Presiden Minta Koperasi Perluas Pasar Online
Presiden Joko Widodo meminta koperasi di Tanah Air menggarap dan memperluas pasar di platform online yang memiliki daya jangkau sangat luas.
Pasca PPh Final 0,5% UMKM Harus Lebih Berekspansi
TANGERANG, NusaBali
"Hal-hal seperti ini harus mulai dimasuki dan pelan-pelan nanti berkembang dengan aplikasi-aplikasi yang lebih canggih seperti mulai jualan di platform e-commerce di Tokopedia, Bukalapak, Lazada misalnya, atau membuat online store sendiri," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya pada acara puncak peringatan Hari Koperasi Nasional ke-71 di ICE, BSD, Tangerang, Banten, Kamis (12/7).
Menurut dia, pasar itu sangat potensial mengingat anak-anak muda sekarang sebagai pasar terbesar semuanya akrab dengan platform berbasis online seperti Instagram, Twitter, dan YouTube. Ia mengatakan ingin koperasi turut serta merasakan dampak pemasaran melalui online. "Sekali kita sudah masuk ke Instagram, Twitter, YouTube akan terasa sekali bahwa internet itu betul-betul global," katanya.
Ia menambahkan bahwa internet memungkinkan pemasaran tidak lagi mengenal batasan antar-negara. "Sekali kita masuk ke sana artinya kita sudah langsung global, dan itu juga kenapa kita sekarang benar-benar sudah hidup dalam sebuah era globalisasi," katanya.
Dengan internet kata Presiden, tidak ada lagi jarak sebab komunikasi dan interaksi semakin mudah. Dan dengan jarak yang semakin tidak relevan, Indonesia suka tidak suka telah menjadi terbuka karena ada teknologi termasuk internet. "Dalam kondisi seperti ini menjadi sangat penting kita juga belajar dari yang terbaik yang ada di dunia. Mari kita lihat bersama contoh-contoh terbaik yang namanya koperasi dari seluruh dunia. Saya ingin ada satu, dua, tiga, empat, lima (koperasi) yang masuk 100 besar atau 300 besar koperasi global," katanya.
Padsa kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo berharap pemangkasan pajak penghasilan (PPh) final untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar 0,5 persen bisa mendorong bisnis UMKM lebih berekspansi. Pemangkasan PPh final yang semula satu persen kemudian menjadi 0,5 persen, kata Presiden, merupakan angka yang signifikan. "Karena dari satu persen itu angka yang besar, kemudian dipotong separuh menjadi setengah persen, ya senang dong," katanya.
Dengan begitu, para pelaku UMKM memiliki ruang yang lebih luas untuk melakukan perluasan usaha. "Sehingga ruang yang setengah persen bisa dipakai ekspansi, untuk modal investasi, untuk mebesarkan usaha. Saya kira arahnya ke sana," katanya.
Pemangkasan PPh final merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong para pelaku UMKM dan koperasi agar semakin berkembang. Presiden melihat sampai saat ini koperasi khususnya, sudah semakin berkembang dengan kontribusi yang kian besar terhadap PDB.
"Usaha koperasi sudah ada peningkatan yang cukup baik, kalau kita hitung kontribusi koperasi terhadap PDB juga naik dari 3,99 ke 4,48 persen," katanya.*ant
TANGERANG, NusaBali
"Hal-hal seperti ini harus mulai dimasuki dan pelan-pelan nanti berkembang dengan aplikasi-aplikasi yang lebih canggih seperti mulai jualan di platform e-commerce di Tokopedia, Bukalapak, Lazada misalnya, atau membuat online store sendiri," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya pada acara puncak peringatan Hari Koperasi Nasional ke-71 di ICE, BSD, Tangerang, Banten, Kamis (12/7).
Menurut dia, pasar itu sangat potensial mengingat anak-anak muda sekarang sebagai pasar terbesar semuanya akrab dengan platform berbasis online seperti Instagram, Twitter, dan YouTube. Ia mengatakan ingin koperasi turut serta merasakan dampak pemasaran melalui online. "Sekali kita sudah masuk ke Instagram, Twitter, YouTube akan terasa sekali bahwa internet itu betul-betul global," katanya.
Ia menambahkan bahwa internet memungkinkan pemasaran tidak lagi mengenal batasan antar-negara. "Sekali kita masuk ke sana artinya kita sudah langsung global, dan itu juga kenapa kita sekarang benar-benar sudah hidup dalam sebuah era globalisasi," katanya.
Dengan internet kata Presiden, tidak ada lagi jarak sebab komunikasi dan interaksi semakin mudah. Dan dengan jarak yang semakin tidak relevan, Indonesia suka tidak suka telah menjadi terbuka karena ada teknologi termasuk internet. "Dalam kondisi seperti ini menjadi sangat penting kita juga belajar dari yang terbaik yang ada di dunia. Mari kita lihat bersama contoh-contoh terbaik yang namanya koperasi dari seluruh dunia. Saya ingin ada satu, dua, tiga, empat, lima (koperasi) yang masuk 100 besar atau 300 besar koperasi global," katanya.
Padsa kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo berharap pemangkasan pajak penghasilan (PPh) final untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar 0,5 persen bisa mendorong bisnis UMKM lebih berekspansi. Pemangkasan PPh final yang semula satu persen kemudian menjadi 0,5 persen, kata Presiden, merupakan angka yang signifikan. "Karena dari satu persen itu angka yang besar, kemudian dipotong separuh menjadi setengah persen, ya senang dong," katanya.
Dengan begitu, para pelaku UMKM memiliki ruang yang lebih luas untuk melakukan perluasan usaha. "Sehingga ruang yang setengah persen bisa dipakai ekspansi, untuk modal investasi, untuk mebesarkan usaha. Saya kira arahnya ke sana," katanya.
Pemangkasan PPh final merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong para pelaku UMKM dan koperasi agar semakin berkembang. Presiden melihat sampai saat ini koperasi khususnya, sudah semakin berkembang dengan kontribusi yang kian besar terhadap PDB.
"Usaha koperasi sudah ada peningkatan yang cukup baik, kalau kita hitung kontribusi koperasi terhadap PDB juga naik dari 3,99 ke 4,48 persen," katanya.*ant
1
Komentar