nusabali

Kasus DBD di Badung Tinggi

  • www.nusabali.com-kasus-dbd-di-badung-tinggi

Masyarakat juga diajak melakukan 3 M (menguras, menutup dan mengubur).

Kecamatan Kuta Selatan Paling Rawan

MANGUPURA, NusaBali
Kasus serangan demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Badung mengalami peningkatan. Tiga bulan terakhir atau sejak awal tahun 2016 hingga bulan Maret ini tercatat 550 kasus. Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung pun kembali mengimbau agar masyarakat memperhatikan lingkungan rumah masing-masing. 

Data dari Diskes Badung, pada awal bulan atau Januari 2016, kasus DBD tercatat sebanyak 99 kasus. Pada puncak musim penghujan Februari, sempat mengalami peningkatan drastis menjadi 271 kasus. Nah, pada pertengah Maret kasus DBD di Gumi Keris sudah tercatat 180 kasus. Sampai akhir bulan, tidak menutup kemungkinan kasus DBD akan bertambah. Bisa jadi melampui bulan Februari dan bisa jadi dibawahnya.

Kawasan paling banyak terdapat kasus DBD, berdasarkan catatan Diskes Badung yakni Kecamatan Kuta Selatan. Walau masuk sebagai kawasan pariwisata sejak Januari 2016, Kuta Selatan selalu menduduki rangking pertama. Januari, Kuta Selatan ada 44 kasus, Februari 117 kasus, dan Maret tercatat 89 kasus.

Diurutan kedua, kasus DBD terdata di wilayah Mengwi, yakni bulan Januari 28 kasus, Februari ada 62 kasus, dan Maret 32 kasus. Berikutnya adalah Kecamatan Abiansemal, rinciannya 10 kasus di bulan Januari, 38 kasus di Februari, dan pada Maret ini ada 35 kasus. Sementara wilayah yang kasus DBD-nya kecil hanya Kecamatan Petang, yakni Januari hanya 4 kasus, Februari ada 5 kasus, dan Maret ini hanya 2 kasus. (selengkapnya lihat grafis).

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung, dr. Gede Putra Suteja, Kamis (17/3) menjelaskan meningkatnya DBD di Badung tidak lepas dari musim penghujan yang beberapa bulan terakhir intensitasnya meningkat. Ia juga tidak menampik bila kasus terbanyak ada di wilayah Kecamatan Kuta Selatan.

Untuk itu, dr. Suteja berharap gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) digencarkan. Sehingga nyamuk tidak sampai berkembangbiak. “Gerakan PSN perlu terus digencarkan,” kata Suteja.

Sejak awal tahun, katanya menambahkan, pemerintah telah mengeluaarkan surat edaran. Intinya agar seluruh kecamatan bergotong-royong melakukan gerakan PSN tersebut. Begitupun langkah yang dilakukan telah melakukan kegiatan fogging.

Walau demikian, menurutnya kasus yang ada ini tidak termasuk kasus dengan kategori Kejadian Luar Biasa (KLB). “Kasus meningkat memang, tapi belum KLB belum,” katanya. Suteja pun kembali mengingatkan agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam melawan DBD. Masyarakat diimbau agar melapor ke puskesmas jika ditemukan kasus. 

Camat Kuta Selatan Wayan Wirya secara terpisah, mengakui lonjakan kasus DBD di wilayahnya. “Iya, sebagian besar penduduk pendatang luar Kuta Selatan. Pas kondisi drop pulang kampung kena DBD,” ungkap Wirya. Terkait masalah ini, kata dia, pihaknya telah mengumpulkan lurah hingga kepala lingkungan (kaling) untuk melakukan gerakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur) barang-barang rongsokan yang tidak lagi terpakai. 7 asa

Komentar