Balita Tewas Tenggelam di Laut
Seorang balita asal Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, I Gede Dana Arsana, 1,5, tewas tenggelam di Pantai Banyuning yang berjarak hanya 70 meter dari rumahnya, Selasa (15/3) sore.
Luput Pengawasan Ayahnya yang Lumpuh
AMLAPURA, NusaBali
Saat musibah terjadi sore itu sekitar pukul 17.30 Wita, balita usia 1,5 tahun ini luput dari pengawasan kedua orangtuanya, I Made Guna Yasa, 36, dan Ni Luh Ayu Sudani, 31.
Tidak ada saksi yang melihat bagaimana balita Gede Dana Arsana kecebur ke laut. Tiba-tiba, korban ditemukan sudah terombang-ambing di Pantai Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang. Saat musibah terjadi, balita malang ini diduga main sendirian ke pantai dekat rumahnya.
Korban Gede Dana Arsana praktis luput dari pengawasan, karena ayahnya, Made Guna Yasa, terbaring lumpuh di rumahnya. Sang ayah sudah menderita penyakit lumpuh sejak 4 tahun terakhir. Sedangkan ibunda korban, Luh Ayu Sudani (istri dari Guna Yasa), sore itu sedang pergi ke tegalan untuk memberikan pakan ternak babi. Sedangkan kakak kandung korban, I Nengah Bagi Arasa, 14, juga tidak ada di rumahnya karena pergi ke rumah tetangga.
Informasi di lapangan, kematian tragis balita Gede Dana Arsana terungkap berawal dari upaya pencarian yang dilakukan kakaknya, Nengah Bagi Arsana. Sore itu, Bagi Arsana yang baru pulang dari rumah tetangga, tidak menemukan adiknya di rumah. ABG (anak baru gede) berusia 14 tahun ini pun berusaha mencari adik ciliknya yang masih balita di sekitar rumah.
Nah, saat melakukan pencarian adik ciliknya, Bagi Arsana bertemu dua tetangganya, Ni Nyoman Nyeri, 40, dan Ni Nyoman Nyeri, 38. Saksi Nyoman Nyeri itulah yang menyampaikan kepada Bagi Arsana bahwa adiknya, Gede Dana Arsana, sempat terlihat bermain-main di pantai.
Begitu diperitahu seperti itu, Bagi Arsana pun langsung bergegas ke Pantai Banyuning yang berjareak 70 meter dari rumahnya. Bagi Arsana terkejut menyaksikan adik balitanya, Dana Arsana, sudah mengambang di tengah laut. Tanpa pikir panjang, Bagi Arsana kemudian berenang mengambil adiknya dari tengah laut.
Bagi Arsana mencoba beri pertolongan pertama dengan mengangkat kedua kaki adiknya, hingga posisi kepala di bawah, agar air keluar dari dalam perut. Namun, upayanya tidak membuahkan hasil, karena adiknya diduga telah meninggal sebelum dievakuasi ke darat.
Salah seorang tetangga, I Wayan Salin, 26, juga turut memberikan pertolongan di tepi pantai. Tapi, nyawa si balita tidak tertolong karena memang sudah meninggal. Meski demikian, Bagi Arsana bersama warga sebanjar tetap membawa adiknya yang tenggelam di laut ini ke Puskesmas Abang di Desa Culik, Kecamatan Abang. Dari hasil pemerksaan medis, balita usia 1,5 tahun ini dinyatakan sudah meninggal sebelum dibawa ke Puskesmas.
Kapolsek Abang, AKP I Nyoman Sugitayasa, sempat terjun ke lokasi kejadian untuk memimpin timnya melakukan olah TKP mengenai penyebab kematian balita Dana Arsana di Pantai Banyuning, Desa Bunutan, Selasa malam. Terungkap, korban tewas tenggelam, dengan perut kemasukan air. Balita malang ini diduga meregang nyawa karena kelalaian keluarga dalam melakukan pengawasan.
Meski demikian, jajaran Polsek Abang sempat menawarkan kepada keluarga korban agar diizinkan melakukan otopsi terhadap jenazah balita Dana Arsana, untuk memastikan penyebab kematiannya. Hanya saja, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi. “Kami mengikhlaskan kepergiaan anak saya sebagai musibah,” tutur ibunda korban, Luh Ayu Sudani, Rabu (16/3).
Jenazah korban Gede Dana Arsana sendiri sudah langsung dikuburkan di Setra Dea Pakraman Bunutan pada Anggara Wage Pahang, Selasa malam. Korban merupakan anak bungsu dari dua bersaudara keluarga pasangan Made Guna Yasa dan Luh Ayu Sudani. Menurut ibundanya, balita Dana Arsana dikenal sangat lincah dan sering mondar-mandir main ke pantai. 7 k16
1
Komentar