Dinas LHK dan Disdikpora Badung Berkolaborasi Kurangi Sampah Plastik
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung menggandeng Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung meluncurkan program baru yakni sampah plastik bisa ditukar dengan buku.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas LHK menyebut dengan istilah plastbuk. Salah satu sekolah yang menjadi percontohan program plastbuk ini adalah SD No 2 Sempidi, Kecamatan Mengwi. Kadis LHK Badung Putu Eka Merthawan mengungkapkan, program plastbuk yang sudah berjalan ini merupakan kelanjutan dari Badung Anti Kantong Plastik (Batik) yang pertama kali diluncurkan akhir Mei 2018 oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di areal Kahyangan Tiga Desa Adat Sempidi.
Berdasarkan evaluasi, Batik dan Plastbuk dinilai ampuh mengendalikan jumlah dan sebaran sampah plastik di wilayah Kabupaten Badung. “Untuk plastbuk ini kami berkolaborasi dengan Disdikpora Badung. SD No 2 Sempidi menjadi percontohan program ini,” ujarnya, Minggu (15/7).
Eka Merthawan menargetkan program inovasi plastbuk ini menyasar semua sekolah baik SD, SMP maupun SMA/SMK di Badung. Dikatakannya, inovasi plastbuk ini cukup diminati oleh kalangan sekolah. Pasalnya, para siswa dengan mengumpulkan sampah plastik dan menukarkannya ke petugas, mereka sudah langsung mendapat buku. Sementara Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika menyambut baik dan memberikan apresiasi program inovasi Batik dan plastbuk ini. Pasalnya, selain mengajarkan siswa peduli terhadap lingkungan, para siswa juga bisa terbantu untuk mendapatkan buku.
“Kami sangat mendukung program inovasi plastbuk yang diluncurkan Dinas LHK Badung. Menurut kami program ini sangat bermanfaat dan positif bagi masyarakat dalam upaya menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan, meskipun tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat,” ujarnya.
Dukungan terhadap program sampah plastik tukar buku atau plastbuk ini juga disampaikan Bendesa Adat Sempidi Made Astra dan Kepala SD No 2 Sempidi Made Arianti. Menurut mereka program ini sesuai dengan program Desa Adat Sempidi yakni Desa Adat Sempidi anti kantong plastik. SD No 2 Sempidi yang berada di lingkungan Kahyangan Desa Adat Sempidi juga secara terpadu memerangi penggunaan kantong plastik. “Kami sangat berterimakasih, karena SD No 2 Sempidi dijadikan sebagai percontohan plastbuk. Kami bersama dewan guru dan siswa akan menyukseskan program ini,” tandas Made Arianti. *asa
Dinas LHK menyebut dengan istilah plastbuk. Salah satu sekolah yang menjadi percontohan program plastbuk ini adalah SD No 2 Sempidi, Kecamatan Mengwi. Kadis LHK Badung Putu Eka Merthawan mengungkapkan, program plastbuk yang sudah berjalan ini merupakan kelanjutan dari Badung Anti Kantong Plastik (Batik) yang pertama kali diluncurkan akhir Mei 2018 oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di areal Kahyangan Tiga Desa Adat Sempidi.
Berdasarkan evaluasi, Batik dan Plastbuk dinilai ampuh mengendalikan jumlah dan sebaran sampah plastik di wilayah Kabupaten Badung. “Untuk plastbuk ini kami berkolaborasi dengan Disdikpora Badung. SD No 2 Sempidi menjadi percontohan program ini,” ujarnya, Minggu (15/7).
Eka Merthawan menargetkan program inovasi plastbuk ini menyasar semua sekolah baik SD, SMP maupun SMA/SMK di Badung. Dikatakannya, inovasi plastbuk ini cukup diminati oleh kalangan sekolah. Pasalnya, para siswa dengan mengumpulkan sampah plastik dan menukarkannya ke petugas, mereka sudah langsung mendapat buku. Sementara Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika menyambut baik dan memberikan apresiasi program inovasi Batik dan plastbuk ini. Pasalnya, selain mengajarkan siswa peduli terhadap lingkungan, para siswa juga bisa terbantu untuk mendapatkan buku.
“Kami sangat mendukung program inovasi plastbuk yang diluncurkan Dinas LHK Badung. Menurut kami program ini sangat bermanfaat dan positif bagi masyarakat dalam upaya menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan, meskipun tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat,” ujarnya.
Dukungan terhadap program sampah plastik tukar buku atau plastbuk ini juga disampaikan Bendesa Adat Sempidi Made Astra dan Kepala SD No 2 Sempidi Made Arianti. Menurut mereka program ini sesuai dengan program Desa Adat Sempidi yakni Desa Adat Sempidi anti kantong plastik. SD No 2 Sempidi yang berada di lingkungan Kahyangan Desa Adat Sempidi juga secara terpadu memerangi penggunaan kantong plastik. “Kami sangat berterimakasih, karena SD No 2 Sempidi dijadikan sebagai percontohan plastbuk. Kami bersama dewan guru dan siswa akan menyukseskan program ini,” tandas Made Arianti. *asa
Komentar