PKB Yakin Ada Nama Cak Imin
Sebelumnya, PDIP menyebut nama Cak Imin tak ada dalam bursa kandidat cawapres yang dikantongi Jokowi.
Daftar Cawapres Joko Widodo
JAKARTA, NusaBali
Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Faisol Reza yakin nama ketumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, ada dalam daftar cawapres Joko Widodo. Dia mengatakan Cak Imin juga telah membicarakan soal koalisi bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya sudah periksa ada namanya Cak Imin, pokoknya sudah klop. Agenda dengan Bu Mega kemarin, selain evaluasi pilkada, Pilgub Jatim itu membicarakan koalisi ke depan, semua yang menjadi dasar koalisi sudah dibicarakan. Soal cawapres juga sudah dibicarakan," ujar Faisol kepada wartawan di Workroom Coffee, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (12/7), seperti dilansir detik.com.
Menurutnya, saat ini PKB memberi waktu kepada Jokowi untuk memikirkan untung dan rugi siapa yang akan dipilihnya. Faisol optimistis Cak Imin-lah yang akan dipilih Jokowi.
"Kita sudah kasih reason alasan, kenapa mesti Cak Imin, dan kenapa harus orang partai, karena pengalaman di DPR ini membutuhkan koalisi yang kuat, koalisi yang kuat selama ini, itu kalau ada kerja sama antarpartai di pemerintahan maupun di DPR. Kalau di pemerintahan selama ini, misalnya Pak Jokowi sudah mewakili PDIP, nah kalau wakilnya non-partai itu sementara nanti, koordinasi di parlemennya dilakukan oleh Wapres itu kalau bukan orang partai kesulitan," imbuh dia.
Faisol juga bicara soal 'tiket VIP' PKB dan Golkar. Menurutnya, yang dimaksud tiket itu adalah kerja sama yang solid dan erat dibanding saat ini. "Yang dimaksud tiket VIP itu adalah ini kerja sama antarpartai ini harus jauh lebih kuat, harus jauh lebih solid, harus jauh lebih erat dibanding yang sekarang, catatan-catatan itulah yang akan disodorkan terutama oleh PKB dan Golkar," ujarnya.
Saat ditanya bagaimana bila Jokowi tidak memilih Cak Imin, Faisol mengungkapkan pihaknya akan berkomunikasi dengan para ulama. "Pertama, kalau ada pembicaraan mengerucut soal itu, itu tentu kita akan monitoring, kita konfirmasi kepada kiai, kepada DPW untuk minta saran dan pertimbangan karena keputusan mengusung Join kan bersama, terutama kiai-kiai yang mesti kita tanya kembali selanjutnya seperti apa," ujarnya.
Sebab, lanjutnya, ada agenda besar di balik pengusungan Cak Imin. Salah satunya untuk menyelamatkan bangsa dari bahaya terorisme dan radikalisme. "Kalau yang dipilih Pak Jokowi tidak menjamin, itu yang jadi pertanyaan besar. Saya rasa Pak Jokowi akan bijak, akan tahu persis apa yang terjadi ke depan dan siapa yang harus mendampingi," imbuh dia.
Sebelumnya, PDIP menyebut Jokowi telah mengantongi 10 nama bakal cawapresnya. Meski tak merinci nama kandidat yang dimaksud, PDI Perjuangan memastikan nama Cak Imin tak ada dalam bursa kandidat cawapres yang dikantongi Jokowi. "Setahu saya (nama Cak Imin) nggak masuk," kata Kepala Badan Bantuan Hukum PDIP Junimart Girsang kepada detikcom, Selasa (10/7). *
JAKARTA, NusaBali
Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Faisol Reza yakin nama ketumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, ada dalam daftar cawapres Joko Widodo. Dia mengatakan Cak Imin juga telah membicarakan soal koalisi bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya sudah periksa ada namanya Cak Imin, pokoknya sudah klop. Agenda dengan Bu Mega kemarin, selain evaluasi pilkada, Pilgub Jatim itu membicarakan koalisi ke depan, semua yang menjadi dasar koalisi sudah dibicarakan. Soal cawapres juga sudah dibicarakan," ujar Faisol kepada wartawan di Workroom Coffee, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (12/7), seperti dilansir detik.com.
Menurutnya, saat ini PKB memberi waktu kepada Jokowi untuk memikirkan untung dan rugi siapa yang akan dipilihnya. Faisol optimistis Cak Imin-lah yang akan dipilih Jokowi.
"Kita sudah kasih reason alasan, kenapa mesti Cak Imin, dan kenapa harus orang partai, karena pengalaman di DPR ini membutuhkan koalisi yang kuat, koalisi yang kuat selama ini, itu kalau ada kerja sama antarpartai di pemerintahan maupun di DPR. Kalau di pemerintahan selama ini, misalnya Pak Jokowi sudah mewakili PDIP, nah kalau wakilnya non-partai itu sementara nanti, koordinasi di parlemennya dilakukan oleh Wapres itu kalau bukan orang partai kesulitan," imbuh dia.
Faisol juga bicara soal 'tiket VIP' PKB dan Golkar. Menurutnya, yang dimaksud tiket itu adalah kerja sama yang solid dan erat dibanding saat ini. "Yang dimaksud tiket VIP itu adalah ini kerja sama antarpartai ini harus jauh lebih kuat, harus jauh lebih solid, harus jauh lebih erat dibanding yang sekarang, catatan-catatan itulah yang akan disodorkan terutama oleh PKB dan Golkar," ujarnya.
Saat ditanya bagaimana bila Jokowi tidak memilih Cak Imin, Faisol mengungkapkan pihaknya akan berkomunikasi dengan para ulama. "Pertama, kalau ada pembicaraan mengerucut soal itu, itu tentu kita akan monitoring, kita konfirmasi kepada kiai, kepada DPW untuk minta saran dan pertimbangan karena keputusan mengusung Join kan bersama, terutama kiai-kiai yang mesti kita tanya kembali selanjutnya seperti apa," ujarnya.
Sebab, lanjutnya, ada agenda besar di balik pengusungan Cak Imin. Salah satunya untuk menyelamatkan bangsa dari bahaya terorisme dan radikalisme. "Kalau yang dipilih Pak Jokowi tidak menjamin, itu yang jadi pertanyaan besar. Saya rasa Pak Jokowi akan bijak, akan tahu persis apa yang terjadi ke depan dan siapa yang harus mendampingi," imbuh dia.
Sebelumnya, PDIP menyebut Jokowi telah mengantongi 10 nama bakal cawapresnya. Meski tak merinci nama kandidat yang dimaksud, PDI Perjuangan memastikan nama Cak Imin tak ada dalam bursa kandidat cawapres yang dikantongi Jokowi. "Setahu saya (nama Cak Imin) nggak masuk," kata Kepala Badan Bantuan Hukum PDIP Junimart Girsang kepada detikcom, Selasa (10/7). *
Komentar