rumah korban.
Korban yang Ditebas Tetangga Saat Melayat Bersama di Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Pekak (kakek) Putu Redana,62, korban penebasan di Banjar Taman Sari, Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt, Buleleng oleh Made Sukarata, 57, temannya sendiri pada, Selasa (15/3) pukul 02.00 Wita, telah menjalani operasi akibat luka di sekujur tubuhnya. Tim medis yang mengambil tindakan operasi, Selasa (15/3) pukul 17.00 Wita memerlukan waktu tujuh jam untuk menangani semua luka yang ada di seluruh tubuh korban. Hingga, Rabu (16/3) siang korban belum sadarkan diri dan masih menjalani perawatan intensif di ruang ICCU RSUD Buleleng.
Berdasarkan keterangan dari tim medis, lamanya waktu operasi yang diperlukan, karena jumlah luka di tubuh korban sangat banyak. Di antaranya ada di bagian punggung, kepala belakang, tangan kanan kiri, telapak tangan, sampai dengan kaki. “Yang paling parah adalah luka tebasan di tangan kanan. Karena beberapa urat putus, sehingga kami harus berhati-hai mencari dan menyambung kembali urat tersebut, agar tidak salah sambung,” ujar Wakil Direktur Pelayan Medik RSUD Buleleng, dr Putu Sudarsana ditemui, Rabu (16/2) kemarin.
Selain itu, tim medis yang terdiri dari dua dokter tersebut juga harus menjahit sejumlah luka menganga, yang diakibatkan karena tebasan benda tajam. Panjang rata-rata luka tebasan disebut sepanjang 5 cm. Belum lagi tim medis, harus membenahi tulang tangan korban Redana yang juga patah akibat kejadian tersebut.
Karena waktu penanganannya cukup lama, dan luka yang diderita Redana tergolong kasus penanganan berat, sehingga operasi baru rampung pada pukul 00.00 Wita, Selasa (15/3). Korban lalu dipindahkan ke ruang ICCU. Sampai saat ini Redana masih menggunakan mesin ventilator untuk membantu proses pernapasannya.
Dalam fase penyembuhan pasca operasi, Redana pun dikatakan sempat mengalami kenaikan tensi darah. “Apakah karena hipertensi yang memang dimiliki korban, atau mungkin karena faktor obat bius, tetapi sekarang kondisinya sudah stabil,” imbuh dr Sudarsana didampingi oleh beberapa tim medis.
Sampai saat ini tim medis belum dapat memastikan, berapa lama waktu penyembuhan yang diperlukan oleh Redana. Kemungkinan untuk dapat kembali pulih, Redana memerlukan waktu yang cukup lama, mengingat usianya saat ini juga sudah tidak muda lagi.
Sedangkan putra kelima korban, Putu Yogi Permana yang ditemui di luar ruang ICCU, mengatakan ayahnya sudah sempat membuka mata, beberapa detik pada, Rabu (16/3) sekitar pukul 12.30 Wita. Namun setelah itu kembali tertidur. Ia pun sempat menuturkan, bahwa hubungan ayahnya dengan pelaku sangat baik. Bahkan pelaku kerap kali berkunjung ke rumah korban.
Pasca kejadian sadis yang dialami ayahnya, Yogi pun sempat mengecek ke rumah duka Jro Rumia, dengan bertanya kepada warga yang ada saat itu, untuk mengetahui penyebab pasti kejadian penebasan tersebut.
Nah, dari beberapa informasi yang didapatkan Yogi di lapangan, emosi pelaku Sukarata diduga terpancing saat dirinya mengalami kekalahan besar saat main domino bersama korban dan warga lainnya. Sehingga saat korban melemparkan kata-kata candaan, pelaku langsung emosi dan kalap.
“Keluarga kami tetap akan menempuh jalan hukum, kemarin ibu saya telah melapor meski dia sudah menyerahkan diri,” kata Yogi. Pihak keluarga hanya bisa berharap, polisi dapat menangani kasus tersebut dengan adil dan sesuai dengan hukum yang berlaku, dan korban dapat segera pulih dari sakitnya.
Sementara dihubungi via telepon, Kapolsek Seririt Kompol Supriadi Rahman, mengatakan kasus penganiayaan tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Saat ini pihaknya telah meminta keterangan dari istri korban Ketut Susi,50, dan pelaku sendiri Made Sukarata.
“Kami masih fokus pada keterangan istri korban dan pengakuan pelaku,” tegasnya. Untuk sementara, pelaku Sukarata masih diamankan di Mapolsek Seririt. Dia terancam pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan, dengan ancaman penjara maksimal lima tahun.
Sebelumnya diberitakan aksi penebasan terjadi saat kegiatan melayat di rumah duka almarhum Jro Mangku Runia di Banjar Taman Sari, Desa Pakraman Sulayah, Kecamatan Seririt, Buleleng, Selasa (15/3) dinihari. Korbannya adalah I Putu Redana alias Kenik,62, yang ditebas tetangga sekaligus teman dekatnya, I Made Sukarata alias Jupri, 57. Gara-gara aksi penebasan akibat salah paham itu, korban Putu Redana sekarat dan harus dilarikan ke rumah sakit. 7 k23
Komentar