nusabali

Langkah Demokrat Terasa Berat di Bali

  • www.nusabali.com-langkah-demokrat-terasa-berat-di-bali

Partai Demokrat harus habis-habisan berjuang mempertahankan kursi DPR RI dari dapil Bali dengan memasang caleg-caleg terbaik.

Pileg 2019 Dibayangi Kekalahan Pilgub dan Pastika Batal Nyaleg

DENPASAR, NusaBali
Kekalahan Partai Demokrat di Pilgub Bali, 27 Juni 2018 saat mengusung Pasangan Cagub-Cawagub Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) dan batalnya Gubernur Bali Made Mangku Pastika maju ke DPR RI dari Dapil Bali, membuat langkah Demokrat untuk bangkit meraih suara di Pileg 2019 makin berat. DPP Demokrat kini berusaha mempertahankan 2 kursi DPR RI dengan mengandalkan formasi caleg yang tepat.

Hal itu diungkapkan Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana di sela-sela persiapan pendaftaran Caleg DPR RI di Jakarta, Sabtu (14/7) siang. Supadma Rudana mengatakan soal peluang Demokrat menambah kursi di Pileg 2019 tetap terbuka lebar, walaupun di Pilgub Bali 2018 lalu gagal memenangkan Cagub-Cawagub setelah Mantra-Kerta diusung Golkar, Demokrat, Gerindra, NasDem, PKS dan PBB dikalahkan Cagub-Cawagub yang diusung PDIP, PAN, PKPI, Hanura, PKB, PPP, Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace).

“Demokrat akan mengalami tantangan di Pileg 2019 luar biasa kerasnya. Hasil Pilgub Bali 2018 di Bali tentu jadi tolok ukur kita. Tetapi peluang berebut kursi DPR RI dimana kita bisa mempertahankan 2 kursi 2014 atau syukur-syukur bisa menambahnya menjadi 3 kursi. Peluang itu tetap terbuka lebar,” ujar Supadma Rudana.

Sementara terkait batalnya Gubernur Bali, Made Mangku Pastika nyaleg di Demokrat menuju ke DPR RI, dan memilih maju ke DPD RI menurut Supadma Rudana adalah hak dari seseorang. “Ya mungkin langkah itu adalah pilihan Pak Mangku Pastika. Tetapi tetap sama-sama nanti mewakili Bali di Senayan. Cuman berbeda lembaga saja nanti. Tapi DPD dan DPR RI sama-sama memperjuangkan aspirasi rakyat Bali,” tegas putra mantan senator I Nyoman Rudana ini.

Kata dia Partai Demokrat harus habis-habisan berjuang mempertahankan kursi DPR RI dari dapil Bali dengan memasang caleg-caleg terbaik. Karena Made Mangku Pastika yang diharapkan memperkuat Demokrat batal berlaga ke DPR RI.

“Saya sebenarnya tidak mau dibayangi dengan hasil Pilgub Bali 2018 dan tidak majunya anggota Dewan Pembina DPP Demokrat Pak Mangku Pastika. Hasil Pilgub Bali 27 Juni 2018 sudah lewat, kita tatap pertarungan Pileg 2019 dan Pilpres 2019 saja, dengan memasang formasi caleg-caleg terbaik,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Supadma Rudana dan Ni Putu Tutik Kusumawardhani sebagai incumbent (Anggota DPR RI dapil Bali) dipastikan akan dipasang lagi menuju Senayan.  Kemudian ada Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles politisi asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng yang kini menjabat Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali.

Menurut Supadma Rudana, untuk pendaftaran Caleg DPR RI dapil Bali akan dilakukan DPP Demokrat. Penyusunan Caleg DPR RI di DPP Demokrat sudah hampir rampung. Nama-nama caleg sudah 99 persen final. “Termasuk dari dapil Bali sudah siap didaftarkan bersamaan dengan dapil daerah lain secara nasional. Kalau nama-nama, karena ini adalah dapur partai, mohon maaf kami belum bisa sampaikan ke media,” tegas anggota Komisi X DPR RI membidangi pendidikan, pemuda olahraga, adat, seni dan budaya dan ekonomi kreatif ini.

Kata Supadma Rudana pertarungan Pileg 2019 berbarengan dengan Pilpres bakal menjadikan pesta demokrasi secara nasional paling bergengsi. Dalam hal ini Demokrat sudah siap. Untuk DCS (Daftar Calon Sementara) Pileg 2019 sudah rampung. Sementara untuk menghadapi Pilpres komunikasi politik sedang berjalan.

“Untuk penggodokan Capres-Cawapres yang akan diusung Demokrat kini sudah berjalan dengan komunikasi DPP Demokrat dengan partai-partai politik lainnya. Capres-Cawapres Demokrat tetap siapkan Ketua Kogasma (Komando Tugas Bersama) DPP Demokrat AHY (Agus Harimurthi Yuhdhoyono). Pak AHY itu sudah siap Capres maupun Cawapres 2019. Tergantung nanti komunikasi dengan parpol lain,” ujar pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini. *nat

Komentar