Golkar Minta Koalisi Akhiri Polemik Cawapres Jokowi
Partai Golkar mengimbau partai-partai politik pendukung Joko Widodo (Jokowi) mengakhiri polemik cawapres.
JAKARTA, NusaBali
Golkar meminta parpol-parpol koalisi untuk menyerahkan persoalan cawapres kepada Jokowi. "Golkar mengusulkan agar mengimbau supaya ketua umum partai-partai politik pendukung Jokowi yang sekarang ini sudah ada sembilan partai itu sebaiknya menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Jokowi untuk menentukan siapa cawapresnya," ujar Ketua Korbid Kelembagaan Partai Golkar, Idrus Marham di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/7).
Idrus mengatakan Jokowi pasti memiliki pertimbangan khusus terkait siapa sosok yang akan mendampinginya sebagai capres. Jokowi, menurutnya, tak akan mengabaikan aspirasi-aspirasi dari pimpinan-pimpinan parpol koalisi. "Pimpinan parpol ini lebih baik ketemu dan menyerahkan kepada Pak Jokowi dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu," ujarnya.
Idrus juga yakin Jokowi akan mengedepankan kepentingan bersama. Selain itu, ia yakin pilihan pendampingnya nanti tidak akan membuat parpol-parpol koalisi kecewa.
"Pasti lebih mengedepankan kepentingan-kepentingan bersama, baik dalam perspektif kemenangan elektabilitas maupun dalam perspektif kepemimpinan 5 tahun ke depan. Apabila dengan demikian, saya punya keyakinan kita tetap solid dan akan kita pastikan atas rida Allah, Pak Jokowi akan menang pada Pilpres 2019 minimal 65 persen," tutur Menteri Sosial itu.
Idrus juga menegaskan partainya akan mendukung siapa pun cawapres yang dipilih Jokowi, termasuk apabila ketua umumnya tak dipinang nantinya. "Golkar, apa pun keputusan Pak Jokowi, Golkar sama sekali tidak akan berubah sikap dan pandangan politiknya untuk mendukung Pak Jokowi," kata Idrus. Seperti diketahui, hingga saat ini siapa sosok cawapres Jokowi belum diumumkan. Jokowi sendiri mengungkapkan telah mengantongi lima nama kandidat cawapresnya. Sejumlah parpol koalisi pun menaruh asa bahwa nama ketua umumnya ikut berada dalam kantong tersebut. Sejumlah nama ketum parpol memang disebut-sebut menjadi salah satu kandidat cawapres Jokowi, di antaranya Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PPP Romahurmuziy, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).*
Idrus mengatakan Jokowi pasti memiliki pertimbangan khusus terkait siapa sosok yang akan mendampinginya sebagai capres. Jokowi, menurutnya, tak akan mengabaikan aspirasi-aspirasi dari pimpinan-pimpinan parpol koalisi. "Pimpinan parpol ini lebih baik ketemu dan menyerahkan kepada Pak Jokowi dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu," ujarnya.
Idrus juga yakin Jokowi akan mengedepankan kepentingan bersama. Selain itu, ia yakin pilihan pendampingnya nanti tidak akan membuat parpol-parpol koalisi kecewa.
"Pasti lebih mengedepankan kepentingan-kepentingan bersama, baik dalam perspektif kemenangan elektabilitas maupun dalam perspektif kepemimpinan 5 tahun ke depan. Apabila dengan demikian, saya punya keyakinan kita tetap solid dan akan kita pastikan atas rida Allah, Pak Jokowi akan menang pada Pilpres 2019 minimal 65 persen," tutur Menteri Sosial itu.
Idrus juga menegaskan partainya akan mendukung siapa pun cawapres yang dipilih Jokowi, termasuk apabila ketua umumnya tak dipinang nantinya. "Golkar, apa pun keputusan Pak Jokowi, Golkar sama sekali tidak akan berubah sikap dan pandangan politiknya untuk mendukung Pak Jokowi," kata Idrus. Seperti diketahui, hingga saat ini siapa sosok cawapres Jokowi belum diumumkan. Jokowi sendiri mengungkapkan telah mengantongi lima nama kandidat cawapresnya. Sejumlah parpol koalisi pun menaruh asa bahwa nama ketua umumnya ikut berada dalam kantong tersebut. Sejumlah nama ketum parpol memang disebut-sebut menjadi salah satu kandidat cawapres Jokowi, di antaranya Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PPP Romahurmuziy, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).*
1
Komentar