Raja Rampok Lintas Provinsi Ditembak Mati
Polisi menembak mati Jaso (46), salah seorang 'raja perampok' lintas provinsi dan sering menjalankan aksinya di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
PALEMBANG, NusaBali
Dia ditembak mati karena melawan petugas saat akan ditangkap di Bengkulu. Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Andes Purwati mengatakan pelaku ditangkap di Bengkulu, Kamis (12/7) malam. Pelaku diketahui merupakan dalang di sejumlah kasus perampokan minimaket di Musi Banyuasin.
"Awalnya kami berhasil menangkap lima pelaku untuk kasus perampokan di Musi Banyuasin. Setelah dikembangkan, kami dapat informasi jika Jaso pelaku utama," kata Andes seperti dilansir detik, Jumat (13/7). Mendapat informasi itu, anggota reskrim langsung bergerak mengejar pelaku yang diketahui ada di Bengkulu. Selang 2 hari perburuan, polisi mengendus keberadaan pelaku di Manak, Bengkulu.
"Di sana anggota melihat ada pelaku dan saat ditangkap, pelaku melawan dengan mengacungkan senjata api rakitan jenis revolver. Anggota sempat memberikan tembakan peringatan, tapi malah dibalas pelaku," sambung Andes. Melihat tindakan pelaku membahayakan anggota dan masyarakat, tim mengambil tindakan tegas. Kedua kakinya ditembak, tapi sayang dia tetap menembak ke arah polisi yang ada di lokasi. "Tindakan tegas kembali diambil, pelaku meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Pelaku tercatat sudah 9 kali beraksi di Musi Banyuasin sejak dari tahun 2015 hingga 2018," tutupnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Musi Banyuasin AKP Kemas menyebut pelaku adalah warga Bengkulu. Komplotan Jaso tercatat kerap beraksi lintas provinsi. "Jaso ini otak pelakunya, bisa dikatakan begitu (raja perampok). Wilayah mereka saat beraksi bukan hanya Bengkulu dan Sumatera Selatan saja, tetapi sampai ke pulau jawa," kata Kemas.
Menurut keterangan pelaku yang sudah ditangkap, sekali beraksi Jaso bersama komplotannya minimal membawa uang Rp 70 juta. Uang itu seluruhnya dibawa dan dibagikan oleh Jaso. "Dia yang sediakan senjata, dia juga yang membawa mobil dan membagikan uang hasil dari setiap kejahatan. Jaso menjadi pelaku terakhir yang kami buru, dia juga kata teman-temannya sulit ditangkap," katanya. Jenazah pelaku kini berada di RS Sekayu menunggu dijemput keluarganya. Polres Musi Banyuasin mengatakan ini sebagai peringatan keras bagi pelaku kejahatan di Musi Banyuasin. *
Dia ditembak mati karena melawan petugas saat akan ditangkap di Bengkulu. Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Andes Purwati mengatakan pelaku ditangkap di Bengkulu, Kamis (12/7) malam. Pelaku diketahui merupakan dalang di sejumlah kasus perampokan minimaket di Musi Banyuasin.
"Awalnya kami berhasil menangkap lima pelaku untuk kasus perampokan di Musi Banyuasin. Setelah dikembangkan, kami dapat informasi jika Jaso pelaku utama," kata Andes seperti dilansir detik, Jumat (13/7). Mendapat informasi itu, anggota reskrim langsung bergerak mengejar pelaku yang diketahui ada di Bengkulu. Selang 2 hari perburuan, polisi mengendus keberadaan pelaku di Manak, Bengkulu.
"Di sana anggota melihat ada pelaku dan saat ditangkap, pelaku melawan dengan mengacungkan senjata api rakitan jenis revolver. Anggota sempat memberikan tembakan peringatan, tapi malah dibalas pelaku," sambung Andes. Melihat tindakan pelaku membahayakan anggota dan masyarakat, tim mengambil tindakan tegas. Kedua kakinya ditembak, tapi sayang dia tetap menembak ke arah polisi yang ada di lokasi. "Tindakan tegas kembali diambil, pelaku meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Pelaku tercatat sudah 9 kali beraksi di Musi Banyuasin sejak dari tahun 2015 hingga 2018," tutupnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Musi Banyuasin AKP Kemas menyebut pelaku adalah warga Bengkulu. Komplotan Jaso tercatat kerap beraksi lintas provinsi. "Jaso ini otak pelakunya, bisa dikatakan begitu (raja perampok). Wilayah mereka saat beraksi bukan hanya Bengkulu dan Sumatera Selatan saja, tetapi sampai ke pulau jawa," kata Kemas.
Menurut keterangan pelaku yang sudah ditangkap, sekali beraksi Jaso bersama komplotannya minimal membawa uang Rp 70 juta. Uang itu seluruhnya dibawa dan dibagikan oleh Jaso. "Dia yang sediakan senjata, dia juga yang membawa mobil dan membagikan uang hasil dari setiap kejahatan. Jaso menjadi pelaku terakhir yang kami buru, dia juga kata teman-temannya sulit ditangkap," katanya. Jenazah pelaku kini berada di RS Sekayu menunggu dijemput keluarganya. Polres Musi Banyuasin mengatakan ini sebagai peringatan keras bagi pelaku kejahatan di Musi Banyuasin. *
Komentar