nusabali

Balai Arkeologi Bagi Alat Peraga untuk SMA/SMK

  • www.nusabali.com-balai-arkeologi-bagi-alat-peraga-untuk-smasmk

Balai Arkeologi (Balar) Denpasar, Senin (16/7) pagi bagi-bagi alat peraga peninggalan sejarah kepada delapan SMA/SMK di Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali
Alat peraga yang dibagikan merupakan replika dari situs Candi Budha yang berlokasi di Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Kepala Balar Denpasar, I Gusti Made Suarbhawa, ditemui usai menyerahan alat peraga menjelaskan,  pembagian alat peraga ke sejumlah sekolah di Buleleng untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda memberikan mereka pengetahuan peradaban sebelumnya. Duplikat yang diberikan menurutnya adalah hasil riset yang dilakukan Balar Denpasar.

“Sebagai lembaga riset, hasil riset tidak boleh hanya disimpan di lemari, harus tersampaikan kepada publik. Dalam hal ini menyasar generasi muda sebagai penerus bangsa dan harapannya dapat menggetok-tularkan kepada teman informasi yang didapat,” kata dia.  Sehingga nilai arkeologi yang terkandung dalam sebuah situs dan peninggalan sejarah dapat tersampaikan dengan baik dan benar.

Pembagian alat peraga ini pun menurutnya merupakan program Balar Denpasar, khusus pada duplikasi situs yang diteliti. Dalam alat peraga itu selain menunjukkan bukti-bukti peninggalannya, seperti tupika tanah liat, tablet tanah liat, arca nenek moyang, tajak perunggu, gelang perunggu, miniatur nekara, dan fragmen gerabah arikamedu, juga mengandung nilai informasi, moral dan kearifan lainnya.

Dalam kesempatan yang sama Balar juga membuka pameran arkeologi serangkaian rumah peradaban yang dilaksanakan di situs Budha Kalibukbuk sejak 16-18 Juli mendatang. Pameran sejumlah peninggalan sejarah yang dihadirkan, diharapkan dapat memberikan pengetahuan sejarah yang lebih kongkret kepada pelajar dan masyarakat.

Sementara itu guru SMKN 1 Singaraja, Gede Adi Putra, salah satu penerima alat peraga  dari Balar Denpasar, mengatakan alat peraga merupakan sesuatu yang sangat penting. Apalagi menyangkut penyampaian ilmu sejarah, yang menjadi lebih kuat jika didukung dengan bukti-bukti kongkret peninggalan sejarahnya.

“Dengan alat peraga ini siswa dalam memahami ilmu sejarah bisa mengenal dan tahu lebih mudah peradaban masa lalu kita, yang ada hubungannya dnegan akulturasi dengan negara lain sehingga dikenal dengan negara multi kultur,” ungkap dia.

Pihaknya pun berharap perhatian Balar pada dunia pendidikan untuk menceritakan sejarah secara gamblang dapat berkelanjutan. Ia juga menilai, bahwa situs yang ada saat ini, memiliki nilai tinggi, tak hanya nilai sejarah, tetapi ilai ekonomi yang cocok dikembangkan untuk destinasi wisata.*k23

Komentar