Gelar Karya, Pupuklah Rasa Manyama Braya
Dalam melaksanakan karya agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan menyama braya sebaik-baiknya.
SEMARAPURA, NusaBali
Hal itu disampaikan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menghadiri Upacara Karya Mamungkah, Tawur, Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Paluang, Banjar Adat Karang Dawa, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Wraspati Pon Krulut, Kamis (12/7).
Kata Suwirta melalui upacara suci ini akan dapat meningkatkan dan mempererat rasa kekeluargan antar guru maupun siswa dan semangat bergotong-royong, sehingga seluruh rangkaian upacara suci bisa berjalan lancar hingga selesai. "Laksanakan seluruh rangkaian upacara dengan hati tulus ikhlas serta didukung dengan semangat gotong-royong dan kekeluargaan. Semoga seluruh rangkaian upacara dapat diselesaikan dengan sukses, " ujar Bupati Nyoman Suwirta.
Selain itu, Bupati Suwirta juga sangat apresiasi semangat bergotong-royong yang sudah dilaksanakan masyarakat. Sehingga pelaksanaan Puncak Karya ini bisa berjalan dengan baik. Kata dia, beryadnya merupakan salah satu bentuk wujud bhakti kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa. “Jaga persatuan dan kesatuan manyama braya dengan sebaik-baiknya,” harap Bupati Suwirta.
Ketua Panitia Pelaksana Karya, Wayan Yasa menyampaikan prosesi karya hari ini yakni Mendak Siwi, Pakiyisan lan Memasar. Adapun prosesi yang sebelumnya sudah dilaksanakan pada 8 Juli 2018 yakni Mapapada Caru kemudian dilanjutkan dengan Tawur, Mlaspas, Mendem Padagingan lan Panca Datu.
Puncak Karya pada 14 Juli 2018 dengan prosesi Ngenteg Linggih, Mapesalang, Mapedanan, Mendem Ayu Bagus lan Wali. Sedangkan karya akan disineb pada 21 Juli 2018. Karya ini untuk menyucikan palinggih dan seluruh areal pura sehingga ketentraman dan kerahayuan berlandaskan Tri Hita Karana selalu terjaga. Karya tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru, Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya serta krama setempat. *wan
Hal itu disampaikan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menghadiri Upacara Karya Mamungkah, Tawur, Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Paluang, Banjar Adat Karang Dawa, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Wraspati Pon Krulut, Kamis (12/7).
Kata Suwirta melalui upacara suci ini akan dapat meningkatkan dan mempererat rasa kekeluargan antar guru maupun siswa dan semangat bergotong-royong, sehingga seluruh rangkaian upacara suci bisa berjalan lancar hingga selesai. "Laksanakan seluruh rangkaian upacara dengan hati tulus ikhlas serta didukung dengan semangat gotong-royong dan kekeluargaan. Semoga seluruh rangkaian upacara dapat diselesaikan dengan sukses, " ujar Bupati Nyoman Suwirta.
Selain itu, Bupati Suwirta juga sangat apresiasi semangat bergotong-royong yang sudah dilaksanakan masyarakat. Sehingga pelaksanaan Puncak Karya ini bisa berjalan dengan baik. Kata dia, beryadnya merupakan salah satu bentuk wujud bhakti kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa. “Jaga persatuan dan kesatuan manyama braya dengan sebaik-baiknya,” harap Bupati Suwirta.
Ketua Panitia Pelaksana Karya, Wayan Yasa menyampaikan prosesi karya hari ini yakni Mendak Siwi, Pakiyisan lan Memasar. Adapun prosesi yang sebelumnya sudah dilaksanakan pada 8 Juli 2018 yakni Mapapada Caru kemudian dilanjutkan dengan Tawur, Mlaspas, Mendem Padagingan lan Panca Datu.
Puncak Karya pada 14 Juli 2018 dengan prosesi Ngenteg Linggih, Mapesalang, Mapedanan, Mendem Ayu Bagus lan Wali. Sedangkan karya akan disineb pada 21 Juli 2018. Karya ini untuk menyucikan palinggih dan seluruh areal pura sehingga ketentraman dan kerahayuan berlandaskan Tri Hita Karana selalu terjaga. Karya tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru, Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya serta krama setempat. *wan
Komentar