Paskibraka Bangli Karantina di RSJ
Disdikpora berencana membuat MoU dengan RSJ agar bisa melaksanakan karantina pada tahun-tahun berikutnya.
BANGLI, NusaBali
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Bangli akan karantina di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali, Banjar/Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli. Alasannya, jarak RSJ Bangli dengan lapangan Kapten Mudita dekat. Fasilitas RSJ seperti tempat tidur, ruang pertemuan, dan lapangan untuk latihan memadai. Kegiatan Paskibraka diyakini aman karena jaraknya berjauhan dengan ruangan perawatan RSJ Bangli.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, Sang Nyoman Nada, mengatakan RSJ refresentatif untuk anggota Paskibraka. Tahun lalu, Paskibraka Bangli karantina di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB Bangli), Banjar Kayuambua, Desa Tiga, Kecamatan Susut, yang jaraknya jauh dari kota Bangli. Fasilitas masih kurang. “Belum lagi masalah air yang kembang kempis,” ungkap Sang Nyoman Nada, Minggu (15/7).
Apalagi cuaca tak menentu seperti saat ini, anggota Paskibraka riskan terserang penyakit. “Kami siasati dengan mencari lokasi yang lain dan pilih RSJ, selain dekat fasilitas memadai,” sebutnya. Pemkab Bangli harus menyewa untuk bisa melaksanakan karantina di RSJ. Ditegaskan, kegiatan Paskibraka tidak akan terganggu karena lokasi karantika cukup jauh dari ruang perawatan RSJ. “Tempat nyaman. Ke depan kami berencana membuat MoU dengan RSJ sehingga pada tahun-tahun berikutnya karantina bisa dilaksanakan di sini,” ujarnya.
Para calon Paskibraka akan memulai latihan pada tanggal 27 Juli dan langsung menempati tempat karantina. Anggaran Paskibraka sebesar Rp 700 juta, menurun dari tahun sebelumnya Rp 900 juta. Seperti tahun sebelumnya, hanya mencari peserta baru sebanyak 40 orang, sisanya melibatkan anggota Paskibraka tahun lalu. “Mereka dilibatkan dua kali untuk menyiasati keterbatasan anggaran. Pembelian pakaian PDU hanya untuk yang baru,” beber Sang Nyoman Nada. Panitia melibatkan Polres Bangli, Kodim Bangli, dan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Bangli. *e
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Bangli akan karantina di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali, Banjar/Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli. Alasannya, jarak RSJ Bangli dengan lapangan Kapten Mudita dekat. Fasilitas RSJ seperti tempat tidur, ruang pertemuan, dan lapangan untuk latihan memadai. Kegiatan Paskibraka diyakini aman karena jaraknya berjauhan dengan ruangan perawatan RSJ Bangli.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, Sang Nyoman Nada, mengatakan RSJ refresentatif untuk anggota Paskibraka. Tahun lalu, Paskibraka Bangli karantina di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB Bangli), Banjar Kayuambua, Desa Tiga, Kecamatan Susut, yang jaraknya jauh dari kota Bangli. Fasilitas masih kurang. “Belum lagi masalah air yang kembang kempis,” ungkap Sang Nyoman Nada, Minggu (15/7).
Apalagi cuaca tak menentu seperti saat ini, anggota Paskibraka riskan terserang penyakit. “Kami siasati dengan mencari lokasi yang lain dan pilih RSJ, selain dekat fasilitas memadai,” sebutnya. Pemkab Bangli harus menyewa untuk bisa melaksanakan karantina di RSJ. Ditegaskan, kegiatan Paskibraka tidak akan terganggu karena lokasi karantika cukup jauh dari ruang perawatan RSJ. “Tempat nyaman. Ke depan kami berencana membuat MoU dengan RSJ sehingga pada tahun-tahun berikutnya karantina bisa dilaksanakan di sini,” ujarnya.
Para calon Paskibraka akan memulai latihan pada tanggal 27 Juli dan langsung menempati tempat karantina. Anggaran Paskibraka sebesar Rp 700 juta, menurun dari tahun sebelumnya Rp 900 juta. Seperti tahun sebelumnya, hanya mencari peserta baru sebanyak 40 orang, sisanya melibatkan anggota Paskibraka tahun lalu. “Mereka dilibatkan dua kali untuk menyiasati keterbatasan anggaran. Pembelian pakaian PDU hanya untuk yang baru,” beber Sang Nyoman Nada. Panitia melibatkan Polres Bangli, Kodim Bangli, dan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Bangli. *e
Komentar