Diterjang Banjir Hujan, Tanggul Air Tergerus
Hujan yang mengguyur wilayah Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, menimbulkan banjir.
GIANYAR, NusaBali
Banjir akibat hujan ini merusak fasilitas umum di wilayah tersebut. Sebuah tanggul air bersih yang biasa jadi sumber konsumsi air oleh warga tergerus hujan, Senin (16/7). Warga Banjar Patas pun terpaksa secara swadaya melakukan perbaikan tanggul air bersih yang tergerus banjir hujan dan longsor. Perbaikan hanya dilakukan seadanya, menggunakan tanah yang dibungkus karung serta memanfaatkan bebatuan di aliran sungai.
Sumber air yang terletak di Banjar Let, Desa Taro itu memang posisinya berada di antara jurang. Sedikit saja terjadi longsor akan berdampak pada saluran air ini. Sedangkan agar air sampai di Banjar Patas, warga harus membuat saluran dengan pipa sepanjang kurang lebih 4 km, melalui pinggiran sungai. Kondisi ini pula yang menyebabkan saluran air kerap rusak, tertimbun longsor serta dahan pepohonan yang kerap tumbang.
Pemuka adat setempat, I Made Bontik, saat ikut turun kelokasi melakukan perbaikan sumber air menyebutkan, sumber air ini merupakan satu-satunya sumber air yang diandalkan untuk konsumsi warga. Pihaknya berharap ada uluran bantuan pihak pemerintah khususnya Pemkab Gianyar agar air ini bisa kembali mengalir normal. Pihaknya juga berencana terus melakukan gotong royong bersama warga secara swadaya.*nvi
Banjir akibat hujan ini merusak fasilitas umum di wilayah tersebut. Sebuah tanggul air bersih yang biasa jadi sumber konsumsi air oleh warga tergerus hujan, Senin (16/7). Warga Banjar Patas pun terpaksa secara swadaya melakukan perbaikan tanggul air bersih yang tergerus banjir hujan dan longsor. Perbaikan hanya dilakukan seadanya, menggunakan tanah yang dibungkus karung serta memanfaatkan bebatuan di aliran sungai.
Sumber air yang terletak di Banjar Let, Desa Taro itu memang posisinya berada di antara jurang. Sedikit saja terjadi longsor akan berdampak pada saluran air ini. Sedangkan agar air sampai di Banjar Patas, warga harus membuat saluran dengan pipa sepanjang kurang lebih 4 km, melalui pinggiran sungai. Kondisi ini pula yang menyebabkan saluran air kerap rusak, tertimbun longsor serta dahan pepohonan yang kerap tumbang.
Pemuka adat setempat, I Made Bontik, saat ikut turun kelokasi melakukan perbaikan sumber air menyebutkan, sumber air ini merupakan satu-satunya sumber air yang diandalkan untuk konsumsi warga. Pihaknya berharap ada uluran bantuan pihak pemerintah khususnya Pemkab Gianyar agar air ini bisa kembali mengalir normal. Pihaknya juga berencana terus melakukan gotong royong bersama warga secara swadaya.*nvi
Komentar