Badung Bakal Bagikan 6.794 Laptop Gratis
Sekali lagi, Dinas Pendidikan, Kepemudahaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung bakal menggelontorkan laptop gratis kepada siswa di Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Tapi kali ini, laptop gratis bakal dibagikan untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP), kelas VII. Selain siswa, sejumlah guru juga mendapatkan fasilitas serupa, hanya jumlahnya terbatas. Laptop gratis yang menurut rencana dibagikan pada tahun pelajaran baru 2018/2019 totalnya mencapai 6.794 unit. Jumlah tersebut di luar jatah yang akan diberikan kepada sejumlah guru. Kepada guru jumlah laptop yang bakal dibagikan sebanyak 37 unit.
“Untuk pengadaan laptopnya sendiri pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 61.607.563.800,” terang Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Badung I Made Mandi, Jumat (13/7) kemarin.
Namun demikian, pihaknya juga masih menunggu jumlah final siswa yang terdaftar pada tahun ajaran kali ini. “Tapi sebagian sudah dikirim ke sekolah-sekolah. Untuk di Badung ada 22 SMP negeri,” terang Mandi.
Sama seperti perlakuan pada laptop yang dibagikan ke siswa SD, laptop yang dibagikan tidak serta merta menjadi hak milik. Sebab, laptopnya sendiri merupakan belanja modal dan menjadi aset pemerintah daerah. Sementara sekolah hanya hak pinjam pakai. “Jadi siswa SDN hanya menggunakan pada saat kelas V dan VI. Begitu juga untuk SMPN sama, setelah itu digunakan lagi oleh adik kelasnya,” kata Mandi.
Mengenai perawatan, tetap sepenuhnya kewenangan di Disdikpora. Namun, Mandi menyatakan pihaknya tak terlalu khawatir, sebab laptop tersebut mendapat garansi selama empat tahun dari rekanan.
Berarti kalau ada laptop rusak pemeliharaannya tanggung jawab rekanan? “Iya, kalau ada laptop rusak, pemeliharaannya dari rekanan. Alurnya, pihak sekolah membawa laptop yang bermasalah itu ke Dinas, kemudian rekanan mengambil di dinas untuk diperbaikai. Setelah jadi, pihak sekolah mengambil langsung ke Dinas,” tandasnya.
Seperti diketahui, pembagian laptop kepada siswa dan kepada guru merupkan inisiasi dari Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Gumi Keris. Dengan tersedianya laptop, diharapkan siswa dapat lebih maksimal bekerja. Begitu juga para guru, diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitasnya dalam mengajar. Pemberian laptop gratis sendiri telah dimulai pada tahun 2016 lalu.
Selain di bidang pendidikan, mengacu pada lima bidang prioritas dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), Pemkab Badung memfokuskan program kebijakan pro rakyat diantaranya bidang sandang, pangan dan papan, bidang kesehatan dan, bidang jaminan sosial dan tenaga kerja, bidang seni, adat, agama dan budaya dan bidang pariwisata. *asa
Tapi kali ini, laptop gratis bakal dibagikan untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP), kelas VII. Selain siswa, sejumlah guru juga mendapatkan fasilitas serupa, hanya jumlahnya terbatas. Laptop gratis yang menurut rencana dibagikan pada tahun pelajaran baru 2018/2019 totalnya mencapai 6.794 unit. Jumlah tersebut di luar jatah yang akan diberikan kepada sejumlah guru. Kepada guru jumlah laptop yang bakal dibagikan sebanyak 37 unit.
“Untuk pengadaan laptopnya sendiri pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 61.607.563.800,” terang Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Badung I Made Mandi, Jumat (13/7) kemarin.
Namun demikian, pihaknya juga masih menunggu jumlah final siswa yang terdaftar pada tahun ajaran kali ini. “Tapi sebagian sudah dikirim ke sekolah-sekolah. Untuk di Badung ada 22 SMP negeri,” terang Mandi.
Sama seperti perlakuan pada laptop yang dibagikan ke siswa SD, laptop yang dibagikan tidak serta merta menjadi hak milik. Sebab, laptopnya sendiri merupakan belanja modal dan menjadi aset pemerintah daerah. Sementara sekolah hanya hak pinjam pakai. “Jadi siswa SDN hanya menggunakan pada saat kelas V dan VI. Begitu juga untuk SMPN sama, setelah itu digunakan lagi oleh adik kelasnya,” kata Mandi.
Mengenai perawatan, tetap sepenuhnya kewenangan di Disdikpora. Namun, Mandi menyatakan pihaknya tak terlalu khawatir, sebab laptop tersebut mendapat garansi selama empat tahun dari rekanan.
Berarti kalau ada laptop rusak pemeliharaannya tanggung jawab rekanan? “Iya, kalau ada laptop rusak, pemeliharaannya dari rekanan. Alurnya, pihak sekolah membawa laptop yang bermasalah itu ke Dinas, kemudian rekanan mengambil di dinas untuk diperbaikai. Setelah jadi, pihak sekolah mengambil langsung ke Dinas,” tandasnya.
Seperti diketahui, pembagian laptop kepada siswa dan kepada guru merupkan inisiasi dari Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Gumi Keris. Dengan tersedianya laptop, diharapkan siswa dapat lebih maksimal bekerja. Begitu juga para guru, diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitasnya dalam mengajar. Pemberian laptop gratis sendiri telah dimulai pada tahun 2016 lalu.
Selain di bidang pendidikan, mengacu pada lima bidang prioritas dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), Pemkab Badung memfokuskan program kebijakan pro rakyat diantaranya bidang sandang, pangan dan papan, bidang kesehatan dan, bidang jaminan sosial dan tenaga kerja, bidang seni, adat, agama dan budaya dan bidang pariwisata. *asa
Komentar