Agus Suradnyana Batal Tarung ke Senayan
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana urung maju tarung berebut kursi DPR RI dari PDIP Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang.
SINGARAJA, NusaBali
Ketua DPC PDIP Buleleng ini pilih mendorong anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng tiga kali periode, Ketut Karyasa Adnyana, maju tarung ke Senayan. Kepada NusaBali di Singaraja, Senin (16/7), Bupati Agus Suradnyana mengaku kaget namanya disebut masuk daftar kandidat caleg DPR RI Dapil Bali, yang diajukan ke Ketua Umum DPP PDIP Megawati untuk diverifikasi. Padahal, dirinya tidak maju.
Menurut Agus Suradnyana, dirinya memang sempat berkeinginan nyaleg ke DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang. Kala itu, dia ingin maju ke Senayan dengan pertimbangan agar memudahkan perjuangan kabupaten dalam mendapatkan alokasi anggaran kegiatan fisik, melalui DPR RI.
Masalahnya, Agus Suradnyana selaku Bupati Buleleng selama ini sangat merasakan betapa susahnya memperjuangkan anggaran di pusat melalui kementerian. Keinginannya itu pun mendapat respons positif dari Ketua Umum PDIP Megawati. ”Saya ini kan arsitek, jadi cocok masuk ke Komisi V DPR RI. Ibu Megawati waktu itu mengizinkan saya,” kenang politisi PDIP asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang sempat tiga kali periode menjadi Ketua Komisi III DPRD Bali ini.
Namun, seiring perkembangan politik, Agus Suradnyana pilih membatalkan niatnya maju tarung ke Senayan dalam Pileg 2014. Alasannya, ingin fokus menuntaskan masa jabatannya sebagai Bupati Buleleng periode kedua (2017-2022). Alasan kuatnya lagi, karena Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster sudah terpilih sebagai Gubernur Bali 2018-2023 melalui Pilgub 2018.
Agus Suradnyana pun yakin dengan Gubernur Bali yang baru nanti, dirinya bisa menjalin koordinasi dalam memperjuangkan anggaran ke provinsi dan pusat, karena sudah ‘satu jalur’. “Sekarang sudah ada Pak Wayan Koster sebagai Gubernur Bali bisa bersama-sama memperjuangkan anggaran ke pusat. Dan, Pak Wayan Koster juga sudah berjanji akan membangun Bali Utara ini,” tegas Agus Suradnyana.
Disinggung soal pembatalan nyalon ke DPR RI Dapil Bali ini bertentangan dengan perintah partai, menurut Agus Suradnyana, sejauh ini belum ada perintah dari induk partai untuk bertarung ke Senayan.
Jadi, pembatalan nyalon itu murni dilakukan Agus Suradnyana, di mana dirinya tidak memproses administrasi pencalegan. “Kok bertentangan, belum ada perintah dari partai kok. Ini karena memang saya tidak memproses berkas pendaftaran,” tangkisnya.
Agus Suradnyana menegaskan, agar Buleleng tetap memiliki keterwakilan di DPR RI Dapil Bali, maka dirinya mendorong Ketut Kariyasa Adnyana tarung ke Senayan. Kariyasa Adnyana adalah politisi asal Desa/Kecamatan Busungbiu yang sudah tiga kali periode duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng.
Sebelumnya, Buleleng punya Wayan Koster di Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali tiga kali periode. Namun, Koster sudah mundur dari DPR RI begitu maju tarung ke Pilgub Bali 2018. Menurut Agus Suradnyana, Kariyasa Adnyana layak tarung ke Senayan dengan modal tiga periode di DPRD Bali. “Untuk suara Buleleng, ya saya dorong Kariyasa Adnyana maju ke DPR RI,” tandas Agus Suradnyana.
Namun, informasi lain yang dihimpun NusaBali, Agus Suradnyana batal nyaleg DPR RI Dapil Bali lantaran tidak mendapat restu dari istrinya, Gusti Ayu Mas Aries Sujati. Sang istri ingin agar Agus Suradnyana melanjutkan kepemimpinan di Gumi Panji Sakti sampai masa tugasnya berakhir tahun 2022 mendatang. Istri Agus Suradnyana sendiri saat ini maju tarung ke DPRD Bali dari PDIP Dapil Buleleng dalam Pileg 2019.
Perihal diajukannya Bupati Agus Suradnyana ke DPR RI Dapil Bali, sebagaimana diberitakan, sebelumnya diungkap Ketua DPP PDIP sekaligus Korwil Bali, I Made Urip, Minggu (15/7) lalu. Menurut Made Urip, ada 13 kandidat caleg DPR RI Dapil Bali yang disodorkan ke Ketua Umum DPP PDIP Megawati untuk diverifikasi, sebelum nanti diciutkan menjadi 9 caleg.
Dari 13 kandidat itu, 4 orang di antaranya berstatus incumbent (kini masih menjabat anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali), yakni Made Urip (politisi PDIP asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan yang sudah 4 periode di DPR RI Dapil Bali), I Gusti Agung Rai Wirajaya (politisi PDIP asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara yang sudah 3 periode di DPR RI Dapil Bali), Nyoman Dhamantra (politisi PDIP asal Desa Sumerta Kaja, Kecamatan Denpasar Timur yang sudah 2 periode di DPR RI Dapil Bali), dan I Gusti Agung Putri Astrid Kartika (politisi PDIP asal Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung yang baru beberapa bulan duduk di DPR RI Dapil Bali menggantikan Calon Gubernur Bali terpilih Wayan Koster).
Sedangkan 8 kandidat caleg DPR RI Dapil Bali lainnya yang disodorkan berstatus newcomer. Mereka, antara lain, Putu Agus Suardnyana (politisi PDIP asal Buleleng), Nyoman Parta (politisi PDIP asal Gianyar), Ketut Kariyasa Adnyana (politisi PDIP asal Buleleng), I Gusti Ngurah Alit Kesuma Kelakan (politisi PDIP asal Denpasar), I Wayan Sudirta (politisi PDIP asal Karangasem), dan Komang Diah Kartikasari (politisi PDIP asal Denpasar). *k19
Ketua DPC PDIP Buleleng ini pilih mendorong anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng tiga kali periode, Ketut Karyasa Adnyana, maju tarung ke Senayan. Kepada NusaBali di Singaraja, Senin (16/7), Bupati Agus Suradnyana mengaku kaget namanya disebut masuk daftar kandidat caleg DPR RI Dapil Bali, yang diajukan ke Ketua Umum DPP PDIP Megawati untuk diverifikasi. Padahal, dirinya tidak maju.
Menurut Agus Suradnyana, dirinya memang sempat berkeinginan nyaleg ke DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang. Kala itu, dia ingin maju ke Senayan dengan pertimbangan agar memudahkan perjuangan kabupaten dalam mendapatkan alokasi anggaran kegiatan fisik, melalui DPR RI.
Masalahnya, Agus Suradnyana selaku Bupati Buleleng selama ini sangat merasakan betapa susahnya memperjuangkan anggaran di pusat melalui kementerian. Keinginannya itu pun mendapat respons positif dari Ketua Umum PDIP Megawati. ”Saya ini kan arsitek, jadi cocok masuk ke Komisi V DPR RI. Ibu Megawati waktu itu mengizinkan saya,” kenang politisi PDIP asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang sempat tiga kali periode menjadi Ketua Komisi III DPRD Bali ini.
Namun, seiring perkembangan politik, Agus Suradnyana pilih membatalkan niatnya maju tarung ke Senayan dalam Pileg 2014. Alasannya, ingin fokus menuntaskan masa jabatannya sebagai Bupati Buleleng periode kedua (2017-2022). Alasan kuatnya lagi, karena Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster sudah terpilih sebagai Gubernur Bali 2018-2023 melalui Pilgub 2018.
Agus Suradnyana pun yakin dengan Gubernur Bali yang baru nanti, dirinya bisa menjalin koordinasi dalam memperjuangkan anggaran ke provinsi dan pusat, karena sudah ‘satu jalur’. “Sekarang sudah ada Pak Wayan Koster sebagai Gubernur Bali bisa bersama-sama memperjuangkan anggaran ke pusat. Dan, Pak Wayan Koster juga sudah berjanji akan membangun Bali Utara ini,” tegas Agus Suradnyana.
Disinggung soal pembatalan nyalon ke DPR RI Dapil Bali ini bertentangan dengan perintah partai, menurut Agus Suradnyana, sejauh ini belum ada perintah dari induk partai untuk bertarung ke Senayan.
Jadi, pembatalan nyalon itu murni dilakukan Agus Suradnyana, di mana dirinya tidak memproses administrasi pencalegan. “Kok bertentangan, belum ada perintah dari partai kok. Ini karena memang saya tidak memproses berkas pendaftaran,” tangkisnya.
Agus Suradnyana menegaskan, agar Buleleng tetap memiliki keterwakilan di DPR RI Dapil Bali, maka dirinya mendorong Ketut Kariyasa Adnyana tarung ke Senayan. Kariyasa Adnyana adalah politisi asal Desa/Kecamatan Busungbiu yang sudah tiga kali periode duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng.
Sebelumnya, Buleleng punya Wayan Koster di Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali tiga kali periode. Namun, Koster sudah mundur dari DPR RI begitu maju tarung ke Pilgub Bali 2018. Menurut Agus Suradnyana, Kariyasa Adnyana layak tarung ke Senayan dengan modal tiga periode di DPRD Bali. “Untuk suara Buleleng, ya saya dorong Kariyasa Adnyana maju ke DPR RI,” tandas Agus Suradnyana.
Namun, informasi lain yang dihimpun NusaBali, Agus Suradnyana batal nyaleg DPR RI Dapil Bali lantaran tidak mendapat restu dari istrinya, Gusti Ayu Mas Aries Sujati. Sang istri ingin agar Agus Suradnyana melanjutkan kepemimpinan di Gumi Panji Sakti sampai masa tugasnya berakhir tahun 2022 mendatang. Istri Agus Suradnyana sendiri saat ini maju tarung ke DPRD Bali dari PDIP Dapil Buleleng dalam Pileg 2019.
Perihal diajukannya Bupati Agus Suradnyana ke DPR RI Dapil Bali, sebagaimana diberitakan, sebelumnya diungkap Ketua DPP PDIP sekaligus Korwil Bali, I Made Urip, Minggu (15/7) lalu. Menurut Made Urip, ada 13 kandidat caleg DPR RI Dapil Bali yang disodorkan ke Ketua Umum DPP PDIP Megawati untuk diverifikasi, sebelum nanti diciutkan menjadi 9 caleg.
Dari 13 kandidat itu, 4 orang di antaranya berstatus incumbent (kini masih menjabat anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali), yakni Made Urip (politisi PDIP asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan yang sudah 4 periode di DPR RI Dapil Bali), I Gusti Agung Rai Wirajaya (politisi PDIP asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara yang sudah 3 periode di DPR RI Dapil Bali), Nyoman Dhamantra (politisi PDIP asal Desa Sumerta Kaja, Kecamatan Denpasar Timur yang sudah 2 periode di DPR RI Dapil Bali), dan I Gusti Agung Putri Astrid Kartika (politisi PDIP asal Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung yang baru beberapa bulan duduk di DPR RI Dapil Bali menggantikan Calon Gubernur Bali terpilih Wayan Koster).
Sedangkan 8 kandidat caleg DPR RI Dapil Bali lainnya yang disodorkan berstatus newcomer. Mereka, antara lain, Putu Agus Suardnyana (politisi PDIP asal Buleleng), Nyoman Parta (politisi PDIP asal Gianyar), Ketut Kariyasa Adnyana (politisi PDIP asal Buleleng), I Gusti Ngurah Alit Kesuma Kelakan (politisi PDIP asal Denpasar), I Wayan Sudirta (politisi PDIP asal Karangasem), dan Komang Diah Kartikasari (politisi PDIP asal Denpasar). *k19
Komentar