Wajah Pasar Banyuasri Dirombak Total
Bangunan fisik Pasar Banyuasri, di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, diubah total dalam upaya merevitalisasi pasar terbesar ketiga di Buleleng tersebut.
Perlu Dana Rp 180 Miliar
SINGARAJA, NusaBali
Perubahan bentuk bangunan itu terlihat dari Detail Engineering Design (DED) yang dipaparkan dihadapan Bupati Buleleng, Senin (16/7) di ruang rapat Kantor Bupati, Jalan Pahlawan Singaraja. Dalam DED terlihat, Pasar Banyuasri dibangun tiga lantai, dengan model semi modern. Terdapat beberapa blok di sisi barat, timur, dan utara yang menjadi satu kesatuan. Nantinya, Pasar Banyuasri mampu menampung 1.700 pedagang, termasuk seluruh pedagang di pasar tumpang yang selama ini mengambil lahan terminal Banyuasri. Total anggaran yang diperlukan untuk membangun Pasar Banyuasri tiga lagi dengan konsep semi modern, diperkirakan sebesar Rp 180 miliar.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana usai pemaparan DED mengaku, puas melihat potret Pasar Banyuasri kedepannya. Disebutkan, DED itu telah memberikan gambaran pengelompokan jenis dagangan, jumlah pedagang yang bisa ditampung, areal parkir dan sirkulasi udara yang memadai di dalam pasar. “Kita minta untuk lebih mendetailkan apa yang menjadi masukan tadi. Setelah itu, baru kita adakan sosialisasi kepada masyarakat dan juga pedagang di sana,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, jika tidak ada penurunan besaran Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat, pembangunan akan dimulai tahun depan dengan memulai dari membangun struktur bangunan dengan perkiraan biaya mencapai Rp 50 Milyar. “Mudah-mudahan tidak ada penurunan besaran DAU. Tahun depan kita akan mulai dari pembangunan struktur bangunan terlebih dahulu,” ujar Agus Suradnyana.
Masalah relokasi? Bupati mengakui masih memikirkan lokasi penampungan sementara bagi pedagang selama proses pembangunan. Namun, Bupati menyatakan akan memanfaatkan lahan yang tidak jauh dari lokasi Pasar Banyuasri sebagai tempat penampungan sementara. ”Apakah memanfaatkan parkir sebelah terminal atau mengoptimalkan jalan-jalan di sekitar pasar. Hal ini belum disosialisasikan karena masih penyempurnaan DED. Yang jelas tidak ada hak-hak pedagang yang dikurangi atau dipotong,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng, Ketut Suparto, kembali menegaskan, jumlah pedagan yang bisa ditampung nanti sebanyak 1.772 pedagang. Semua pedagang yang ada bisa tertampung nantinya. “Tidak ada yang dirugikan. Semua bangunan ruko bertingkat. Justru akan diperbaiki dan ditata lebih bagus lagi,” katanya.
Dirinya menambahkan pasar ini berbentuk pasar semi modern dengan tiga lantai. Untuk lantai satu diperuntukan sebagai tempat pedagang basah. Lantai dua untuk pedagang kering seperti kain-kain ataupun palen-palen. Sedangkan lantai tiga ada pedagang-pedagang kuliner sekaligus dijadikan parkir kendaraan. “Dengan begitu para pemberli yang memarkirkan kendaraannya akan disuguhi kuliner dulu. Makan dengan view pantai dari lantai tiga,” katanya Suparto. *k19
SINGARAJA, NusaBali
Perubahan bentuk bangunan itu terlihat dari Detail Engineering Design (DED) yang dipaparkan dihadapan Bupati Buleleng, Senin (16/7) di ruang rapat Kantor Bupati, Jalan Pahlawan Singaraja. Dalam DED terlihat, Pasar Banyuasri dibangun tiga lantai, dengan model semi modern. Terdapat beberapa blok di sisi barat, timur, dan utara yang menjadi satu kesatuan. Nantinya, Pasar Banyuasri mampu menampung 1.700 pedagang, termasuk seluruh pedagang di pasar tumpang yang selama ini mengambil lahan terminal Banyuasri. Total anggaran yang diperlukan untuk membangun Pasar Banyuasri tiga lagi dengan konsep semi modern, diperkirakan sebesar Rp 180 miliar.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana usai pemaparan DED mengaku, puas melihat potret Pasar Banyuasri kedepannya. Disebutkan, DED itu telah memberikan gambaran pengelompokan jenis dagangan, jumlah pedagang yang bisa ditampung, areal parkir dan sirkulasi udara yang memadai di dalam pasar. “Kita minta untuk lebih mendetailkan apa yang menjadi masukan tadi. Setelah itu, baru kita adakan sosialisasi kepada masyarakat dan juga pedagang di sana,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, jika tidak ada penurunan besaran Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat, pembangunan akan dimulai tahun depan dengan memulai dari membangun struktur bangunan dengan perkiraan biaya mencapai Rp 50 Milyar. “Mudah-mudahan tidak ada penurunan besaran DAU. Tahun depan kita akan mulai dari pembangunan struktur bangunan terlebih dahulu,” ujar Agus Suradnyana.
Masalah relokasi? Bupati mengakui masih memikirkan lokasi penampungan sementara bagi pedagang selama proses pembangunan. Namun, Bupati menyatakan akan memanfaatkan lahan yang tidak jauh dari lokasi Pasar Banyuasri sebagai tempat penampungan sementara. ”Apakah memanfaatkan parkir sebelah terminal atau mengoptimalkan jalan-jalan di sekitar pasar. Hal ini belum disosialisasikan karena masih penyempurnaan DED. Yang jelas tidak ada hak-hak pedagang yang dikurangi atau dipotong,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng, Ketut Suparto, kembali menegaskan, jumlah pedagan yang bisa ditampung nanti sebanyak 1.772 pedagang. Semua pedagang yang ada bisa tertampung nantinya. “Tidak ada yang dirugikan. Semua bangunan ruko bertingkat. Justru akan diperbaiki dan ditata lebih bagus lagi,” katanya.
Dirinya menambahkan pasar ini berbentuk pasar semi modern dengan tiga lantai. Untuk lantai satu diperuntukan sebagai tempat pedagang basah. Lantai dua untuk pedagang kering seperti kain-kain ataupun palen-palen. Sedangkan lantai tiga ada pedagang-pedagang kuliner sekaligus dijadikan parkir kendaraan. “Dengan begitu para pemberli yang memarkirkan kendaraannya akan disuguhi kuliner dulu. Makan dengan view pantai dari lantai tiga,” katanya Suparto. *k19
1
Komentar